Indonesia Akt: Ben Joshua

Kalina

Moderator
benjoshuazf7.gif


Selama ada kesempatan, kenapa nggak? Dari dulu, saya penikmat film banget. Sehari bisa nonton 4-5 film, walaupun sekarang satu saja nggak ada waktu karena setiap hari syuting,? ungkapnya.

kesempatan tak datang dua kali lewat pintu yang sama. Ungkapan itu sepertinya diyakini betul Ben Joshua (26), yang dikenal lewat peran Dira di film Dealova (2005). Lima tahun lalu, Ben bukanlah siapa-siapa. Lulus kuliah, ia bekerja di sebuah majalah ibukota sebagai media relations executive. Ben menikmati pekerjaannya. Terlebih ditunjang berbagai fasilitas, lingkungan kerja yang asyik, serta gaji yang menarik. ?Kerja di media itu nggak bosan karena bisa menemukan hal-hal baru,? kata Ben yang ditemui di lokasi syuting Anggun di kawasan Bogor, Selasa (10/4) lalu. Tapi Ben hanya bertahan 1,5 tahun.

Kala itu, sebuah rumah produksi yang kebetulan kantornya dekat dengan kantor Ben, menawari Ben kasting sebuah film. Ben tak menyia-nyiakan. ?Saya ingin ambil kesempatan. Pulang kerja, saya datang ke kantornya untuk kasting,? cerita Ben. Tiga hari kemudian, cowok kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 13 Agustus 1980, ini mendapat kabar mengejutkan sekaligus menggembirkan. ?Saya terpilih memerankan karakter Dira yang umurnya 17 tahun, memakai seragam sekolah,? sebut Ben. Awalnya ragu menerima, mengingat tak punya pengetahuan akting. ?Kata mereka, dari sekian banyak orang yang kasting, cuma saya yang cocok,? bilang Ben soal alasan rumah produksi itu memilihnya. Ben dihadapkan pada dilema. ?Saya penginnya pekerjaan jalan, film juga jalan,? kata Ben tersenyum simpul. ?Saya berpikir seminggu di rumah. Apalagi, orangtua saya nggak sreg kalau saya memutuskan (terjun) ke entertainment. Saya juga berat meninggalkan pekerjaan,? lanjutnya.

Akhirnya, Ben terpaksa meninggalkan media karena jadwal syutingnya bentrok dengan jadwal kerja. Ia berhasil meyakinkan orangtuanya, serius merintis karier di dunia hiburan. ?Sampai sekarang, saya nggak menyesali yang sudah saya pilih. Makanya, saya fokus dan serius menjalaninya,? tutur Ben. Keseriusan Ben bukan omong-kosong. Sukses di Dealova, Ben kembali menguji kemampuan aktingnya sebagai Sunny di layar lebar Cinta Pertama (2006) bersama Bunga Citra Lestari. Ben kebagian peran anak sekolah lagi. Kendati begitu, ia tetap berupaya berakting maksimal. Ia tentu butuh banyak bekal untuk masa yang akan datang. ?Sebenarnya setelah Dealova, saya khawatir nggak ada tawaran lagi. Tapi, kalau kita serius, fokus, buktikan diri mampu, kesempatan pasti ada saja,? kata Ben.

Sayangnya, Cinta Pertama tak sesukses Dealova. Ben tak ambil pusing. ?Saya sih nggak memikirkan sukses atau nggak film saya. Ketika saya dapat film, saya pengin main sebaik mungkin,? ujar Ben. Lebih lanjut ia mengatakan, selera penonton di Indonesia sulit ditebak. Ia memberi contoh, ada film yang biaya produksinya bermiliar-miliar, memakai pemain-pemain bintang, di pasaran jeblok. ?Tapi ada film yang biasa saja, simpel, justru laku. Kadang di Indonesia ajaib juga, ya?? ia bertanya-tanya. Sebagai pendatang baru, Ben merindukan peran yang mengembangkan kemampuan akting. Ketika ditawari tawaran bermain film horor berjudul Malam Jumat Kliwon,besutan Koya Pagayo, Ben langsung menyambar. ?Lagi pula saya juga belum pernah main film horor. Saya sih pengin mencoba. Selama ini 'kan saya mainnya drama yang mellow. Sedangkan di film horor ini banyak adegan laga,? ungkap Ben bersemangat.

