spirit
Mod
TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi jantung berdetak menandakan organ bekerja dengan baik, yaitu bertugas memompa aliran darah menuju organ-organ vital seperti otak, hati, dan paru-paru. Ketika jantung berhenti memompa atau secara tiba-tiba tidak berfungsi, maka seseorang disebut mengalami cardiac arrest atau henti jantung. Kondisi tersebut membuat penderitanya tidak bisa bernapas dan tidak sadarkan diri.
Gejala Henti Jantung
Melansir dari medlineplus.gov, gejala henti jantung yang umum terjadi meliputi ambruk secara tiba-tiba, hilangnya denyut nadi, berhenti bernapas, dan hilang kesadaran secara penuh. Di samping itu, terdapat beberapa gejala yang muncul sebelum terjadinya henti jantung yang dirasakan oleh penderita. Umumnya mereka akan mengalami kondisi tidak nyaman pada dada, sesak napas, merasakan degupan yang kencang pada jantung, dan tubuh terasa lemah dan lesu.
Penyebab Henti Jantung
Mengutip dari laman heart.org, berikut beberapa penyebab seseorang mengalami henti jantung:
- Jaringan parut pada jaringan jantung
- Otot jantung menebal (Kardiomiopati)
- Mengonsumsi obat jantung
- Kelainan Electrical (Kelainan listrik jantung)
- Kelainan pembuluh darah
Henti jantung merupakan kondisi yang bisa menyerang semua orang dengan latar belakang usia dan ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang lebih rentan mengalaminya. Misalnya, usia lanjut, jenis kelamin laki-laki, pernah mengalami serangan jantung, penderita penyakit diabetes, berat badan berlebih atau obesitas, serta mengonsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin. Jika Anda memiliki faktor risiko tersebut, hindari hal-hal yang bisa menyebabkan terserang henti jantung.
.