Megha
New member
BIPNOTIS bisa berperan sebagai terapi. Stres, gangguan psikis, dan kecanduan bisa diatasi dengan hipnoterapi.
Dalam hipnotis, terapis melakukan tindakan sehingga si pasien sangat peka terhadap saran atau sugesti dan perintah yang diberikan. Hipnoterapi sangat bermanfaat untuk mengobati stres, depresi, insomnia, dan trauma psikologis. ?Kebiasaan buruk, seperti perokok berat, peminum alkohol, kleptomania atau ngutil, dan makan berlebihan, dapat dihilankan dengan hipnoterapi,? kata dr Yohandoyo, ahli hipnoterapi.
Hipnoterapi, lanjut dia, dilakukan dengan memanfaatkan gelombang otak alfa dan teta. Gelombang alfa terpancar ketika kondisi rileks. Gelombang teta muncul saat seseorang terhipnotis. Selain dua gelombang tersebut, otak memancarkan gelombang beta untuk kondisi sadar dan delta untuk tidur. Pada gelombang beta dan delta, hipnoterapi tidak bisa dijalankan. Karena itu, kondisi lingkungan dibutuhkan untuk mengantarkan seseorang pada bipnoterapi.
Menurut Yohandoyo, ada tiga syarat agar hipnoterapi memberikan hasil maksimal. Pertama, ruang atau kamar tenang, cahaya cukup terang, dan tempat duduk/tidur nyaman. ?Agar lebih mendukung, berikan musik pengantar slow seperti instrumentalia,? sarannya.
Syarat kedua, hipnotiser harus benar-benar menguasai ilmu hipnoterapi, percaya diri, suara jelas, tenang, dan mantap. Sebelum memulai terapi, penderita membutuhkan penjelasan. Syarat ketiga, penderita harus mau diajak berkomunikasi serta memiliki semangat ingin sembuh. Pasien juga tidak dengan terpaksa menjalani hipnoterapi tersebut. ?Jika ada penolakan, basil hipnoterapi tidak bisa maksimal,? terangnya.
Ada pula cara menghipnotis diri sendiri. Caranya, sebelumnya dibutuhkan latihan yang dipandu oleh hipnotiser. ?Kadang-kadang, bipnoterapi juga bisa digunakan untuk mendapatkan ide baru dan mencari problem solving,? katanya. (IP)