jmw01
New member
HOUSTON (Berita Suara Media) - Mirip burung dan hanya berukuran 16 cm, senjata mata-mata AS bernama Hummingbird ini nilainya US$4 juta (Rp36,4 miliar). Apa kehebatannya?
Pentagon kini memiliki mata-mata robot yang menyerupai burung kolibri. Robot burung ini dapat berjalan dan mengintai target yang diinginkan.
Pesawat mata-mata mini ini mampu terbang sejauh 11 mil per jam dan membutuhkan waktu lima tahun dalam pengembangannya di bawah naungan Angkatan Darat AS.
Pemerintah AS berharap bisa memanfaatkan kamera mungil itu untuk memata-matai posisi musuh di zona perang tanpa terdeteksi.
Selain itu, alat itu juga dapat dimanfaatkan di lingkungan pedesaan dan perkotaan.
Ahli mengklaim alat mirip burung yang mengepakkan sayap ini mampu mengalahkan alat mata-mata sebelumnya yang mengandalkan baling-baling.
Demonstrasi alat tersebut dilakukan AeroVironment, Manajer program Hummingbird di Pentagon, Todd Hylton mengatakan,
"Humming-bot ini hanya berukuran 10 gram, dan bertahan diketinggian 2,5 meter melawan angin," ujar Manjer Program DARPA Todd Hylton.
“Alat tersebut mampu membuka jalan bagi keberadaan generasi pesawat baru yang didukung kelincahan dan tampilan burung mungil.”
Hylton menambahkan, burung mata-mata ini dapat dioperasikan di dalam dan di luar gedung. Bahkan saat ia berada di dalam gedung, pengguna dapat mengendalikannya dari luar gedung
AeroVironment memang berambisi membangun mesin yang aerodinamis.
Perusahaan berbasis di California itu memiliki 732 karyawan tetap. Kementerian Pertahanan AS mengalokasikan dana US$215 juta (Rp 1,9 triliun) untuk peralatan perang.
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=9R9LtsdMz90"]YouTube - Hummingbird-like Nano Air Vehicle from AeroVironment, DARPA[/ame]
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=xolH02Zba04"]YouTube - AeroVironment's Nano Hummingbird - Without Landing Gear[/ame]
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=96WePgcg37I"]YouTube - AeroVironment's Nano Hummingbird - Outdoor Indoor Flight[/ame]
Pentagon kini memiliki mata-mata robot yang menyerupai burung kolibri. Robot burung ini dapat berjalan dan mengintai target yang diinginkan.
Pesawat mata-mata mini ini mampu terbang sejauh 11 mil per jam dan membutuhkan waktu lima tahun dalam pengembangannya di bawah naungan Angkatan Darat AS.
Pemerintah AS berharap bisa memanfaatkan kamera mungil itu untuk memata-matai posisi musuh di zona perang tanpa terdeteksi.
Selain itu, alat itu juga dapat dimanfaatkan di lingkungan pedesaan dan perkotaan.
Ahli mengklaim alat mirip burung yang mengepakkan sayap ini mampu mengalahkan alat mata-mata sebelumnya yang mengandalkan baling-baling.
Demonstrasi alat tersebut dilakukan AeroVironment, Manajer program Hummingbird di Pentagon, Todd Hylton mengatakan,
"Humming-bot ini hanya berukuran 10 gram, dan bertahan diketinggian 2,5 meter melawan angin," ujar Manjer Program DARPA Todd Hylton.
“Alat tersebut mampu membuka jalan bagi keberadaan generasi pesawat baru yang didukung kelincahan dan tampilan burung mungil.”
Hylton menambahkan, burung mata-mata ini dapat dioperasikan di dalam dan di luar gedung. Bahkan saat ia berada di dalam gedung, pengguna dapat mengendalikannya dari luar gedung
AeroVironment memang berambisi membangun mesin yang aerodinamis.
Perusahaan berbasis di California itu memiliki 732 karyawan tetap. Kementerian Pertahanan AS mengalokasikan dana US$215 juta (Rp 1,9 triliun) untuk peralatan perang.
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=9R9LtsdMz90"]YouTube - Hummingbird-like Nano Air Vehicle from AeroVironment, DARPA[/ame]
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=xolH02Zba04"]YouTube - AeroVironment's Nano Hummingbird - Without Landing Gear[/ame]
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=96WePgcg37I"]YouTube - AeroVironment's Nano Hummingbird - Outdoor Indoor Flight[/ame]