Hidup Kopassus…!

spirit

Mod
Mendengarkan jeritan hati isteri Serka Heru Santoso,prajurit Kopassus yang bertugas di bagian intel Kodam IV Diponegoro yang terbunuh oleh para preman di Hugo’s Cafe sungguh sangat terharu ; Dimana sang isteri yang sedang hamil tua menjerit karena sebagai isteri prajurit Kopassus Serka Heru Santoso yang menjadi korban keganasan para preman pembunuh,posisinya sebagai “korban” yang juga mempunyai “Hak Asasi” sebagai manusia tidak pernah disentuh oleh para aktivis HAM. Padahal para preman pembunuh tersebut juga telah melanggar HAM….!

Ketidak-seimbangan pemberitaan media menjadikan seolah pelaku penyerbuan Lapas Cebongan telah melanggar HAM,padahal para preman yang terbunuh itu justru sudah lebih dulu melanggar HAM,dimana keberadaan mereka membuat keresahan dan ketakutan masyarakat. Salah satu dari para preman tersebut bahkan mempunyai latar belakang sebagai pembunuh dan pemerkosa yang pernah dihukum,setelah keluar dari penjara bukannya membuat mereka jera,tetapi bahkan melakukan perbuatan keji dengan membunuh prajurit TNI AD bagian intel yang sedang bertugas. Keberadaan preman-2 tersebut membuat keresahan warga Yogyakarta,dimana sudah bukan rahasia umum para warga eks NTT tersebut seringkali membuat keonaran di Yogyakarta karena tindakan-2 mereka yang meresahkan warga Yogyakarta dan pendatang.

Oleh karena itu,berita tentang terungkapnya para penyerbu Lapas Cebongan Sleman sore hari ini ditanggapi oleh rakyat secara beragam. Tetapi mayoritas masyarakat Indonesia justru mendukung sikap solidaritas prajurit Kopassus yang menghabisi para preman pembunuh Serka Heru Santoso di Lapas Cebongan Sleman. Sikap solidaritas sesama korps mutlak diperlukan sebagai bentuk kesetia-kawanan yang justru sudah mulai luntur di masyarakat sipil dan polisi. Para politisi sipil sesama anggota satu partai politik saja saling cakar-mencakar dan memperlihatkan pendidikan politik yang tidak baik kepada masyarakat,yaitu semangat saling mengkhianati sebagai teman. Demikian pula korps kepolisian memperlihatkan semangat korps yang tidak baik dengan menyerbu Kantor KPK untuk membela Irjen Djoko Susilo yang korup. Solidaritas anggota Kopassus yang menyerbu Lapas Cebongan justru patut diacungi jempol,sebab mereka menunjukkan semangat bela korps yang benar,hutang nyawa harus dibayar nyawa…! Apalagi yang dihabisi juga sampah masyarakat yang meresahkan kehidupan orang banyak.

Pembelaan terhadap para penyerbu Lapas Cebongan Sleman terus bermunculan di media sosial. Mungkin ini karena anggota yang terlibat juga merupakan salah satu Korps TNI yang membanggakan rakyat. Siapa yang tidak kenal Kopassus? Jasa korps ini luar biasa terhadap bela negara negeri ini. Para anggotanya mempunyai kedisiplinan tinggi dan aturan ketat di internalnya. Siapa salah pasti dihukum…! Jadi,kalau pihak eksternal mengancam keberadaan mereka,sudah sangat wajar mereka juga melakukan pembelaan diri. Para politisi bahkan lebih busuk daripada penyerbuan Lapas Cebongan Sleman dalam menghabisi lawan-2 politiknya ; Kecenderungan para politisi adalah bertindak tidak ksatria dan memukul lawan dengan meminjam tangan rakyat. Seorang prajurit Kopassus bertindak ksatria dengan bersikap jujur dan apa adanya mengakui penyerbuan itu.

Pujian dan menyemangati prajurit Kopassus tidak henti-2nya terus terjadi di jejaring sosial dari sore hari hingga malam ini. Kekesalan rakyat terhadap premanisme yang didukung oleh oknum-2 penegak hukum dan para politisi membuat rakyat menginginkan lahirnya “super hero” yang bisa menumpas preman-2 tersebut. Bahkan keinginan menumpas preman dengan cara-2 “Petrus” diharapkan lahir kembali di era reformasi ini,sanggupkah…?

Pekik “Hidup Kopassus” pada malam penyerbuan Lapas Cebongan Sleman barangkali juga suatu ungkapan hati yang tulus dari salah satu tahanan disana yang mungkin saja sudah sangat kesal dengan preman-2 yang terbunuh itu. Bisa jadi,para preman yang terbunuh itu seharian membuat hidupnya gelisah dan tidak nyaman di sel tahanan,sehingga dengan terbunuhnya mereka oleh prajurit Kopassus yang dengan gagah berani mengakui perbuatannya itu langsung membuat dirinya berteriak “Hidup Kopassus…!”

Jejaring sosial juga meneriakkan “Hidup Kopassus…!” ……


  • Mania Telo - kompasiana.com
 
ha..ha... seperti mengganggu kawanan singa tidur rupanya. mungkin adalah suatu obat bagi masyarakat yang sudah sangat muak dengan kehidupan pemerintah yang sudah sangat kotor (di mata masyarakat)
 
ha..ha... seperti mengganggu kawanan singa tidur rupanya. mungkin adalah suatu obat bagi masyarakat yang sudah sangat muak dengan kehidupan pemerintah yang sudah sangat kotor (di mata masyarakat)

ak pribadi berpandangan jika hukum tetap d tegakkan bagi para prajurit yg bunuh 4 preman itu tp juga harus melihat secara keseluruhan kenapa bs terjadi pembunuhan itu. Dan kita tau seblmnya jika keempat preman itu telah membunuh 2 tentara dan menurut mantan kepala BIN jika para preman itu dipelihara oknum jendral Polisi makanya mereka bebas melakukan aksinya.
 
Hutang darah dibayar darah, hutang nyawa di bayar nyawa

sudah pantas 4 preman asal ntt itu di tembak mati

bila perlu habisin semua para preman di seluruh indonesia

para preman hanya meresahkan masyarakat

mereka melakukan tindak kejahatan seperti merampok,mencuri,menodong,bahkan menghilangkan nyawa orang lain

mereka menganggap nyawa orang tidak ada guna nya
hormat buat kopasus pasukan terbaik yang di miliki indonesia
 
Hutang darah dibayar darah, hutang nyawa di bayar nyawa

sudah pantas 4 preman asal ntt itu di tembak mati

bila perlu habisin semua para preman di seluruh indonesia

para preman hanya meresahkan masyarakat

mereka melakukan tindak kejahatan seperti merampok,mencuri,menodong,bahkan menghilangkan nyawa orang lain

mereka menganggap nyawa orang tidak ada guna nya
hormat buat kopasus pasukan terbaik yang di miliki indonesia

seingatku den lolo blm pernah diganggu preman tapi orang gila pernah ya hahaha
 
kl d lihat kasus secara keseluruhan, tentu kita tak akan menyalahkan sepenuhnya kopassus. Walaupun tindakan 11 anggota kopassus itu melanggar hukum namun keempat preman itu jg lbh berbahaya karena mereka d tengarai dibekingi oknum polisi.
 
Last edited:
Back
Top