sisarimerah
New member
HIV (Human immunodeficiency virus) merupakan suatu jenis virus yang dapat menyerang sistem imun atau sistem kekebalan tubuh seseorang dan juga menyebabkan munculnya satu penyakit berbahaya yang disebut dengan nama penyakit AIDS
Kebanyakan orang mengira bahwa HIV dan AIDS adalah istilah yang sama. Pada kenyataannya, hal tersebut masih belum tepat. Singkatnya, HIV adalah jenis virus yang dapat menimbulkan penyakit AIDS, sedangkan AIDS merupakan nama penyakit yang dialaminya.
Sistem imunitas tubuh yang terus menerus diserang oleh virus HIV tentu akan semakin melemah dan melemah setiap hari, sampai jumlah di dalam tubuh penderita AIDS tersisa sedikit saja.
Begitu terinfeksi oleh virus HIV ini, para penderita AIDS yang hanya pasrah tanpa melakukan tindakan lebih lanjut, rata-rata mampu bertahan dalam kondisi tersebut sembilan sampai 11 tahun seiring menunggu waktu kematiannya. Tapi yang pasti dalam kondisi-kondisi yang sangat memprihatinkan.
Penyebaran Virus HIV
Pada faktanya, virus HIV itu ialah virus yang sangat raput. Virus ini tak sanggup bertahan hidup sendiri di luar tubuh kita. Tetapi ketika masuk ke tubuh manusia, virus ini jadi pembunuh yang amat mengerikan di jagat ini.
Karena itulah virus HIV tak bisa menyebar lewat udara, tetapi cairan tubuh dari orang yang telah terkena penyakit ini. Di antaranya ialah cairan pada vagina, sperma, darah, atau bahkan cairan Air Susu Ibu (ASI). Karenanya sebagian kasus HIV dialami oleh anak kecil melalui ASI orang tuanya.
Fase-fase Virus HIV Sampai Menjadi AIDS
Setidaknya terdapat tiga tahapan perjalanan yang nantinya dilewati oleh virus ini hingga nanti timbul penyakit AIDS. Tahap pertama dikenal dengan istilah Serokonversi, kemudian dilanjutkan dengan fase jendela, dan tahap terakhir munculnya AIDS.
Tahapan pertama atau Serokonversi biasanya ditandakan dengan munculnya beberapa gejala. Gejala-gejala yang paling sering timbul pada penderita AIDS antara lain yaitu sakit tenggorokan, sakit demam, tubuh mudah menjadi lelah, nyeri otot juga pada sendiri, berat badan berkurang, dan lainnya. Mirip seperti sakit flu.
Gejala-gejala tersebut merupakan tanda-tanda bahwa sistem kekebalan sedang melawan virus. Tahapan pertama umunya akan berawal setelah 1 pekan tubuh seseorang 'dikunjungi' oleh virus HIV dan akan selesai setelah 1 hingga 2 bulan setelah gejala-gejala tadi muncul.
Tahapan pertama selesai, masuklah ke dalam tahapan yang kedua dimana tahap tersebut disebut juga dengan sebutan "tahap jendela". Tahapan kedua ini nanti akan berlangsung selama 10 tahun atau bahkan bisa lebih tanpa ada gejala-gejala apa pun yang dirasakan oleh tubuh penderita.
Begitu tahapan jendela selesai, tubuh manusia akan selesai pula terinfeksi dengan maksimal dengan virus HIV. Inilah tahapan yang mana penyakit AIDS mulai bisa dirasakan oleh penderitanya. Penyakit-penyakit kronis lainnya akan mudah menyerang karena sistem imun tubuh yang sudah tidak ada.
Tahapan Pengobatan Penyakit HIV AIDS.
Memang benar bahwa belum ada obat-obatan yang berhasil dibuat oleh orang-orang kefarmasian untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Namun, bukan berarti Sang Pencipta sekejam itu, membiarkan hambanya merasakan dalam kesakitan tanpa memberi obat dan pemecahannya. Tentu tidak.
Dengan kekuasan-Nya, Buah Merah Papua Ia ciptakan jadi salah satu obat penyakit HIV AIDS alami di dunia ini. Juga tak hanya penyakit HIV AIDS, berbagai penyakit yang mematikan lainnya bisa diobati dengan buah merah ini Seperti asam urat dan penyakit kolesterol.
Sari buah merah Papua memiliki kandungan unsur Betakaroten dan juga Tokoferol. Dua kandungan tersebut mempunya peran sangat penting dalam menaikkan sistem kekebalan tubuh manusia. Lalu, apa khasiat buah merah Papua ini? Apa bisa dijadikan sebagai obat HIV AIDS?
Sistem kekebalan tubuh yang meningkat kembali dapat memberikan perlawanan balik terhadap virus HIV tadi yang telah menjadi lemah. Andai kata buah merah Papua ini dikonsumsi secara rutin, tentu virus HIV akan segera diobati atau sedikit jadi lebih baik. Itu tadi manfaat buah merah Papua. Apalagi harga buah merah juga sangat terjangkau.
