Bintang212
New member
Hitler Meninggal dengan damai di Surabaya, Indonesia. Apa pendapat kalian?
issuenya berkembang di sini
issuenya berkembang di sini
Last edited by a moderator:
Dr Poch itu ya?Hitler Meninggal dengan damai di Surabaya, Indonesia. Apa pendapat kalian?
issuenya berkembang di sini
Dan itu lebih masuk akal. Karena saat Hitler (katanya) bunuh diri, pasukan merah Rusia lah yang pertama kali memasuki Berlin sebelum pasukan sekutu datang.Official: KGB chief ordered Hitler's remains destroyed
By Maxim Tkachenko, CNN
December 11, 2009 -- Updated 0625 GMT (1425 HKT)
Moscow, Russia (CNN) -- The remains of Adolf Hitler were burned in 1970 by Soviet KGB agents and thrown into a river in Germany on direct orders from the spy agency's chief, a top Russian security official said this week.
The head archivist of Russia's Federal Security Service (FSB) -- the successor to the former Soviet Union's KGB -- confirmed for the first time the chain of events that led to the disposal of Hitler's body, and who ordered the operation, in an exclusive interview with Russia's Interfax news agency.
Gen. Vasily Khristoforov told Interfax in an interview published Monday that previously secret documents show that KGB chief Yuri Andropov, with prior consent from the Soviet Communist Party leadership, ordered a top secret operation to destroy the remains of Hitler, his wife Eva Braun, Nazi Germany's propaganda chief, Joseph Goebbels; and Goebbels' entire family.
Khristoforov said according to the documents, Andropov's decision to destroy the remains of the Nazi leaders and their family members was motivated by the fears of the KGB and Soviet Communist Party leadership that Hitler's burial site could become a place of worship for supporters of fascist ideas.
Neither the FSB nor Khristoforov were immediately available to comment on the secret documents, when asked by CNN.
The operation, code-named "The Archives," was carried out by a group of special KGB agents in Magdeburg, East Germany, where the bodies had been secretly buried February 21, 1946, on the territory of a Soviet military facility, Khristoforov said.
Two protocols were compiled after the operation was carried out on April 4, 1970, the general said. The first documented the opening of a grave that contained the remains of the Nazi leaders and their family members, and the other one detailed their physical destruction.
"The remains were burnt on a bonfire outside the town of Shoenebeck, 11 kilometers away from Magdeburg, then ground into ashes, collected and thrown into the Biederitz River," the second document reads, according to Khristoforov.
The bodies of Hitler, Braun and the Goebbels family had been discovered by the Soviet Army in May 1945. The bodies of Goebbels and his wife were found May 2 in the garden of Nazi Germany's Reich Chancellery. The bodies of the couple's children were recovered the next day, and the corpses of Hitler and Braun were discovered May 5 in a crater from an artillery shell outside his bunker in Berlin.
According to historical accounts, Hitler's death was a combination of a suicide by gunshot and cyanide poisoning on April 30, 1945, when the Soviet Army entered the Nazi Germany capital.
In early June of that year, the Soviets buried the bodies in a forest near the town of Rathenau, Germany. Eight months later, they secretly re-buried the remains in the Soviet Army's garrison in Magdeburg.
But in March 1970, the Soviets decided to abandon the garrison and pass it over to the East German civilian authorities.
As long as the burial place of the Nazi leaders was in the territory of a Soviet garrison, it could be kept secret and barred from strangers. But following relocation of the Soviet Army unit, the decision was made not to rebury Hitler's remains but to burn them, Khristoforov explained, calling it "perhaps a reasonable decision" given the circumstances.
Khristoforov said that all that remains of Hitler's corpse are fragments of his jawbone and skull, items that are kept in Russia.
The general said the Russian FSB has no doubts that the bone fragments are genuine. No other fragments of the German dictator exist in other countries, he said.
"Hitler's jaw is kept at the FSB archives, and the fragments of Hitler's skull are at the State Archive. There are no other parts of Hitler's body apart from these samples seized on May 5, 1945.
"Everything [else] that remained of Hitler was burnt in 1970," he added. "Those fragments are ... the only documented evidence of Hitler's death, which is why they are kept at the Russian FSB Central Archive as being particularly valuable."
