Hernia (Turun Berok)

princess_newbie

New member
Turun berok atau dalam istilah medis disebut dengan hernia merupakan kondisi yang tak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan matinya usus. Untuk itu ketahui apa saja ciri-ciri dari turun berok.

Turun berok adalah kondisi keluarnya organ usus dari tempat yang seharusnya. Penjelasan sederhananya adalah usus melorot lewat lubang locus minoris. Jika ada tekanan besar maka usus bisa keluar melalui lubang tersebut. Bila terus dibiarkan bisa menimbulkan bahaya karena usus yang melorot ini akan terperangkap atau terjepit hingga mati dan memberikan masalah yang besar.

Pada turun berok yang ringan, usus yang turun bisa masuk lagi ke perut jika dalam posisi tidur. Tapi kalau sudah parah, usus tidak akan bisa masuk lagi ke perut. Sedangkan kalau usus sudah terjepit, maka usus tidak mendapat suplai darah yang akhirnya mati dan membusuk.

Tak hanya laki-laki yang suka mengangkat beban berat saja yang bisa terkena turun berok, perempuan dan anak-anak pun bisa mengalaminya. Sedangkan turun berok yang banyak dialami oleh olahragawan terutama pesepakbola disebut dengan sport hernia.

Seperti dikutip dari eMedicinehealth.com, Kamis (20/1/2011) turun berok akan menimbulkan tonjolan pada dinding perut. Tonjolan akan semakin terlihat ketika otot-otot tersebut mengalami pengetatan sehingga meningkatkan tekanan dalam perut.

Setiap kegiatan yang meningkatkan tekanan di dalam perut bisa memperburuk kondisi hernia. Ciri-ciri yang timbul dari hernia ini bermacam-macam tergantung dari kondisinya, berikut ini ciri-cirinya:

Timbul nyeri di daerah perut bagian bawah
Rasa sakit atau nyeri ini akan sangat terasa ketika ada tekanan di dalam perut seperti saat batuk, mengejan atau mengangkat beban yang berat
Muncul benjolan di daerah selangkangan atau daerah perut, benjolan ini akan meningkat ukurannya ketika berdiri atau tekanan perut meningkat

Pada beberapa kasus timbul tonjolan tanpa disertai dengan rasa sakit yang jika terus dibiarkan bisa membuat hernia masuk ke dalam skrotum
Terkadang muncul rasa sakit yang disertai dengan demam

Jika usus sudah terjebak atau terjepit dalam jangka waktu lama bisa mengalami kerusakan yang ditandai dengan mual dan muntah

Timbul nyeri yang selalu hadir diikuti dengan gejala gangguan pencernaan
Jika tonjolan turun beroknya masih kecil maka ada kemungkinan bisa pulih sendiri, usahakan untuk tidak terlalu banyak melakukan kegiatan yang membuat tubuh mengedan misalnya mengangkat beban terlalu berat.

Namun jika hernia semakin membesar sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter apakah perlu dilakukan operasi atau tidak untuk mencegah matinya usus. Operasi yang dilakukan akan membantu mengembalikan usus ke posisi yang sebenarnya.

detik.com
 
Hernia atau turun berok selama ini lebih dikenal sebagai penyakit pria, karena hanya kaum pria yang mempunyai bagian khusus dalam rongga perut untuk mendukung fungsi alat kelaminnya.

Berdasarkan penyebab terjadinya, hernia dapat dibedakan menjadi hernia bawaan (congenital) dan hernia dapatan (akuisita). Sedangkan menurut letaknya, hernia dibedakan menjadi hernia inguinal, umbilical, femoral, diafragma dan masih banyak lagi nama lainnya.

Bagian hernia terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia itu sendiri. Isi hernia yaitu usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). Bila ada bagian yang lemah dari lapisan otot dinding perut, maka usus dapat keluar ke tempat yang tidak seharusnya, yakni bisa ke diafragma (batas antara perut dan dada), bisa di lipatan paha, atau di pusar. Umumnya hernia tidak menyebabkan nyeri. Namun, akan terasa nyeri bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Infeksi akibat hernia menyebabkan penderita merasakan nyeri yang hebat, dan infeksi tersebut akhirnya menjalar dan meracuni seluruh tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti itu, maka harus segera ditangani oleh dokter karena dapat mengancam nyawa penderita.

Hernia dapat terjadi pada semua umur, baik tua maupun muda. Pada anak-anak atau bayi, lebih sering disebabkan oleh kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Biasanya yang sering terkena hernia adalah bayi atau anak laki-laki.

Pada orang dewasa, hernia terjadi karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding perut karena faktor usia.

Tekanan dalam perut yang meningkat dapat disebabkan oleh batuk yang kronik, susah buang air besar, adanya pembesaran prostat pada pria, serta orang yang sering mengangkut barang-barang berat.

Penyakit hernia akan meningkat sesuai dengan penambahan umur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit yang menyebabkan tekanan di dalam perut meningkat.

Sebenarnya sudah banyak masyarakat yang tahu tentang gejala awal penyakit hernia, namun seringkali tidak menyadarinya. Pada awalnya, gejala yang dirasakan oleh penderita adalah berupa keluhan benjolan di lipatan paha. Biasanya akan timbul bila berdiri, batuk, bersin, mengejan atau mengangkat barang-barang berat. Benjolan dan keluhan nyeri itu akan hilang bila penderita berbaring.

Hernia dapat berbahaya bila sudah terjadi jepitan isi hernia oleh cincin hernia. Pembuluh darah di daerah tersebut lama-kelamaan akan mati dan akan terjadi penimbunan racun. Jika dibiarkan terus, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh daerah perut sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi di dalam tubuh.

Sebenarnya tidak semua hernia harus dioperasi. Bila jaringan hernia masih dapat dimasukkan kembali, maka tindakannya adalah hanya menggunakan penyangga atau korset untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pada anak-anak atau bayi, reposisi spontan dapat terjadi karena cincin hernia pada anak lebih elastis. Bila sudah tidak dapat direposisi, maka satu-satunya tindakan yang harus dilakukan adalah melalui operasi.

sumber : info sehat
 
Back
Top