andree_erlangga
New member
Dalam Berhumoria dengan Jaya Suprana, Gusdur mengemukakan humor hampir disegala segi, baik presiden, pejabat, birokrat, agama, sosial dan lainnya.
Hanya satu yang tidak di angkat, yaitu humor tentang " Tentara ".
Parto : Mengapa anda tidak meledek Tentara ?
Gusdur : Saya tidak punya humor tentang tentara.
Parto : Apakah Bapak takut bedil atau sangkurnya?
Gusdur : Tidak juga, saya dekat dengan militer, mengapa harus takut ?
Parto : Bukankah justru dekat tentara itulah anda merasa takut ? Soalnya Bedil ataupun sangkurnya otomatis dekat juga dengan anda. Setiap saat, peluru atau ujung sangkur bisa masuk ke tubuh anda.
Gusdur : Rupanya anda lebih pinter dari saya.
Hanya satu yang tidak di angkat, yaitu humor tentang " Tentara ".
Parto : Mengapa anda tidak meledek Tentara ?
Gusdur : Saya tidak punya humor tentang tentara.
Parto : Apakah Bapak takut bedil atau sangkurnya?
Gusdur : Tidak juga, saya dekat dengan militer, mengapa harus takut ?
Parto : Bukankah justru dekat tentara itulah anda merasa takut ? Soalnya Bedil ataupun sangkurnya otomatis dekat juga dengan anda. Setiap saat, peluru atau ujung sangkur bisa masuk ke tubuh anda.
Gusdur : Rupanya anda lebih pinter dari saya.