Bls: Hidup Sederhana itu? apa harus miskin?
SEDERHANA BAGI SAYA adalah HAPPINESSSSSS
SEDERHANA itu NORMATIF, SEDERHANA itu SUBYEKTIF,
Orang sering terjebak memaknainya dengan pemaksaan untuk arti dan makna yang SAMA dalam sebuah definisi.
Pada hal kekuatan "SEDERHANA" ada pada arti dan makna yang BEDA dalam sebuah definisi.
Makna SEDERHANA bagi pak SBY beda dengan SEDERHANA nya SAYA...., makna SEDERHANA bagi Bu MEGAWATI beda dengan SEDERHANA nya sampean....,
Sederhana dalam ISLAM, saya tak memiliki kompetensi utk KOMENTAR
Bagi saya. SEDERHANA...... saya artikan dan maknai sebagai sesuatu untuk menuju "Happiness", atau KEBAHAGIAAN
SEDERHANA didukung 2 landasan pokok yaitu :
1. Iman
2. Ilmu
Kedua hal tersebut bila dapat di akselerasikan dan implementasikan dalam kenyataan hidup sehari hari, maka akan sampai pada tujuannya yaitu "kemaslahatan bagi sendiri, keluarga dan juga umat manusia yang lain".
Contoh akselerasi implementasi Iman dan Ilmu :
Keseharian Saya biasa melakukan 3 hal :
1. BKERJA, BERUSAHA dengan bekal iman & ilmu untuk memperoleh
RIZKI
Sebagai muslim saya wajib mencari RIZKI yg halal dan Banyak,
untuk menafkahi keluarga.
2. membayar ZAKAT DAN PAJAK dengan Iman & Ilmu
Sebagai Muslim saya terbiasa menyisihkan penghasilan yang
saya peroleh untuk membayar Zakat. Sebagai WNRI saya Wajib
menghitung, menyetor dan melapor Pajak pajak yang menjadi
kewajiban saya.
3. EfEKTIFITAS & EFISIENSI dengan iman & Ilmu
Saya akan kelola resources yang saya peroleh, secara efektif
dan efisien agar tidak terbuang percuma.
Semua itu merupakan bentuk ARTI dan MAKNA SEDERHANA,
yang diakselerasikan dan diimplementasikan dengan landasan
IMAN dan ILMU, yang tujuannya HAPPINESS atau KEBAHAGIAAN.
sehingga arti dan makna "SEDERHANA" secara normatif dan
subyektif dapat saya artikan ("HAPPINESSSS...")