Lantaran terbiasa main film drama, Ben sempat sulit beradaptasi dengan ritme syuting film horor. ?Secara nggak langsung, di film ini dituntut lebih mengeksplor akting saya. Kebetulan nggak ada reading atau workshop. Jadi kami cuma kumpul, membedah naskah, ngobrol-ngobrol. Lebih enak begitu sih, karena lebih ada chemistry-nya dengan pemain lain. Nah, pas melakukan adegan-adegan yang meminta penampilan energik, saya masih terbawa film drama, move-nya lembut. Tapi ke sininya sudah oke,? beber bungsu dari enam bersaudara ini. Ben optimistis filmnya yang akan rilis Mei mendatang ini bakal diterima pasar. ?Ada yang bilang yang laku di Indonesia itu horor dan remaja. Ya, mudah-mudahan ini komersial,? Ben berharap.



juri di festival sinema perancis

Selain menyeriusi film, Ben mulai merambah sinetron. Tadinya sempat enggan bermain sinetron, karena kurang mewakili keinginannya. ?Kebetulan karier akting saya berawal dari film. Saya menganggap film lebih dari sinetron. Cuma belakangan saya sadar, sinetron nggak bisa seperti film karena waktu persiapannya terbatas dan kejar tayang,? terang pemilik nama lengkap Benjamin Joshua ini. Sekarang Ben main sinetron Anggun bersama Luna Maya. Ben ingin sinetronnya sebagus film. ?Sinetron bisa dibikin bagus kalau skenarionya pas. Itu yang coba saya mainkan. Uang datang belakangan, kalau saya bisa main bagus dan maksimal,? ia meyakinkan.

Agar aktingnya maksimal, tak jarang Ben minta pada sutradara untuk mengulang pengambilan gambarnya. ?Nggak cuma sekali take, tapi berkali-kali. Saya penginnya kayak begitu. Baru puas. Apalagi kalau sutradara minta untuk mencoba lagi. Saya senang banget,? kata pemilik tinggi 175 cm dan berat 65 kg ini. Saking seriusnya, Ben sempat kursus akting pada Eka Sitorus. Hasilnya manis. Ben terpilih sebagai salah satu juri Festival Sinema Perancis yang berlangsung 14-22 April ini. Mengenai alasan pemilihannya, Ben tidak tahu.

?Selama ada kesempatan, kenapa nggak? Dari dulu, saya penikmat film banget. Sehari bisa nonton 4-5 film, walaupun sekarang satu saja nggak ada waktu karena setiap hari syuting,? ungkapnya. ?Saya pengin terlibat karena pengin belajar. Saya senang banget bisa bertukar pikiran dengan juri lainnya (Ria Irawan, Ardina Rasty, Olga Lydia, Lukman Sardi). Apalagi ini film Perancis, yang beda dengan film Hollywood,? sambung Ben menjelaskan. Saking sibuknya, Ben kehilangan banyak waktu berkumpul bersama teman dan keluarga. Kalau tak ada syuting, ia di rumah bersama keluarga. Sepeninggal sang ayah, Ben bertanggung jawab menjaga ibunya bersama seorang kakaknya. ?Nggak ada tanggungan lagi karena masing-masing sudah bisa cari uang sendiri,? cetusnya. Honor selalu ditabungnya. Ia bukan tipe cowok yang boros. ?Kebanyakan yang saya beli, yang saya butuh, seperti laptop atau Ipod,? sebutnya.

Bagaimana dengan pacar? Ben bilang, pacarnya sangat mengerti profesinya, walaupun bukan seleb. Kadang Ben ditemani pacarnya di lokasi syuting. ?Kadang, kalau saya nggak syuting, jalan sama dia. Buat saya, keluarga, teman, pekerjaan, pacar, semua penting. Waktu diseimbangkan saja,? ujar Ben antusias. Soal kemungkinan balik lagi kerja kantoran, sekarang ini keinginan itu tidak ada. ?Saya sudah mantap di sini. Nggak tahu nanti ya? Kelak saya juga akan mengambil sesuatu yang lain. Usaha mungkin. Sekarang fokus dulu di sini,? kata Ben yang berobsesi menjadi sutradara. Siapa tahu, iya ?kan?
 
Back
Top