Kalina
Moderator
Ajukan Diri Gratis Mengajar Senam setiap Jumat
Terpilih sebagai anggota DPR, artis cantik Venna Melinda punya rencana tersendiri. Selain menjalankan tugas, dia ingin menyebarkan virus tarian salsa kepada rekan-rekannya. Tapi, itu sulit terwujud lantaran padatnya jadwal.
---
Sebelum menjalankan tugas, saat baru saja dinyatakan terpilih sebagai anggota DPR, Venna memang bertekad tetap rutin menari salsa. Bila perlu, pada saat tertentu dia mengajak rekan kerjanya menari salsa.
Venna bahkan sudah mereka-reka salah satu sudut ruang kerjanya di kawasan Senayan yang akan dijadikan tempat menari. Nanti, ruang itu diberi cermin besar. Tapi, belum juga terlaksana, dia mengurungkan niat tersebut.
"Sekarang, melihat dari pakaian, konten, dan lainnya, sepertinya menari salsa libur dulu lima tahun ini," ucapnya saat ditemui di sela acara ulang tahun ke-82 Mooryati Soedibyo di Menteng Selasa malam lalu (5/1).
Menurut Venna, pakaian kerjanya saat ini sangat tidak pas untuk disambi menari salsa. Kalaupun harus ganti baju terlebih dahulu, waktunya tidak akan cukup. Jam kosong untuk kegiatan di luar tugas anggota dewan hanya sedikit.
Selain cuti salsa, Venna memilih berhenti sementara dari dunia entertainment. Tidak ada tawaran sinetron atau membuat album yang dia terima kala menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. "Di industri hiburan, yang pasti, saya break dulu sampai lima tahun. Terus terang, nggak mungkin membagi waktu," ujarnya.
Semula, Venna ingin mengajukan program menari salsa bersama di akhir pekan untuk anggota dewan. Tapi, setelah dipertimbangkan dengan matang, diganti olahraga lain saja. "Karena nggak mungkin salsa, sekarang saya mengajukan bikin acara senam tiap Jumat pagi. Saya nggak apa-apa nggak dibayar untuk memimpin senam itu," tutur wanita kelahiran Surabaya, 20 Juli 1972, yang sudah mengeluarkan sejumlah VCD senam tersebut.
Venna saat ini mulai terbiasa dengan kesibukan di komisi X yang membidangi pendidikan, pariwisata, dan perpustakaan. Pergi pagi, pulang malam. Awalnya, dia memang butuh adaptasi. "Kali pertama masuk (DPR, Red), kan saya nggak biasa duduk sampai dua jam. Itulah yang susah. Saya benar-benar melakukan stretching (peregangan otot tubuh, Red) sendiri, bolak-balik ke toilet. Kerja saya biasanya kan bergerak," papar ibu Verrel Bramasta, 14, dan Athalla Naufal, 11, itu.
Dalam tugas, Venna mencurahkan perhatian kepada rumah aspirasi di daerah pemilihannya, Kediri, Blitar, dan Tulungagung, yang dinamai Omahe Venna Melinda. Di tempat itu, Venna bisa mendengar keluhan dan keinginan warga. Menurut dia, jika belum memiliki rumah aspirasi, dia merasa belum bekerja maksimal.
Hasilnya, dari rumah itu, Venna mendapatkan banyak ide. Termasuk memberikan dukungan dan upaya penuh mempersiapkan rancangan undang-undang anti kekerasan di sekolah alias bullying.
Terpilih sebagai anggota DPR, artis cantik Venna Melinda punya rencana tersendiri. Selain menjalankan tugas, dia ingin menyebarkan virus tarian salsa kepada rekan-rekannya. Tapi, itu sulit terwujud lantaran padatnya jadwal.
---
Sebelum menjalankan tugas, saat baru saja dinyatakan terpilih sebagai anggota DPR, Venna memang bertekad tetap rutin menari salsa. Bila perlu, pada saat tertentu dia mengajak rekan kerjanya menari salsa.
Venna bahkan sudah mereka-reka salah satu sudut ruang kerjanya di kawasan Senayan yang akan dijadikan tempat menari. Nanti, ruang itu diberi cermin besar. Tapi, belum juga terlaksana, dia mengurungkan niat tersebut.
"Sekarang, melihat dari pakaian, konten, dan lainnya, sepertinya menari salsa libur dulu lima tahun ini," ucapnya saat ditemui di sela acara ulang tahun ke-82 Mooryati Soedibyo di Menteng Selasa malam lalu (5/1).
Menurut Venna, pakaian kerjanya saat ini sangat tidak pas untuk disambi menari salsa. Kalaupun harus ganti baju terlebih dahulu, waktunya tidak akan cukup. Jam kosong untuk kegiatan di luar tugas anggota dewan hanya sedikit.
Selain cuti salsa, Venna memilih berhenti sementara dari dunia entertainment. Tidak ada tawaran sinetron atau membuat album yang dia terima kala menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. "Di industri hiburan, yang pasti, saya break dulu sampai lima tahun. Terus terang, nggak mungkin membagi waktu," ujarnya.
Semula, Venna ingin mengajukan program menari salsa bersama di akhir pekan untuk anggota dewan. Tapi, setelah dipertimbangkan dengan matang, diganti olahraga lain saja. "Karena nggak mungkin salsa, sekarang saya mengajukan bikin acara senam tiap Jumat pagi. Saya nggak apa-apa nggak dibayar untuk memimpin senam itu," tutur wanita kelahiran Surabaya, 20 Juli 1972, yang sudah mengeluarkan sejumlah VCD senam tersebut.
Venna saat ini mulai terbiasa dengan kesibukan di komisi X yang membidangi pendidikan, pariwisata, dan perpustakaan. Pergi pagi, pulang malam. Awalnya, dia memang butuh adaptasi. "Kali pertama masuk (DPR, Red), kan saya nggak biasa duduk sampai dua jam. Itulah yang susah. Saya benar-benar melakukan stretching (peregangan otot tubuh, Red) sendiri, bolak-balik ke toilet. Kerja saya biasanya kan bergerak," papar ibu Verrel Bramasta, 14, dan Athalla Naufal, 11, itu.
Dalam tugas, Venna mencurahkan perhatian kepada rumah aspirasi di daerah pemilihannya, Kediri, Blitar, dan Tulungagung, yang dinamai Omahe Venna Melinda. Di tempat itu, Venna bisa mendengar keluhan dan keinginan warga. Menurut dia, jika belum memiliki rumah aspirasi, dia merasa belum bekerja maksimal.
Hasilnya, dari rumah itu, Venna mendapatkan banyak ide. Termasuk memberikan dukungan dan upaya penuh mempersiapkan rancangan undang-undang anti kekerasan di sekolah alias bullying.