Commenting on recent media reports that archeologist and bone specialist Nick Bellantoni and genetics professor Linda Strausbaugh of the University of Connecticut expressed doubts about the authenticity of the parts of Hitler's skull, Khristoforov said, "The U.S. researchers did not file such requests [for taking DNA samples] with the Russian FSB Central Archive.
"But even if you take the fragments kept in our custody, it is unclear what these data can be compared with."
In April 2000, a fragment of what was presented as Hitler's skull, complete with a bullet hole in it, was first displayed in Moscow at a World War II exhibition.
At the time, Sergei Mironenko, head of the Russian State Archives, told CNN that he is absolutely confident that the skull was authentic, and that there are many documents the Russian archives also put on display along with the skull to support that.
"Those documents provide convincing proof that all those speculations that Hitler could have survived and escaped, that he could have had plastic surgery, are absolutely groundless. He was a totally depressed man who was incapable of making political or any other kinds of decisions. He understood that his bunker, the crater [where he was found dead], would become his last refuge. And that's exactly what happened," Mironenko said.
bentar ya Non...aku terjemahin dulu.(maap sebelum na..
link source na mengandung inviter forum..
trus non dipi, ada yang berbahasa Indonesia, gak? biar pada paham..
bentar ya Non...aku terjemahin dulu.(
-dipi-
panjang juga ternyata )Sisa-sisa jasad Adolf Hitler dibakar pada tahun 1970 oleh agen KGB Soviet dan dilempar ke sebuah sungai di Jerman atas perintah langsung dari kepala badan mata-mata tersebut, demikian seorang pejabat keamanan Rusia berkata pekan ini.
Kepala arsip dari Federal Security Service (FSB) nya Rusia - pengganti KGB Soviet - mengkonfirmasi untuk pertama kalinya rangkaian peristiwa yang menyebabkan pembuangan tubuh Hitler, dan siapa yang memerintahkan operasi itu, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan kantor berita Rusia Interfax.
Jendral Vasily Khristoforov kepada Interfax mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari Senin bahwa dokumen-dokumen rahasia yang sebelumnya menunjukkan bahwa kepala KGB Yuri Andropov, dengan persetujuan terlebih dahulu dari kepemimpinan Partai Komunis Uni Soviet, memerintahkan operasi rahasia untuk menghancurkan jenazah Hitler, istrinya Eva Braun, kepala propaganda Nazi Jerman, Joseph Goebbels; dan seluruh keluarga Goebbels.
Khristoforov mengatakan sesuai dengan dokumen, keputusan Andropov untuk menghancurkan sisa-sisa pemimpin Nazi dan anggota keluarga mereka didorong oleh ketakutan KGB dan kepemimpinan Partai Komunis Uni Soviet bahwa situs makam Hitler bisa menjadi tempat pemujaan bagi para pendukung ide-ide fasis.
Baik FSB maupun Khristoforov segera mengomentari dokumen-dokumen rahasia itu, ketika ditanya oleh CNN.
Operasi, yang berkode-nama "The Archives," ini dilakukan oleh sekelompok agen KGB khusus di Magdeburg, Jerman Timur, di mana mayat-mayat itu telah dikuburkan diam-diam pada 21 Februari 1946, di wilayah fasilitas militer Uni Soviet, demikian kata Khristoforov .
Dua protokol dikompilasi setelah operasi dilakukan pada 4 April 1970, kata jenderal itu. Yang pertama mendokumentasikan pembukaan kuburan yang berisi sisa-sisa jenazah pemimpin Nazi dan anggota keluarga mereka, dan yang satunya berisi rincian untuk menghancurkan fisik mereka.
"Jasad-jasad itu dibakar di api unggun di luar kota Shoenebeck, 11 kilometer jauhnya dari Magdeburg, kemudian ditumbuk menjadi abu, dikumpulkan dan dibuang ke dalam Sungai Biederitz," demikian isi dokumen kedua, menurut Khristoforov.
Mayat Hitler, Braun dan keluarga Goebbels telah ditemukan oleh tentara Uni Soviet pada bulan Mei 1945. Tubuh Goebbels dan istrinya ditemukan pada 2 Mei di taman kedutaan Nazi Jerman. Tubuh anak-anak pasangan itu ditemukan keesokan harinya, dan mayat-mayat Hitler dan Braun ditemukan 5 Mei dalam sebuah lubang dari bekas peluru artileri di luar bunker di Berlin.
