Kasus Simulator SIM, Mahasiswa RI di Australia Kecam Aksi Arogan Polri
Kasus dugaan korupsi proyek pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri menyita perhatian seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali mereka yang tinggal di Australia. WNI di Australia berharap dari kasus ini tidak lahir Cicak vs Buaya Jilid II.
"Beberapa mahasiswa dan WNI di Australia mengikuti dengan serius perkembangan kasus Simulator SIM. Kita pernah punya pengalaman konflik cicak-buaya yang menghabiskan cukup banyak energi, kami berharap kasus ini tidak menjelma menjadi konflik Cicak-Buaya jilid dua," ujar koordinator Komunitas Mahasiswa dan Warga Indonesia di Melbourne (Indomelb), Aminudin M Ramdhan, dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (4/8/2012).
Pihaknya mendukung penuh KPK untuk terus mengusut tuntas kasus Simulator SIM, dan menyeret siapapun yang terlibat dalam kasus ini tanpa kecuali.
"Kami mengecam segala tindakan yang menghalang-halangi penyidikan kasus Simulator SIM oleh KPK. Karena sesuai Undang-Undang, KPK harus diberi kewenangan penuh dalam menyidik kasus ini," tuturnya.
Ia juga meminta kepada pimpinan tertinggi kepolisian untuk menonaktifkan anak buahnya yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus simulator SIM.
"Kami akan terus mengawal penyelesaian kasus-kasus korupsi di tanah air dan akan terus menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan Indonesia yang bebas korupsi," ucapnya.
Sementara, soal saweran untuk gedung baru KPK, hingga Jumat (3/8), mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar $ 1004,75 dollar Australia. Aksi itu sebagai tindaklanjut dari aksi dukungan yang pernah dilakukan sebelumnya di Alun-alun Kota Melbourne.
"Kami ikut menggalang dukungan untuk KPK melalui aksi saweran gedung KPK. Terkumpul dana sejumlah 1004,75 dollar Australia. Dana akan segera disalurkan ke Jakarta melalui lembaga yang kredibel dan concern dalam pemberantasan korupsi," tutur koordinator Posko pengumpulan dana, Hasnah Azmi.
"Pengumpulan dana dilakukan dengan sukarela dan transparan. Kami hanya menerima saweran secara kontan disertai kuitansi atau melalui transfer," imbuhnya.
detik