Hindari kontak fisik! hai pemuda dan pemudi

common

New member
Kasus pacaran “kebablasan” belakangan memang makin santer kita dengar, tidak mungkin ada pacaran “kebablasan” kalau tidak ada hal-hal yang bisa memancing aktivitas seksual. Apa sajakah? beberapa hal yang bisa memicu aktivitas seksual saat pacaran:

1.Pergaulan yang terlalu bebas.
2.Pakaian yang kurang pantas. Kelemahan pria pada matanya. Jadi, kalau wanita sengaja mengenakan busana yang kurang pantas saat pacaran, berarti ia mengundang bahaya bagi dirnya sendiri.
3.Adanya kontak fisik, khususnya pada daerah terlarang. Biasanya dimulai dengan pegangan tangan, naik ke bahu, dst. Ingat “tegangan listrik” dua orang yang sedang dimabuk asmara sangat tinggi. Jangan biarkan terjadi kontak fisik kalau Anda tidak ingin konslet.
4.Situasi yang mendukung. Banyak suasana yang memfasilitasi pacaran jadi “kebablasan”, seperti berdua di dalam rumah, berada di ruang tamu yang sepi, senja hari di pinggir pantai. Suasana seperti itu akan dengan mudahnya membangkitkan gejolak darah muda.

Selain adanya pemicu, berikut ini adalah hal-hal yang bisa memengaruhi aktivitas seksual saat pacaran:

1. Hubungan yang tidak menyenangkan dengan orangtua. Hubungan yang harmonis dengan orangtua memang bukan jaminan pasti tidak akan terjadi aktivitas seksual saat pacaran. Namun, hubungan yang menyenangkan antara orangtua-anak akan membuat komunikasi lebih terbuka sehingga orangtua lebih mudah mengetahui aktivitas anak.
2. Penanaman nilai dan norma agama yang kurang tepat. Pada masa kanak-kanak (balita) ada orangtua yang menanamkan hal-hal yang menakutkan tentang Tuhan, misalnya anak tidak boleh berbohong karena dosa dan nanti Tuhan marah. Akibatnya, anak tidak memiliki hubungan yang menyenangkan dengan Tuhan. Ketika anak memasuki usia remaja dan mulai mandiri, mereka pun bertindak sesuai dengan kehendak mereka sendiri tanpa merasa bersalah.
3. Pendidikan seksual yang kurang tepat. Sekarang telah banyak sekolah yang memberikan pendidikan seksual. Masalahnya, justru karena diberitahu hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas, ada beberapa anak yang malah ingin mencoba-coba.
4. Pandangan tentang seks pranikah. Penelitian terhadap 51 remaja di tiga SMA, ternyata 83% menilai seks pranikah sebagai hal yang wajar, dan 72% mengaku kurang mendapatkan pendidikan seks dari keluarganya. Padahal, dilihat dari sekolahnya, mereka pasti memperoleh pendidikan agama yang sangat kuat.
5. Kematangan emosi. Kematangan emosi berkaitan dengan usia mulai berpacaran. Jika berpacaran saat remaja bahkan sebelumnya, bila tidak ada pembekalan yang tepat dari orangtua, guru, pelayan Tuhan, dll, kemungkinan terjadinya aktivitas seksual yang berlebihan lebih besar. Hal ini karena pada masa remaja, hormon-hormon seksual mulai berfungsi dan pengontrolan emosi masih labil.
6. Kelompok teman sebaya. Jika sebagian besar anggota kelompok teman sebayanya telah melakukan aktivitas seksual saat berpacaran dan mereka selalu menceritakan kepada teman-temannya, tanpa iman dan mental yang kuat, anak akan cenderung mengikuti gaya berpacaran teman-temannya.

SOLUSI BILA KEBABLASAN
Bagi pasangan sudah “kebablasan” dalam pacaran,
1. Jika belum hamil, masing-masing harus berjanji di hadapan Tuhan untuk tidak mengulangi lagi karena risiko terjadinya kehamilan lebih besar. Hal ini mungkin terjadi kalau pasangan telah hidup dalam jalan Tuhan.
2. Bagi pihak perempuan, kalau pacarnya masih tetap menuntut aktivitas seks yang “kebablasan”, lebih baik segera mengambil keputusan untuk putus dari pacarnya karena kerugian akan selalu ditanggung oleh pihak perempuan.
3. Jikalau sampai hamil, sebaiknya tidak digugurkan. Karena hamil di luar pernikahan resmi sudah berdosa, jangan ditambah dengan pengguguran kandungan. Itu berarti melakukan dosa ganda. Sebaiknya segera bertobat dan menikah secara resmi di hadapan Tuhan.
4. Kalau sudah menikah, selain mengubah pandangan bahwa sekarang harus berperan sebagai orangtua, mereka pun harus bertanggung jawab. Mereka harus belajar cara mengasuh dan mendidik anak di dalam Tuhan
 
saya jarang tuh kontak fisik sekarang;paling cuman sex phone atau web cam... berarti saya tidak berdosa amieen!
 
Wuihh bener banget tuh..!! Hindari kontak fisik supaya ngga terjadi "kebakaran".. :D. Selain itu, jaga hati dan pikiran dari segala hal2 negatif, terutama roh percabulan.

Minta bantuan Roh Kudus untuk membimbing kita agar tidak terjerumus, ok :wink:
 
kan..lebih indah jika kita ngelakuin itu tepat pada waktu nya ..yaitu jk dah menikah..JBU..
 
semua indah pada waktunya bro..
jangan beri kesempatan pada iblis...
makanya..jangan pacaran di tempat sepi..ok!!
 
Back
Top