Menurut catatan sejarah, kematian Hitler adalah kombinasi dari bunuh diri dengan tembakan dan keracunan sianida pada 30 April 1945, ketika tentara Uni Soviet masuk ke ibukota Jerman Nazi.
Pada awal Juni tahun itu, Soviet mengubur mayat-mayat tersebut di sebuah hutan dekat kota Rathenau, Jerman. Delapan bulan kemudian, mereka diam-diam mengubur kembali sisanya di garnisun Angkatan Darat Uni Soviet di Magdeburg.
Namun, pada bulan Maret 1970, Soviet memutuskan untuk meninggalkan garnisun dan mengalihkannya ke otoritas sipil Jerman Timur.
Selama makam pemimpin Nazi itu ada di wilayah garnisun Soviet, hal itu bisa dirahasiakan dan dilarang bagi orang asing. Namun, ketika mengikuti relokasi satuan tentara Uni Soviet, diambil keputusan untuk tidak menguburkan ulang Hitler tetapi membakar mereka, Khristoforov menjelaskan, hal itu "mungkin keputusan yang masuk akal" mengingat keadaan pada saat itu.
Khristoforov mengatakan bahwa semua yang tersisa dari mayat Hitler adalah fragmen dari tulang rahang dan tengkorak, barang yang kini disimpan di Rusia.
Jenderal itu berkata FSB Rusia tidak memiliki keraguan bahwa fragmen-fragmen tulang tersebut asli. Tidak ada fragmen dari tulang-tulang diktator Jerman itu yang ada di negara-negara lain, katanya.
"Rahang hitler disimpan di arsip FSB, dan fragmen-fragmen tengkorak Hitler berada di Arsip Negara. Tidak ada bagian lain dari tubuh Hitler terpisah dari sampel ini sejak ditangkap pada 5 Mei 1945.
"Semuanya yang tersisa dari Hitler dibakar pada tahun 1970," tambahnya. "Fragmen-fragmen tersebut adalah ... satu-satunya bukti yang terdokumentasi mengenai kematian Hitler, itulah sebabnya mereka disimpan di Arsip Pusat FSB Rusia sebagai benda yang sangat berharga."
Mengomentari laporan media baru-baru ini bahwa arkeolog dan spesialis tulang profesor Nick Bellantoni dan ahli genetik profesor Linda Strausbaugh dari University of Connecticut menyatakan keraguan tentang keaslian bagian-bagian dari tengkorak Hitler, Khristoforov berkata, "Para peneliti AS itu tidak pernah mengajukan permintaan khusus (untuk mengambil DNA sampel) kepada pusat arsip FSB Rusia.
"Tapi, bahkan jika Anda mengambil fragmen yang disimpan dalam arsip kami, tidak jelas apa data ini dapat dibandingkan dengan fragmen tersebut."
Pada April 2000, sebuah fragmen dari apa yang disajikan sebagai tengkorak Hitler, lengkap dengan sebuah lubang peluru di dalamnya, ditampilkan pertama kali di Moskow pada pameran Perang Dunia II.
Pada waktu itu, Sergei Mironenko, Kepala Arsip Negara Rusia, mengatakan kepada CNN bahwa dia benar-benar yakin bahwa tengkorak itu asli, dan bahwa ada banyak dokumen arsip Rusia yang dipajang bersama dengan tengkorak untuk mendukung itu.
"Orang-dokumen yang memberikan bukti yang meyakinkan bahwa semua spekulasi bahwa Hitler bisa bertahan dan melarikan diri, bahwa ia dapat memiliki operasi plastik, benar-benar tidak berdasar. Dia adalah seorang laki-laki yang benar-benar tertekan tidak mampu membuat keputusan politik atau jenis keputusan apapun lainnya. Dia mengerti bahwa bungker, lubang di mana ia ditemukan tewas, akan menjadi tempat perlindungan terakhirnya. Dan itulah apa yang terjadi, "kata Mironenko.
Diktator Jerman, Adolf Hitler diyakini tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945. Namun, fakta itu kini dipertanyakan.
Seperti dikutip dari laman Daily Telegraph, Senin 28 September 2009, Program History Channel Documentary Amerika Serikat menyatakan tengkorak milik Hitler yang disimpan Rusia bukan milik pemimpin NAZI tersebut.
