JAKARTA, KOMPAS - Badan tinju dunia IBF belum menyetujui permintaan pengunduran jadwal pertandingan juara dunia kelas terbang mini asal Indonesia, Muhammad Rachman.
IBF sebelumnya menetapkan pertandingan Rachman pada 6 Februari, sementara Rachman meminta diundur sampai April atas alasan cedera bahu. "Rachman sudah menyampaikan permintaan pengunduran karena cedera. Namun, dalam surat keterangan dokter kepada IBF, tidak ada penjelasan medis secara rinci. IBF kembali meminta laporan dimaksud," ujar Ketua Asosiasi Promotor Indonesia, Tourino Tidar, di Jakarta, Senin (5/2).
Menurut Tourino, Rachman menyampaikan laporan dari pemeriksaan tim dokter dari Badan Pengawasan dan Pengembangan Olahraga Profesional Indonesia (BPPOPI).
Dalam pemeriksaan dr Krisdarmadji dan dr Leo Marpaung disebutkan, otot bahu kanan Rachman cedera cukup serius dan membutuhkan istirahat minimal enam pekan. Penjelasan dokter dari BPPOPI dimaksud hampir sama dengan permintaan Rachman yang menginginkan pertandingan pada bulan April.
"IBF minta penjelasan medis atas cedera itu sehingga bisa dilakukan analisis silang. Kalau berdasarkan analisis dokter IBF waktu istirahat atas cedera bahu itu lebih pendek, Rachman harus siap-siap bertanding sebelum April," kata Tourino.
Menyinggung hal itu, manajer Rachman, Martinez dos Santos, akan segera mengirimkan data ke IBF. "Rachman memang cedera dan itu tidak dibuat-buat untuk menghindar," katanya.
IBF sebelumnya menetapkan pertandingan Rachman pada 6 Februari, sementara Rachman meminta diundur sampai April atas alasan cedera bahu. "Rachman sudah menyampaikan permintaan pengunduran karena cedera. Namun, dalam surat keterangan dokter kepada IBF, tidak ada penjelasan medis secara rinci. IBF kembali meminta laporan dimaksud," ujar Ketua Asosiasi Promotor Indonesia, Tourino Tidar, di Jakarta, Senin (5/2).
Menurut Tourino, Rachman menyampaikan laporan dari pemeriksaan tim dokter dari Badan Pengawasan dan Pengembangan Olahraga Profesional Indonesia (BPPOPI).
Dalam pemeriksaan dr Krisdarmadji dan dr Leo Marpaung disebutkan, otot bahu kanan Rachman cedera cukup serius dan membutuhkan istirahat minimal enam pekan. Penjelasan dokter dari BPPOPI dimaksud hampir sama dengan permintaan Rachman yang menginginkan pertandingan pada bulan April.
"IBF minta penjelasan medis atas cedera itu sehingga bisa dilakukan analisis silang. Kalau berdasarkan analisis dokter IBF waktu istirahat atas cedera bahu itu lebih pendek, Rachman harus siap-siap bertanding sebelum April," kata Tourino.
Menyinggung hal itu, manajer Rachman, Martinez dos Santos, akan segera mengirimkan data ke IBF. "Rachman memang cedera dan itu tidak dibuat-buat untuk menghindar," katanya.