Adamsuhada
New member
Setelah skandal Calciopoli, AC Milan dan Inter Milan kembali tersangkut masalah hukum. Keduanya kini tengah diselidiki dengan tuduhan pemalsuan laporan keuangan klub.
Diberitakan Yahoosports, Kamis (18/1/2007), penuntut umum kota Milan, Carlo Nocerino, berencana memanggil Bos Inter, Massimo Moratti, dan Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani untuk diinterogasi.
Dua klub raksasa Italia itu dicurigai menaikkan harga jual dan beli pemain dalam laporan keuangan klubnya. Dan salah satu poin yang menjadi pusat penyelidikan Nocerino adalah transfer yang melibatkan delapan pemain antara dua klub kota Milan itu di musim 2002-2003.
Selain itu, Nerazzurri juga dicurigai gagal memenuhi kewajiban jumlah minimal uang kas klub yang sudah ditentukan FIGC di musim 2004-2005.
Menanggapi penyelidikan yang akan dilakukan terhadap klub dan dirinya, Moratti mengaku tidak khawatir. Ia yakin dirinya tak bersalah dan bakal lepas dari semua sangkaan.
"Saya tenang-tenang saja -- kami akan membuktikan segalanya. Saya tak kaget ini terjadi. Kami akan bekerjasama dengan penuntut dan membuktikan aksi kami tidaklah salah," yakin Moratti.
Pernyataan serupa dilontarkan AC Milan. Sama seperti saudara sekotanya, Rossoneri juga yakin mereka akan lepas dari semua tuduhan yang disangkakan.
Setiap jeda musim seluruh klub di Italia memang diwajibkan melaporkan hasil audit keuangannya pada COVISOC -- semacam BPK-nya FIGC. Bukan hanya laporan keuangan, seluruh klub tersebut juga harus membuktikan kalau kondisi keuangan mereka cukup sehat sehingga mampu membiayai kehidupan klub itu selama semusim ke depan.
Penyelidikan terhadap pemalsuan laporan keuangan bukan kali ini saja terjadi. September lalu, Presiden AS Roma, Franco Sensi, dan mantan presiden lazio, Sergio Cragnotti, juga sempat diselidiki dengan tuduhan yang sama meski keduanya membantah sangkaan tersebut.
Diberitakan Yahoosports, Kamis (18/1/2007), penuntut umum kota Milan, Carlo Nocerino, berencana memanggil Bos Inter, Massimo Moratti, dan Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani untuk diinterogasi.
Dua klub raksasa Italia itu dicurigai menaikkan harga jual dan beli pemain dalam laporan keuangan klubnya. Dan salah satu poin yang menjadi pusat penyelidikan Nocerino adalah transfer yang melibatkan delapan pemain antara dua klub kota Milan itu di musim 2002-2003.
Selain itu, Nerazzurri juga dicurigai gagal memenuhi kewajiban jumlah minimal uang kas klub yang sudah ditentukan FIGC di musim 2004-2005.
Menanggapi penyelidikan yang akan dilakukan terhadap klub dan dirinya, Moratti mengaku tidak khawatir. Ia yakin dirinya tak bersalah dan bakal lepas dari semua sangkaan.
"Saya tenang-tenang saja -- kami akan membuktikan segalanya. Saya tak kaget ini terjadi. Kami akan bekerjasama dengan penuntut dan membuktikan aksi kami tidaklah salah," yakin Moratti.
Pernyataan serupa dilontarkan AC Milan. Sama seperti saudara sekotanya, Rossoneri juga yakin mereka akan lepas dari semua tuduhan yang disangkakan.
Setiap jeda musim seluruh klub di Italia memang diwajibkan melaporkan hasil audit keuangannya pada COVISOC -- semacam BPK-nya FIGC. Bukan hanya laporan keuangan, seluruh klub tersebut juga harus membuktikan kalau kondisi keuangan mereka cukup sehat sehingga mampu membiayai kehidupan klub itu selama semusim ke depan.
Penyelidikan terhadap pemalsuan laporan keuangan bukan kali ini saja terjadi. September lalu, Presiden AS Roma, Franco Sensi, dan mantan presiden lazio, Sergio Cragnotti, juga sempat diselidiki dengan tuduhan yang sama meski keduanya membantah sangkaan tersebut.