Itu adalah tengkorak perempuan berusia di bawah 40 tahun, bukan Hitler yang dinyatakan meninggal di usia 56 tahun.
Penemuan ini, menguatkan kembali teori konspirasi bahwa Hitler tidak mati pada 1945. Dia diduga melarikan diri dan mati di usia tua.
Sejumlah teori beredar soal dimana kematian Hitler. Ada yang mengatakan Hitler meninggal di Argentina, Brazil, Amerika Selatan, bahkan Indonesia.
Cerita ini berawal dari sebuat artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo -- dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar.
Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut.
Klaim yang diajukan dr Sosrohusodo jadi polemik. Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang dia temui dan ajak bicara adalah Hitler di masa tuanya
Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.
Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul.
Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun.
Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.
Keyakinan Sosro, bahwa dia bertemu Hitler dan Eva Braun, membuatnya makin tertarik membaca buku dan artikel soal Hitler. Kata dia, setiap melihat foto Hitler di masa jayanya, dia makin yakin bahwa Poch, dokter tua asal Jerman yang dia temui adalah Hitler.
Keyakinannya bertambah saat seorang keponakannya, pada 1980, memberinya buku biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.
Dalam halaman 59 artikel itu diceritakan kondisi fisik Hitler di masa tua. "Sejumlah orang Jerman tahu Hitler menyeret kakinya saat berjalan, penglihatannya makin kabur, rambutnya tak lagi tumbuh. Kala perang makin berkecamuk dan Jerman terus dipukul kalah, Hitler menderita kelainan syaraf."
Saat membaca buku tersebut, Sosro makin yakin, sebab kondisi fisik yang sama dia temukan pada diri Poch.
Dalam buku tersebut juga diceritakan tangan kiri Hitler selalu bergetar sejak pertempuran Stalingrad (1942 -1943) -- yang merupakan pukulan dahsyat bagi tentara Jerman.
Sosro mengaku masih ingat beberapa percakapannya dengan Poch yang diduga adalah Hitler. Poch selalu memuji-muji Hitler. Dia juga mengatakan tak ada pembunuhan di Auschwitz, kamp konsentrasi yang diyakini sebagai lokasi pembantaian orang-orang Yahudi.
"Saat saya bertanya soal kematian Hitler, dia mengatakan tak tahu. Sebab, saat itu situasi di Berlin dalam keadaan chaos. Semua orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing," kata Sosrohusodo, seperti dimuat laman Militariana.
Sosro mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, "ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali."
Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter. Kata Sosro, istri Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya 'Dolf', yang diduga kependekan dari Adolf Hitler.
Usai membaca artikel-artikel tersebut, Sosro mengaku menghubungi Sumbawa Besar. Dari sana, dia memperoleh informasi dr Poch meninggal di Surabaya.
Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel.
Sementara istrinya yang asal Jerman pulang ke tanah airnya, Poch diketahui menikah lagi dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S. Dia diketahui tinggal di Babakan Ciamis.
Setelah menutup mulut, S akhirnya memberi semua dokumen milik suaminya pada Sosro. termasuk foto perkawinan, surat izin mengemudi lengkap dengan sidik jari Poch.
Ada juga buku catatatan berisi nama-nama orang Jerman yang tinggal di beberapa negara, seperti Argentina, Italia, Pakistan, Afrika Selatan, dan Tibet. Juga beberapa tulisan tangan steno dalan bahasa Jerman
Buku catatan Poch berisi dua kode, J.R. KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan.
"Ada kemungkinan buku catatatan dimiliki dua orang, Hitler dan Eva Braun," kata Sosro.
Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler -- yakni B (Berlin), S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum dia ke Sumbawa Besar.
Istri kedua Poch, S juga menceritakan suatu hari dia melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya menjawab, "jangan bilang siapa-siapa."
Sosro mengaku tak ada maksud tersembunyi di balik pengakuannya. "Saya hanya ingin menunjukan Hitler meninggal di Indonesia," kata dia.
Hingga saat ini apakah Hitler tewas di bunker, di Argentina, Brazil, atau Indonesia, belum bisa dipastikan. Kisah akhir hayat 'sang Fuhrer' terus jadi misteri.