Megha
New member
Rizna Nyctagina, Putus Urat Malu Karena Jeng Kelin
Tokoh Jeng Kelin yang menjengkelkan dalam acara Prime Time di Trans TV semakin digemari masyarakat.
Tokoh Jeng Kelin yang menjengkelkan dalam acara Prime Time di Trans TV semakin digemari masyarakat.
Bahkan, dr Rizna Nyctagina, sang pemeran, menggemari dan mensyukuri karakter yang tercipta sejak setahun lalu tersebut.
Sebenarnya, Gina -sapaan akrabnya- mengaku sangat pemalu. Sifat dasar itulah yang membuatnya bercita-cita menjadi dokter.
"Sebab, aku pikir, kalau jadi dokter, aku tinggal duduk. Pasien datang, terus aku bilang, silakan duduk, ada yang bisa dibantu,?" tuturnya saat ditemui di kawasan Mega Kuningan, Minggu, 18/1-2009.
Tapi, lain cerita jika Gina sudah menjelma menjadi Jeng Kelin.
"Kalau sudah jadi Jeng Kelin, kayak putus urat malu. Melakukan perbuatan bodoh, konyol, dan apa pun itu sepertinya halal. Alhamdulillah, orang-orang pun tertawa," ujar perempuan kelahiran Jakarta, 3 November 1984, tersebut.
Menurut Gina, banyak orang bilang bahwa dirinya seperti kesurupan Jeng Kelin.
"Sebab, kalau sudah dandan dan pakai wig, aku berubah. Cara jalan berubah, cara ngobrol sama orang berubah. Kayak jelangkung. Datang tak dijemput, pulang tak diantar," jelasnya lantas tertawa.
Sebagai seorang Gina, dibutuhkan perjuangan keras untuk membuat orang lain tertawa. Untuk itu pun, belum ada jaminan bahwa guyonannya diterima.
"Kalau bukan akibat Jeng Kelin, aku tidak cukup pede melawak seperti Olga atau Komeng yang bisa setiap saat membanyol," ujarnya.
Yang paling khas dari tokoh Jeng Kelin adalah baju terusan butut berwarna mencolok dengan wig, make-up aneh di pipi dan bibir, ekspresi wajah datar, serta jari telunjuk dan jempol tangan kanan membentuk huruf C kala bicara.
"Seluruh gesture tersebut tidak sengaja aku temukan. Terus, orang Trans TV yang melihat meminta aku mempertahankan itu," terang anak tunggal pasangan Cut Fauziah dan Imam Djauhari tersebut.
Make-up aneh ala Jeng Kelin merupakan buah kreativitas Gina dengan seorang make-up artist Trans TV.
"Awalnya, aku mau bibirku pakai lipstik merah sedikit kayak orang Jepang. Tapi, maunya bentuk hati. Terus, make-up pipi dibikin aneh," papar perempuan yang mengaku butuh waktu satu jam untuk berdandan menjadi Jeng Kelin itu.
Tokoh Jeng Kelin ditemukan secara tidak sengaja setelah acara Prime Time memberi Gina peran sebagai perempuan culun yang cuek dan menjengkelkan.
"Mungkin orang Trans TV suka sama akting aku waktu itu. Katanya, market share-nya juga tinggi. Akhirnya, di episode berikutnya aku dapat peran sama. Terus sampai tiga kali, baru deh dikasih nama Jeng Kelin," kisahnya.
Suara Jeng Kelin yang cempreng, kecil, tapi tinggi tidak jauh berbeda dengan suara asli Gina. Bedanya, lanjut dia, saat jadi Jeng Kelin, suara itu dibuat-buat sehingga lebih cempreng dari biasanya.
Berkat Jeng Kelin, dia kini mensyukuri bahwa suaranya yang seperti itu sangat bernilai. Padahal, dulu dia sering minder.
"Dulu, aku sebal sama suara aku karena banyak orang yang mengatakan cempreng. Tapi, sekarang aku merasa lebih pede. Aku merasa bahwa kekurangan telah jadi kelebihan. Jadi anugerah buat aku, gitu," ucap Gina.
Peran Jeng Kelin sangat disyukuri Gina karena berhasil mematahkan tradisi selalu mendapatkan peran antagonis. Sebelumnya, perempuan setinggi 160 cm dengan berat 44 kg tersebut memang sering bermain di sinetron. Seluruhnya peran jahat.
"Alhamdulillah, sekarang aku lagi dapat peran film layar lebar, tapi peran antagonis lagi," terangnya lantas tersenyum. (jp/ly)