Kebanyakan orang mengira bahwa HIV dan AIDS adalah istilah yang sama. Pada kenyataannya, hal tersebut masih belum tepat. Singkatnya, HIV adalah jenis virus yang dapat menimbulkan penyakit AIDS, sedangkan AIDS merupakan nama penyakit yang dialaminya.
Sistem imunitas tubuh yang terus menerus diserang oleh virus HIV tentu akan semakin melemah dan melemah setiap hari, sampai jumlah di dalam tubuh penderita AIDS tersisa sedikit saja.
Begitu terinfeksi oleh virus HIV ini, para penderita AIDS yang hanya pasrah tanpa melakukan tindakan lebih lanjut, rata-rata mampu bertahan dalam kondisi tersebut sembilan sampai 11 tahun seiring menunggu waktu kematiannya. Tapi yang pasti dalam kondisi-kondisi yang sangat memprihatinkan.
Penyebaran Virus HIV
Pada faktanya, virus HIV itu ialah virus yang sangat raput. Virus ini tak sanggup bertahan hidup sendiri di luar tubuh kita. Tetapi ketika masuk ke tubuh manusia, virus ini jadi pembunuh yang amat mengerikan di jagat ini.
Karena itulah virus HIV tak bisa menyebar lewat udara, tetapi cairan tubuh dari orang yang telah terkena penyakit ini. Di antaranya ialah cairan pada vagina, sperma, darah, atau bahkan cairan Air Susu Ibu (ASI). Karenanya sebagian kasus HIV dialami oleh anak kecil melalui ASI orang tuanya.
Fase-fase Virus HIV Sampai Menjadi AIDS
Setidaknya terdapat tiga tahapan perjalanan yang nantinya dilewati oleh virus ini hingga nanti timbul penyakit AIDS. Tahap pertama dikenal dengan istilah Serokonversi, kemudian dilanjutkan dengan fase jendela, dan tahap terakhir munculnya AIDS.
Tahapan pertama atau Serokonversi biasanya ditandakan dengan munculnya beberapa gejala. Gejala-gejala yang paling sering timbul pada penderita AIDS antara lain yaitu sakit tenggorokan, sakit demam, tubuh mudah menjadi lelah, nyeri otot juga pada sendiri, berat badan berkurang, dan lainnya. Mirip seperti sakit flu.
Gejala-gejala tersebut merupakan tanda-tanda bahwa sistem kekebalan sedang melawan virus. Tahapan pertama umunya akan berawal setelah 1 pekan tubuh seseorang 'dikunjungi' oleh virus HIV dan akan selesai setelah 1 hingga 2 bulan setelah gejala-gejala tadi muncul.
Tahapan pertama selesai, masuklah ke dalam tahapan yang kedua dimana tahap tersebut disebut juga dengan sebutan "tahap jendela". Tahapan kedua ini nanti akan berlangsung selama 10 tahun atau bahkan bisa lebih tanpa ada gejala-gejala apa pun yang dirasakan oleh tubuh penderita.
Begitu tahapan jendela selesai, tubuh manusia akan selesai pula terinfeksi dengan maksimal dengan virus HIV. Inilah tahapan yang mana penyakit AIDS mulai bisa dirasakan oleh penderitanya. Penyakit-penyakit kronis lainnya akan mudah menyerang karena sistem imun tubuh yang sudah tidak ada.
Tahapan Pengobatan Penyakit HIV AIDS.
Memang benar bahwa belum ada obat-obatan yang berhasil dibuat oleh orang-orang kefarmasian untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Namun, bukan berarti Sang Pencipta sekejam itu, membiarkan hambanya merasakan dalam kesakitan tanpa memberi obat dan pemecahannya. Tentu tidak.
Dengan kekuasan-Nya, Buah Merah Papua Ia ciptakan jadi salah satu obat penyakit HIV AIDS alami di dunia ini. Juga tak hanya penyakit HIV AIDS, berbagai penyakit yang mematikan lainnya bisa diobati dengan buah merah ini Seperti asam urat dan penyakit kolesterol.
Sari buah merah Papua memiliki kandungan unsur Betakaroten dan juga Tokoferol. Dua kandungan tersebut mempunya peran sangat penting dalam menaikkan sistem kekebalan tubuh manusia. Lalu, apa khasiat buah merah Papua ini? Apa bisa dijadikan sebagai obat HIV AIDS?
Sistem kekebalan tubuh yang meningkat kembali dapat memberikan perlawanan balik terhadap virus HIV tadi yang telah menjadi lemah. Andai kata buah merah Papua ini dikonsumsi secara rutin, tentu virus HIV akan segera diobati atau sedikit jadi lebih baik. Itu tadi manfaat buah merah Papua. Apalagi harga buah merah juga sangat terjangkau.