logicb0x
Member
Tibalah kita di bulan penuh berkah, bulan puasa Ramadhan 1441 Hijriah, bulan yang penuh ampunan dan rahmat dari Allah Swt. Untuk itu marilah kita perbanyak ibadah tentunya di rumah saja karena kondisi saat ini sedang dalam pandemi Covid-19. Ibadah puasa maknanya menahan diri dari segala bentuk nafsu, baik nafsu yang ringan maupun yang berat. Nafsu ringan seperti meniadakan makan dan minum yang amat dilarang pada siang hari.
Nafsu berat seperti nafsu berhubungan intim dengan pasangan. Khususnya bagi mereka yang sudah menjalankan kehidupan rumah tangga. Bukan hal yang mudah untuk dilakukan, kenapa? Karena di bulan suci Ramadan bukan setan lagi yang menggoda manusia. Melainkan manusia yang akan menggoda manusia. Hukum berhubungan intim atau suami istri di bulan Ramadan sah-sah saja dilakukan dan merupakan hal yang wajar sebab keduanya sudah terikat alias halal.
Hukum Berhubungan Suami Istri pada Malam Hari di Bulan Ramadan
Melakukan berhubungan suami istri di bulan Ramadan pada malam hari hukumnya halal. Kegiatan tersebut dianggap berpahala karena keduanya sedang melakukan ibadah dan kewajiban sebagai sepasang suami istri. Sebelum fajar subuh muncul menjadi awal waktu puasa, anda wajib menghentikannya. Jika sampai melewati waktu fajar tersebut dapat membatalkan puasa anda. Hal ini sesuai dengan firman Allah.
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur degan istri-istri kamu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benant hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Hukum Berhubungan Suami Istri pada Siang Hari di bulan Ramadan
Siang hari masih termasuk ke dalam waktu menahan diri. Itu artinya tidak hanya makan dan minum saja yang ditiadakan termasuk berhubungan intim. Hukum berhubungan suami istri pada siang hari di bulan Ramadan ialah haram. Karena dapat membatalkan puasa. Bagi yang terlanjur melakukan hubungan intim pada siang hari diwajibkan untuk membayar denda kifarah ‘udhma atau denda besar, yaitu memedekakan hamba sahaya perempuan yang beriman. Jika tidak mampu, harus melakukan puasa selama dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu membayar dengan puasa, harus memberi makanan kepada enam puluh orang miskin.
Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Suami Istri di bulan Ramadan
Saat puasa waktu untuk berhubungan suami istri di bulan Ramadan mungkin sangat terbatas. Akan tetapi ada beberapa waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim bersama suami atau istri tercinta. Inilah empat waktu yang tepat untuk melakukan hubungan suami istri di bulan Ramadan.
Pertama, hubungan suami istri dapat anda lakukan setelah berbuka puasa. Maksudnya setelah berbuka puasa di sini dapat dilakukan ketika seruan azan berkumandang untuk membatalkan puasa. Bisa jadi anda melakukannya setelah salat magrib kemudian mengisi perut dan melakukan kegiatan seperti melakukan hubungan suami istri.
Kedua, setelah selesai menunaikan ibadah salat sunah tarawih. Nah, ini yang waktu yang sangat tepat untuk melakukan hubungan suami istri. Seharian bersusah payah untuk menahan diri. Anda dapat menuntaskannya dengan menyentuh suami atau istri anda sepulang dari salat tarawih. Bagi yang sedang memiliki masalah mungkin ini solusi yang dapat meluluhkan hatinya dengan mengajak suami atau istri untuk melakukan hubungan di malam hari.
Ketiga, sebelum qiyaumul layl atau salat tahajud sekitar pukul 00.00 hingga 04.00. Suami yang baik ialah suami yang senantiasa mengajak istrinya untuk melakukan salat sunat dan salat fardu bersama. Untuk anda yang mungkin sudah punya anak atau masih dalam program hamil. Ini mungkin waktu yang tepat untuk mengajak pasangan anda untuk berhubungan suami istri di bulan Ramadan. Selain memenuhi kebutuhan fisik masing-masing. Berhubungan suami istri dalam ikatan yang sah mendapatkan pahala.
Keempat, sebelum waktu subuh atau waktu imsak tiba. Mungkin sedikit atau jarang orang yang mau melakukan hubungan suami istri di jam ini. Karena batas waktunya cukup singkat dan kebanyakan dari mereka lebih suka untuk kembali bergelut di dalam selimut alias tidur. Kecuali bagi mereka yang masih baru dalam membangun rumah tangga.
Cara Mengurangi Hasrat Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan
Tidak selamanya hasrat selalu dituntaskan terlebih lagi di bulan puasa. Anda harus menahan diri sampai waktu berbuka puasa. Karena situasi ini tidak memungkinkan anda dapat menyentuh pasangan. Meski sudah sah menjadi pasangan halal di depan agama dan negara. Di bulan Ramadan bisa jadi pengecualian, sebab yang diperbolehkan hanya waktu malam dan subuh baik makan, minum, dan keinginan bercinta. Sebenarnya menahan keinginan untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan tidaklah sulit. Berikut ini cara atau tips menahan atau mengurangi hasrat untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan di bulan puasa Ramadan.
