spirit
Mod
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/202). (Foto:Liputan6/Winda Nelfira)
Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Ibu Kota. Setelah itu, kata Heru Budi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memulangkan pemulung tersebut ke daerah asalnya.
"Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Pengembalian ke daerah asal ini, kata Heru, merupakan bentuk kerja sama dari Dinas Sosial DKI Jakarta dengan daerah-daerah lain.
"Oh iya jadi kan nanti Dinas Sosial kerja sama. Dinas Sosial itu kerja sama dengan kabupaten/kota setempat," ujar Heru.
Tak hanya pemulung, pendatang yang jadi pengamen dan pengemis di Jakarta juga akan dipulangkan ke daerah asalnya.
"Ya kalau mereka artinya sebagai pemulung, sebagai apa yang di lampu merah itu, kira-kira itu (dipulangkan). Tapi kita edukasi kok, kita kumpulkan di Dinas Sosial kalau mereka mau pulang," sambungnya.
Lebih lanjut, Heru mengatakan bahwa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) akan memantau jumlah pendatang pasca-mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini. Dinas Dukcapil juga telah menggandeng RT/RW untuk bekerja sama melakukan pendataan.
"Kan Dinas Dukcapil sudah ngumpulin RT/RW, memantau, dan mendata penduduk. Kan kita tidak bisa (melarang pendatang). Mereka kan punya hak untuk datang,"
Namun, Heru kembali menegaskan bahwa pendatang diharapkan memiliki pekerjaan dan tempat tinggal di Jakarta. "Cuma kita minta mudah-mudahan yang datang itu sudah ada pekerjaan yang pasti dan seterusnya," kata Heru.
Dukcapil Data 2 Tipe Pendatang Pasca-Mudik Lebaran
Diketahui, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta tengah melakukan pendataan warga dari luar DKI Jakarta atau warga pendatang pasca Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023.
Menurut Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin, pendataan ini bakal menyasar dua tipe pendatang yang masuk ke Jakarta. Dua tipe ini antara lain, pendatang yang ingin menetap dan pendatang yang tak menetap permanen (non permanen) di Jakarta.
"Iya pendataan itu untuk mereka yang datang ke DKI Jakarta. Ada dua tipe, pertama, mereka ingin menetap. Kedua, mereka penduduk yang non permanen," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 26 April 2023.
Budi menyampaikan dua tipe pendatang ini bakal didata pihaknya hingga satu bulan ke depan. Pendataan, kata dia telah dimulai sejak hari terakhir cuti bersama Selasa, 25 April 2023.
"Ya mulai kemarin sampai dengan satu bulan. Misalkan kita mungkin Mei akhir sudah kita lakukan (selesai pendataan)," ungkapnya.
Budi menerangkan, akan ada formulir khusus untuk mendata para pendatang yang masuk ke Jakarta. Nanti, lanjut dia pendataan bakal melibatkan RT/RW di lingkungan terkait.
"Nanti kita akan ada form khusus, di mana di saat mereka datang ke DKI Jakarta di situ nanti ada formnya itu berisi tertanda antara pemohon dan juga dari petugas loket layanan kita. Form itu yang akan diserahkan ke Pak RT," jelas Budi.
Budi menambahkan berdasarkan arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, pendataan pendatang ke Jakarta dilakukan karena memperhatikan kondisi ekonomi di Ibu Kota.
"Arahan Pak Heru kan pendataan bagi pendatang ini karena concern kondisi ekonomi, takut menambah angka kemiskinan. Nah ini pengawasannya nanti gimana buat pendatang baru," kata dia.
Reporter: Lydia Fransisca
Merdeka.com