Megha
New member
Seperti apa sesungguhnya kuliner Israel itu?
Untuk mencari jawaban dari pertanyaan ini, kita perlu berjalan balik menyusuri waktu dan mengamati migrasi umat manusia ke tanah suci Israel selama seribu tahun silam. Ini bukanlah suatu pertanyaan yang mudah untuk dijawab, karena hampir seluruh hidangan khas Israel memiliki asal usulnya di luar negeri dan di tempat-tempat eksotik.
Israel sudah menjadi suatu wadah peleburan dari berbagai kebudayaan dan kelompok suku bangsa sebagai hasil perubahan politik dan agama selama bertahun-tahun.
Dengan adanya penggabungan dari bermacam-macam orang maka ia menjadi suatu perpaduan yang kaya yang membawa berbagai cita rasa dari kampung halaman mereka masing-masing yang sangat jauh.
Bumbu serta aroma dari tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah kuno yang sudah melalui masa uji coba waktu telah menancapkan akar mereka di Afrika bagian utara, Balkan, Timur Tengah dan Arab.
Bila hari ini anda ingin bersantap di jalan-jalan yang penuh kesibukan dan vitalitas dari kota Jerusalem, maka sepertinya ada banyak pilihan yang tidak habis-habisnya dari hidangan khas Israel modern.
Tak peduli perbedaannya mempunyai variasi yang bagaimana pun, tetapi adalah penting untuk memahami satu hal, bahwa hidangan khas Israel berpijak pada sebuah moto khas kaum taninya ?Semuanya lezat dan tidak ada yang dibuang?.
Makanan-makanan sederhana dan segar dibeli di pasar-pasar yang melimpah, sedang susu yang dihasilkan dari hewan-hewan lokal, masih merupakan inti masakan Israel dan ini telah mempertahankan pesona pedusunannya yang selalu ada.
Hidangan Israel dapat digolongkan dalam dua gaya yang berbeda :
Ashkenazic, dibawa oleh orang-orang Yahudi yang berimigrasi dari daerah Eropa bagian barat.
Sephardic, dibawa dari daerah Timur Tengah.
Gaya Ashkenazic memakai lebih banyak tumbuh-tumbuhan serta rempah-rempah sehingga lebih digemari.
Dibicarakan secara umum, hidangan khas Israel mencerminkan masakan yang biasa disantap di Rumania, Yugoslavia,Yunani dan Bulgaria.
Ini termasuk juga masakan-masakan seperti Moussaka (semacam masakan terong panggang), Dolmades (isian dengan daun-daun anggur), krim keju daging kambing dan yoghurt.
Daging bulat-bulat yang sedikit dibumbui terbuat dari tepung buncis dan digoreng dalam genangan minyak panas-Falafel telah melintas dari Yunani ke Israel.
Couscous, yang terbuat dari semolina dan disajikan dengan daging bayi domba panggang adalah sebuah hidangan asli negara Syria dan Maroko. Turki membawa ke daerah itu : roti datar, halvah dan masih banyak hidangan penutup lainnya yang bercita rasa lembut.
Peraturan diet orang Yahudi, mengacu pada kata ?halal?, bentuk dari cara memasak dan menyajikan. Terdapat banyak peraturan ?halal?. Sebagai contoh tidak mencampur susu dengan daging, selain itu bila ada penyembelihan hewan dilakukan de-ngan cara ritual spesial.
Daging babi dan kerang adalah tabu, dan adanya suatu pemahaman bahwa bagian-bagian daging yang tidak diinginkan tidak dibuang, misalnya pengambilan duri dari ikan. Daging harus dimasak dengan benar dan digarami untuk menghindari ikut masuknya darah (dari daging yang dikonsumsi) ke dalam tubuh.
Meskipun sebagian besar pengikut Yahudi mengikuti dan taat pada peraturan-peraturan ini, tetapi Israel modern memiliki banyak restauran-restauran dan katering non halal untuk penduduk dunia. (Erabaru)