1. Hindari Percakapan yang Mengundang
Hasrat dapat timbul karena ada kesempatan. Apalagi jika di bulan Ramadan sambil menunggu suara adzan. Secara tidak sadar kadang percakapan dapat mengundang. Hal paling sederhana mengirim pesan dan emote dalam satu kata, misalnya kangen atau rindu. Niatnya hendak menyemangati suami. Malah justru suami mendadak ingin bertemu dan kadang malah mengundang percakapan mesra terutama para pengantin baru.
2. Buat Kesibukan
Cara ini mungkin dengan memfokuskan diri mengerjakan pekerjaan atau tugas kantor. Jangan menyelesaikan semua pekerjaan dengan cepat. Sisakan beberapa untuk bersantai lalu kerjakan kembali. Untuk perempuan bisa dengan cara menanam bunga atau berkebun. Anda juga dapat melakukan kegiatan lain seperti memasak menu berbuka puasa.
3. Minimalisir Kontak Fisik
Godaan bulan puasa datang dari diri sendiri bukan setan. Supaya keinginan untuk melakukan hubungan intim tidak terjadi. Minimalisirkan kontak fisik yang berlebihan dengan pasangan. Misalnya, biasa pergi kerja mencium bibir mungkin bisa dengan mencium kening atau tangan. Sentuh pasangan seperlunya saja.
4 . Perbaiki Cara Berpakaian
Mata seorang laki-laki terhadap perempuan 90 hasrat atau hawa nafsu. Kadang hanya dengan melihat pakaian daster biasa seperti pakaian sehari-har. Di bulan puasa menjadi sangat menggoda iman. Meski tidak ada penampakan belahan dada tetap saja bagi laki-laki wanita berkerudung itu menggoda. Ada baiknya menjaga keimanan dengan menghindari pakaian yang kesannya membuat laki-laki berkelana alias horny.
5. Ikut Serta dalam Aktivitas Religius
Cara lain yang dapat anda tempuh ialah ikut serta dalam melakukan aktivitas religius. Aktivitas ini seperti mendengarkan lagu-lagu religi, membaca kitab suci, mendengarkan dakwah, berbuat kebaikan dengan orang-orang terdekat, serta hal-hal yang sifatnya religius yang mampu mengalihkan pikiran dari pikiran-pikiran mesum. Mengikuti sebuah pengajian dan mengikuti kegiatan amal seperti mengadakan lomba tahfiz atau surat-surat pendek untuk anak-anak kecil di mushola atau masjid terdekat.
Sumber: Info Religi
Nafsu berat seperti nafsu berhubungan intim dengan pasangan. Khususnya bagi mereka yang sudah menjalankan kehidupan rumah tangga. Bukan hal yang mudah untuk dilakukan, kenapa? Karena di bulan suci Ramadan bukan setan lagi yang menggoda manusia. Melainkan manusia yang akan menggoda manusia. Hukum berhubungan intim atau suami istri di bulan Ramadan sah-sah saja dilakukan dan merupakan hal yang wajar sebab keduanya sudah terikat alias halal.
Hukum Berhubungan Suami Istri pada Malam Hari di Bulan Ramadan
Melakukan berhubungan suami istri di bulan Ramadan pada malam hari hukumnya halal. Kegiatan tersebut dianggap berpahala karena keduanya sedang melakukan ibadah dan kewajiban sebagai sepasang suami istri. Sebelum fajar subuh muncul menjadi awal waktu puasa, anda wajib menghentikannya. Jika sampai melewati waktu fajar tersebut dapat membatalkan puasa anda. Hal ini sesuai dengan firman Allah.
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur degan istri-istri kamu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benant hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Hukum Berhubungan Suami Istri pada Siang Hari di bulan Ramadan
Siang hari masih termasuk ke dalam waktu menahan diri. Itu artinya tidak hanya makan dan minum saja yang ditiadakan termasuk berhubungan intim. Hukum berhubungan suami istri pada siang hari di bulan Ramadan ialah haram. Karena dapat membatalkan puasa. Bagi yang terlanjur melakukan hubungan intim pada siang hari diwajibkan untuk membayar denda kifarah ‘udhma atau denda besar, yaitu memedekakan hamba sahaya perempuan yang beriman. Jika tidak mampu, harus melakukan puasa selama dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu membayar dengan puasa, harus memberi makanan kepada enam puluh orang miskin.
Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Suami Istri di bulan Ramadan
Saat puasa waktu untuk berhubungan suami istri di bulan Ramadan mungkin sangat terbatas. Akan tetapi ada beberapa waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim bersama suami atau istri tercinta. Inilah empat waktu yang tepat untuk melakukan hubungan suami istri di bulan Ramadan.
