ambarsalim
New member
Edi mianto 21 tahun, membacok ibunya Rukiah yang sedang mengaji, hingga ibunya melengking kesakitan bersimbah darah,
di kampung padamara, purbalingga, jateng, setelah itu si anak kabur
Malam itu juga edi ditangkap polisi, tersangka mengaku kesal karena ibunya tidak menepati janji
membelikan sepeda motor. Ibunya dapat diselamatkan hingga tidak sampai tewas. Edi mengaku tidak
bermaksud membunuh ibunya, ia mengatakan tidak membacok sekuat tenaga
Pedang itu merobek bagian muka sampai ke bahu, luka itu menimbulkan luka serus, merobek bagian muka
sampai ke bahu, luka itu dibalut jahitan bertingkat: 20 jahitan dibagian dalam, 40 jahitan dibagian luar.
"Hancur rasanya hati ini. Saya ingin anak saya itu ditanyani sesuai hukum", kata Rukiah 62 tahun, masih
sambil berbaring, yang sehari harinya sebagai janda petani pas pasan. Rukiah menjanjikan akan
mengabulkan permintaan membelikan sepeda motor kalau cukup uang dari panen padi, maka setelah beberapa kali
panen tak juga diberikan, pengangguran itu mangkel, mengancam akan membunuh ibunya. Rukiah ketakuan, kabur dari rumahnya
dan menginap dirumah anak anaknya yang lain. Malam naas itu Rukiah menginap dirumah anaknya yang bernama Katiyem.
Edi memburu dan menebasnya disitu
"Saya menyesal, dan wajah simbok selalu terbayang", ujar Edi. Kini ia hanya bisa murung saja
gimana pendapat kamu?
di kampung padamara, purbalingga, jateng, setelah itu si anak kabur
Malam itu juga edi ditangkap polisi, tersangka mengaku kesal karena ibunya tidak menepati janji
membelikan sepeda motor. Ibunya dapat diselamatkan hingga tidak sampai tewas. Edi mengaku tidak
bermaksud membunuh ibunya, ia mengatakan tidak membacok sekuat tenaga
Pedang itu merobek bagian muka sampai ke bahu, luka itu menimbulkan luka serus, merobek bagian muka
sampai ke bahu, luka itu dibalut jahitan bertingkat: 20 jahitan dibagian dalam, 40 jahitan dibagian luar.
"Hancur rasanya hati ini. Saya ingin anak saya itu ditanyani sesuai hukum", kata Rukiah 62 tahun, masih
sambil berbaring, yang sehari harinya sebagai janda petani pas pasan. Rukiah menjanjikan akan
mengabulkan permintaan membelikan sepeda motor kalau cukup uang dari panen padi, maka setelah beberapa kali
panen tak juga diberikan, pengangguran itu mangkel, mengancam akan membunuh ibunya. Rukiah ketakuan, kabur dari rumahnya
dan menginap dirumah anak anaknya yang lain. Malam naas itu Rukiah menginap dirumah anaknya yang bernama Katiyem.
Edi memburu dan menebasnya disitu
"Saya menyesal, dan wajah simbok selalu terbayang", ujar Edi. Kini ia hanya bisa murung saja
gimana pendapat kamu?