Kalina
Moderator
JAKARTA - Hingga saat ini, pemain film Jomblo Richa Novischa belum bisa menerima keputusan aktor Gary Iskak yang berniat menggugat cerai dirinya secara tiba-tiba. Terlebih, dia mendengar alasan bahwa bayi yang dikandungnya disebut bukan darah daging Gary. Rasanya, kata Richa, seperti disambar petir.
"Saya sakit dengan ucapan Gary seperti itu. Rasanya, saya menjadi korban dalam hal ini. Ini anak Gary," kata perempuan yang tengah hamil lima bulan itu sambil bercucuran air mata di kantor pengacaranya, gedung Inkopad, kemarin (20/1).
Sebenarnya, kata Richa, sejak awal membina hubungan, terjalin komitmen dengan Gary untuk melangsungkan pernikahan dan membina rumah tangga yang baik. Tapi, kemudian gelagat buruk mulai tercium ketika Gary tidak juga menyerahkan surat dudanya sebagai salah satu syarat penting agar pernikahan mereka diakui secara hukum.
Yuliana, salah seorang tim kuasa hukum Richa, menjelaskan, pernikahan Richa dan Gary terjadi secara sah pada 11 Oktober 2009. Keluarga Richa sudah melapor ke RT, RW, lalu ke KUA untuk menikah secara resmi. "Masalahnya, Gary belum bawa surat dudanya. Jadi, sampai sekarang belum sah secara hukum. Alasannya, suratnya ditahan kuasa hukumnya di Bandung," terang perempuan 24 tahun itu.
Menurut Yuliana, Richa sebenarnya berharap damai, lalu rujuk. Richa sangat ingin membangun rumah tangga secara utuh dan tidak ingin anaknya terlahir tanpa ayah. Hanya, setelah dikonfirmasi kepada kuasa hukum Gary, Sandy Arifin, jawabannya tidak sesuai harapan. Tidak ada peluang rujuk.
Maka, pihak Richa meminta agar Gary tetap beriktikad baik dengan memberikan nafkah kepada Richa. Gary tidak memberikan nafkah sejak Desember 2009. "Ditelepon juga tidak bisa," ujar Yuliana.
Richa merasa harus tetap berjuang, meski tidak sanggup menyembunyikan kesedihan. Sepanjang wawancara, dia menangis. "Setiap perempuan pasti bisa merasakan, sakit banget. Tapi, saya di sini harus bisa fight. Saya sebagai perempuan, batin saya tahu siapa bapak dari janin saya. Saya nggak tahu motivasi dia apa. Saya sakit," tegasnya.
"Saya sakit dengan ucapan Gary seperti itu. Rasanya, saya menjadi korban dalam hal ini. Ini anak Gary," kata perempuan yang tengah hamil lima bulan itu sambil bercucuran air mata di kantor pengacaranya, gedung Inkopad, kemarin (20/1).
Sebenarnya, kata Richa, sejak awal membina hubungan, terjalin komitmen dengan Gary untuk melangsungkan pernikahan dan membina rumah tangga yang baik. Tapi, kemudian gelagat buruk mulai tercium ketika Gary tidak juga menyerahkan surat dudanya sebagai salah satu syarat penting agar pernikahan mereka diakui secara hukum.
Yuliana, salah seorang tim kuasa hukum Richa, menjelaskan, pernikahan Richa dan Gary terjadi secara sah pada 11 Oktober 2009. Keluarga Richa sudah melapor ke RT, RW, lalu ke KUA untuk menikah secara resmi. "Masalahnya, Gary belum bawa surat dudanya. Jadi, sampai sekarang belum sah secara hukum. Alasannya, suratnya ditahan kuasa hukumnya di Bandung," terang perempuan 24 tahun itu.
Menurut Yuliana, Richa sebenarnya berharap damai, lalu rujuk. Richa sangat ingin membangun rumah tangga secara utuh dan tidak ingin anaknya terlahir tanpa ayah. Hanya, setelah dikonfirmasi kepada kuasa hukum Gary, Sandy Arifin, jawabannya tidak sesuai harapan. Tidak ada peluang rujuk.
Maka, pihak Richa meminta agar Gary tetap beriktikad baik dengan memberikan nafkah kepada Richa. Gary tidak memberikan nafkah sejak Desember 2009. "Ditelepon juga tidak bisa," ujar Yuliana.
Richa merasa harus tetap berjuang, meski tidak sanggup menyembunyikan kesedihan. Sepanjang wawancara, dia menangis. "Setiap perempuan pasti bisa merasakan, sakit banget. Tapi, saya di sini harus bisa fight. Saya sebagai perempuan, batin saya tahu siapa bapak dari janin saya. Saya nggak tahu motivasi dia apa. Saya sakit," tegasnya.
kasian -_-a