Pertama, hubungan suami istri dapat anda lakukan setelah berbuka puasa. Maksudnya setelah berbuka puasa di sini dapat dilakukan ketika seruan azan berkumandang untuk membatalkan puasa. Bisa jadi anda melakukannya setelah salat magrib kemudian mengisi perut dan melakukan kegiatan seperti melakukan hubungan suami istri.
Kedua, setelah selesai menunaikan ibadah salat sunah tarawih. Nah, ini yang waktu yang sangat tepat untuk melakukan hubungan suami istri. Seharian bersusah payah untuk menahan diri. Anda dapat menuntaskannya dengan menyentuh suami atau istri anda sepulang dari salat tarawih. Bagi yang sedang memiliki masalah mungkin ini solusi yang dapat meluluhkan hatinya dengan mengajak suami atau istri untuk melakukan hubungan di malam hari.
Ketiga, sebelum qiyaumul layl atau salat tahajud sekitar pukul 00.00 hingga 04.00. Suami yang baik ialah suami yang senantiasa mengajak istrinya untuk melakukan salat sunat dan salat fardu bersama. Untuk anda yang mungkin sudah punya anak atau masih dalam program hamil. Ini mungkin waktu yang tepat untuk mengajak pasangan anda untuk berhubungan suami istri di bulan Ramadan. Selain memenuhi kebutuhan fisik masing-masing. Berhubungan suami istri dalam ikatan yang sah mendapatkan pahala.
Keempat, sebelum waktu subuh atau waktu imsak tiba. Mungkin sedikit atau jarang orang yang mau melakukan hubungan suami istri di jam ini. Karena batas waktunya cukup singkat dan kebanyakan dari mereka lebih suka untuk kembali bergelut di dalam selimut alias tidur. Kecuali bagi mereka yang masih baru dalam membangun rumah tangga.
Cara Mengurangi Hasrat Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan
Tidak selamanya hasrat selalu dituntaskan terlebih lagi di bulan puasa. Anda harus menahan diri sampai waktu berbuka puasa. Karena situasi ini tidak memungkinkan anda dapat menyentuh pasangan. Meski sudah sah menjadi pasangan halal di depan agama dan negara. Di bulan Ramadan bisa jadi pengecualian, sebab yang diperbolehkan hanya waktu malam dan subuh baik makan, minum, dan keinginan bercinta. Sebenarnya menahan keinginan untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan tidaklah sulit. Berikut ini cara atau tips menahan atau mengurangi hasrat untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan di bulan puasa Ramadan.
1. Hindari Percakapan yang Mengundang
Hasrat dapat timbul karena ada kesempatan. Apalagi jika di bulan Ramadan sambil menunggu suara adzan. Secara tidak sadar kadang percakapan dapat mengundang. Hal paling sederhana mengirim pesan dan emote dalam satu kata, misalnya kangen atau rindu. Niatnya hendak menyemangati suami. Malah justru suami mendadak ingin bertemu dan kadang malah mengundang percakapan mesra terutama para pengantin baru.
2. Buat Kesibukan
Cara ini mungkin dengan memfokuskan diri mengerjakan pekerjaan atau tugas kantor. Jangan menyelesaikan semua pekerjaan dengan cepat. Sisakan beberapa untuk bersantai lalu kerjakan kembali. Untuk perempuan bisa dengan cara menanam bunga atau berkebun. Anda juga dapat melakukan kegiatan lain seperti memasak menu berbuka puasa.
3. Minimalisir Kontak Fisik
Godaan bulan puasa datang dari diri sendiri bukan setan. Supaya keinginan untuk melakukan hubungan intim tidak terjadi. Minimalisirkan kontak fisik yang berlebihan dengan pasangan. Misalnya, biasa pergi kerja mencium bibir mungkin bisa dengan mencium kening atau tangan. Sentuh pasangan seperlunya saja.
4 . Perbaiki Cara Berpakaian
Mata seorang laki-laki terhadap perempuan 90 hasrat atau hawa nafsu. Kadang hanya dengan melihat pakaian daster biasa seperti pakaian sehari-har. Di bulan puasa menjadi sangat menggoda iman. Meski tidak ada penampakan belahan dada tetap saja bagi laki-laki wanita berkerudung itu menggoda. Ada baiknya menjaga keimanan dengan menghindari pakaian yang kesannya membuat laki-laki berkelana alias horny.
5. Ikut Serta dalam Aktivitas Religius
Cara lain yang dapat anda tempuh ialah ikut serta dalam melakukan aktivitas religius. Aktivitas ini seperti mendengarkan lagu-lagu religi, membaca kitab suci, mendengarkan dakwah, berbuat kebaikan dengan orang-orang terdekat, serta hal-hal yang sifatnya religius yang mampu mengalihkan pikiran dari pikiran-pikiran mesum. Mengikuti sebuah pengajian dan mengikuti kegiatan amal seperti mengadakan lomba tahfiz atau surat-surat pendek untuk anak-anak kecil di mushola atau masjid terdekat.
Sumber: Info Religi