pandawa5bet
New member
LONDON - Sepakbola Inggris mulai siaga terkait sindikat pengaturan skor yang belum lama ini terungkap. Manajer Arsenal, Arsene Wenger, percaya bahwa kasta tertinggi Liga Inggris aman dari hal-hal semacam ini.
Kasus pengaturan skor yang belakang terungkap melibatkan banyak kompetisi di seluruh dunia kini turut merambah Inggris. Sebelumnya kasus ini lebih dulu mencuat di beberapa negara lain seperti Italia, di mana aktornya kebanyakan adalah pemilik bursa #### yang berpusat di Asia.
Baru-baru ini Badan Kriminal Nasional (National Crime Agency/NCA) di Inggris menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam lingkaran pengaturan skor internasional. Kendati lima orang akhirnya dibebaskan, dua orang lainnya telah didakwa dengan konspirasi untuk melakukan penipuan.
Keduanya adalah Chann Sankaran, warga negara Singapura, dan Khrisna Sanjey, yang punya dua kewarganegaraan yakni Inggris dan Singapura. Investigasi mengungkapkan bahwa mereka mengincar laga-laga non liga di Inggris dan dikhawatirkan juga termasuk partai-partai divisi rendah.
Seperti dilaporkan Daily Telegraph dan dikutip Guardian, dalam sebuah wawancara rahasia, keduanya mengaku telah "memengaruhi" sejumlah pertandingan di berbagai negara bahkan laga kualifikasi Piala Dunia. Sementara penyelidikan terus dikembangkan oleh NCA untuk menelusuri jejak-jejak lain.
"Saya mengutak-atik (laga-laga di) Australia, Skotlandia, Irlandia, Eropa, Piala Dunia, kualifikasi Piala Dunia," ujar salah satu pengatur pertandingan, yang juga mengaku "bermain" di Afrika dan bisa memengaruhi wasit.
Terkait hal ini, Wenger turut memberikan pendapatnya. Cukup kaget dengan hal ini, ia mengakui bahwa tantangan global terhadap sepakbola Inggris memang tak mampu dihindari.
Namun manajer yang sudah 17 tahun berkecimpung di kasta tertinggi Liga Inggris itu masih yakin bahwa pertandingan-pertandingan di Liga Inggris utamanya Premier League masih bersih, kendati menurutnya divisi-divisi rendah rentan dengan ancaman ini.
"Saya tidak percaya di Inggris orang-orang mengatur pertandingan, tapi kita tinggal di sebuah dunia internasional dan Anda tidak bisa cuma membatasinya di persoalan perbatasan saja. Ini adalah sebuah masalah baru yang kita hadapi," kata Wenger seperti dilansir Guardian.
"Saya masih berpikir bahwa 99,9% pertandingan di Inggris bersih sepenuhnya. Ketika Anda melihat kebahagiaan dari para pemain ketika mereka mencetak gol, meskipun di divisi bawah, gairah dari para penonton ketika di Barnet misalnya. Saya tidak percaya ada pengaturan pertandingan di Inggris," lanjutnya.
"Saya pikir kita harus memeranginya dengan sangat keras untuk menyingkirkannya dari pertandingan. Mungkin divisi-divisi rendah sedikit lebih terancam karena mereka lebih kurang dikenal, ada sedikit uang di sana sehingga lebih mudah membeli orang, tapi saya tidak berpikir itu ada di Premier League," tambah pria asal Prancis ini.
"Bisakah ini diberantas sepenuhnya? Saya tidak yakin. Ini bukan hanya sebuah hal yang memprihatinkan bagi saya, ini memalukan. Sekali Anda tidak tahu lagi apakah setiap orang jujur di luar sana, itu adalah sesuatu yang benar-benar bencana," tandas manajer 64 tahun tersebut.
Kasus pengaturan skor yang belakang terungkap melibatkan banyak kompetisi di seluruh dunia kini turut merambah Inggris. Sebelumnya kasus ini lebih dulu mencuat di beberapa negara lain seperti Italia, di mana aktornya kebanyakan adalah pemilik bursa #### yang berpusat di Asia.
Baru-baru ini Badan Kriminal Nasional (National Crime Agency/NCA) di Inggris menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam lingkaran pengaturan skor internasional. Kendati lima orang akhirnya dibebaskan, dua orang lainnya telah didakwa dengan konspirasi untuk melakukan penipuan.
Keduanya adalah Chann Sankaran, warga negara Singapura, dan Khrisna Sanjey, yang punya dua kewarganegaraan yakni Inggris dan Singapura. Investigasi mengungkapkan bahwa mereka mengincar laga-laga non liga di Inggris dan dikhawatirkan juga termasuk partai-partai divisi rendah.
Seperti dilaporkan Daily Telegraph dan dikutip Guardian, dalam sebuah wawancara rahasia, keduanya mengaku telah "memengaruhi" sejumlah pertandingan di berbagai negara bahkan laga kualifikasi Piala Dunia. Sementara penyelidikan terus dikembangkan oleh NCA untuk menelusuri jejak-jejak lain.
"Saya mengutak-atik (laga-laga di) Australia, Skotlandia, Irlandia, Eropa, Piala Dunia, kualifikasi Piala Dunia," ujar salah satu pengatur pertandingan, yang juga mengaku "bermain" di Afrika dan bisa memengaruhi wasit.
Terkait hal ini, Wenger turut memberikan pendapatnya. Cukup kaget dengan hal ini, ia mengakui bahwa tantangan global terhadap sepakbola Inggris memang tak mampu dihindari.
Namun manajer yang sudah 17 tahun berkecimpung di kasta tertinggi Liga Inggris itu masih yakin bahwa pertandingan-pertandingan di Liga Inggris utamanya Premier League masih bersih, kendati menurutnya divisi-divisi rendah rentan dengan ancaman ini.
"Saya tidak percaya di Inggris orang-orang mengatur pertandingan, tapi kita tinggal di sebuah dunia internasional dan Anda tidak bisa cuma membatasinya di persoalan perbatasan saja. Ini adalah sebuah masalah baru yang kita hadapi," kata Wenger seperti dilansir Guardian.
"Saya masih berpikir bahwa 99,9% pertandingan di Inggris bersih sepenuhnya. Ketika Anda melihat kebahagiaan dari para pemain ketika mereka mencetak gol, meskipun di divisi bawah, gairah dari para penonton ketika di Barnet misalnya. Saya tidak percaya ada pengaturan pertandingan di Inggris," lanjutnya.
"Saya pikir kita harus memeranginya dengan sangat keras untuk menyingkirkannya dari pertandingan. Mungkin divisi-divisi rendah sedikit lebih terancam karena mereka lebih kurang dikenal, ada sedikit uang di sana sehingga lebih mudah membeli orang, tapi saya tidak berpikir itu ada di Premier League," tambah pria asal Prancis ini.
"Bisakah ini diberantas sepenuhnya? Saya tidak yakin. Ini bukan hanya sebuah hal yang memprihatinkan bagi saya, ini memalukan. Sekali Anda tidak tahu lagi apakah setiap orang jujur di luar sana, itu adalah sesuatu yang benar-benar bencana," tandas manajer 64 tahun tersebut.