Kalina
Moderator
[ Kamis, 04 Juni 2009 ]
Empat Menteri Tinggalkan Brown dalam 24 Jam
LONDON - Skandal belanja anggota parlemen yang berasal dari kubu Partai Buruh semakin membuat kabinet Perdana Menteri (PM) Inggris Gordon Brown sepi. Dalam waktu 24 jam, pemimpin 58 tahun itu kehilangan empat menterinya. Yang terbaru, kemarin Menteri Kemasyarakatan Hazel Blears meninggalkan kabinet yang kian rapuh tersebut.
"Hari ini (kemarin, 3/6) saya mengatakan kepada PM bahwa saya mundur dari pemerintahan," ujar perempuan 53 tahun itu seperti dilansir Agence France-Presse. Dengan meninggalkan kabinet, Blears akan bisa kembali berjuang dari tingkat paling bawah untuk memperbaiki citra Partai Buruh dalam masyarakat. Dia berharap, Partai Buruh bisa berdamai dengan rakyat pascaskandal yang mengguncang pemerintahan Brown itu.
Yang paling penting, lanjut menteri tanpa portofolio tersebut, adalah memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap partainya. "Masyarakat Inggris perlu kembali diingatkan bahwa nilai-nilai yang mereka junjung tinggi adalah nilai-nilai kami juga. Harapan dan impian yang masih mereka pelihara sampai sekarang merupakan harapan dan impian kami pula," ungkap Blears.
Namun, meski bertujuan mulia, keputusan Blears mundur dari kabinet menjelang pemilu dewan lokal dan parlemen Eropa itu berdampak buruk kepada Brown. Apalagi, beberapa jam sebelumnya, Brown juga menerima permohonan mundur dari tiga menterinya. Yakni, Menteri Dalam Negeri Jacqui Smith, Menteri Kantor Kabinet (Cabinet Office) Tom Watson, dan Menteri Urusan Anak-Anak Beverley Hughes.
Permohonan mundur empat menteri dalam 24 jam itu membuat citra pemerintahan Brown semakin buruk. Dipastikan, Partai Buruh akan dengan mudah dikalahkan Partai Konservatif dalam pemilu dewan lokal hari ini (4/6). Dengan kondisi seperti itu, Partai Buruh hampir bisa dipastikan bakal kehilangan dukungan dari empat wilayah konstituennya. Posisi Brown sebagai kepala pemerintahan pun semakin terancam.
Daily Mail menyatakan, keputusan mundur Blears akan menjadi pemicu hengkangnya Brown dari Downing Street No 10. Sebab, keputusan mundur Blears diduga bakal disusul sejumlah anggota kabinet yang lain. Setidaknya, Menteri Urusan Eropa Caroline Fint yang juga dikenal sebagai sahabat Blears dan Smith. Sejumlah pejabat Partai Buruh konon juga akan memanfaatkan momen tersebut untuk melengserkan Brown.
Desakan agar Brown segera mundur juga mengalir dari kubu Demokrat Liberal. Kemarin Ketua Partai Demokrat Liberal Nick Clegg menyebut Brown tidak lagi memegang kendali pemerintahan. "Dia hanya berkuasa," ujarnya. Menurut dia, pemerintahan Brown sudah hancur di depan mata para pendukung dan lawannya. Karena itu, menurut dia, pemerintah perlu menyelenggarakan pemilu lebih cepat.
Esok (5/6) Brown diagendakan me-reshuffle kabinetnya. Menteri Keuangan Alistair Darling dan Menteri Luar Negeri David Miliband disebut-sebut sebagai dua menteri yang akan diganti. (hep/ami)
Empat Menteri Tinggalkan Brown dalam 24 Jam
LONDON - Skandal belanja anggota parlemen yang berasal dari kubu Partai Buruh semakin membuat kabinet Perdana Menteri (PM) Inggris Gordon Brown sepi. Dalam waktu 24 jam, pemimpin 58 tahun itu kehilangan empat menterinya. Yang terbaru, kemarin Menteri Kemasyarakatan Hazel Blears meninggalkan kabinet yang kian rapuh tersebut.
"Hari ini (kemarin, 3/6) saya mengatakan kepada PM bahwa saya mundur dari pemerintahan," ujar perempuan 53 tahun itu seperti dilansir Agence France-Presse. Dengan meninggalkan kabinet, Blears akan bisa kembali berjuang dari tingkat paling bawah untuk memperbaiki citra Partai Buruh dalam masyarakat. Dia berharap, Partai Buruh bisa berdamai dengan rakyat pascaskandal yang mengguncang pemerintahan Brown itu.
Yang paling penting, lanjut menteri tanpa portofolio tersebut, adalah memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap partainya. "Masyarakat Inggris perlu kembali diingatkan bahwa nilai-nilai yang mereka junjung tinggi adalah nilai-nilai kami juga. Harapan dan impian yang masih mereka pelihara sampai sekarang merupakan harapan dan impian kami pula," ungkap Blears.
Namun, meski bertujuan mulia, keputusan Blears mundur dari kabinet menjelang pemilu dewan lokal dan parlemen Eropa itu berdampak buruk kepada Brown. Apalagi, beberapa jam sebelumnya, Brown juga menerima permohonan mundur dari tiga menterinya. Yakni, Menteri Dalam Negeri Jacqui Smith, Menteri Kantor Kabinet (Cabinet Office) Tom Watson, dan Menteri Urusan Anak-Anak Beverley Hughes.
Permohonan mundur empat menteri dalam 24 jam itu membuat citra pemerintahan Brown semakin buruk. Dipastikan, Partai Buruh akan dengan mudah dikalahkan Partai Konservatif dalam pemilu dewan lokal hari ini (4/6). Dengan kondisi seperti itu, Partai Buruh hampir bisa dipastikan bakal kehilangan dukungan dari empat wilayah konstituennya. Posisi Brown sebagai kepala pemerintahan pun semakin terancam.
Daily Mail menyatakan, keputusan mundur Blears akan menjadi pemicu hengkangnya Brown dari Downing Street No 10. Sebab, keputusan mundur Blears diduga bakal disusul sejumlah anggota kabinet yang lain. Setidaknya, Menteri Urusan Eropa Caroline Fint yang juga dikenal sebagai sahabat Blears dan Smith. Sejumlah pejabat Partai Buruh konon juga akan memanfaatkan momen tersebut untuk melengserkan Brown.
Desakan agar Brown segera mundur juga mengalir dari kubu Demokrat Liberal. Kemarin Ketua Partai Demokrat Liberal Nick Clegg menyebut Brown tidak lagi memegang kendali pemerintahan. "Dia hanya berkuasa," ujarnya. Menurut dia, pemerintahan Brown sudah hancur di depan mata para pendukung dan lawannya. Karena itu, menurut dia, pemerintah perlu menyelenggarakan pemilu lebih cepat.
Esok (5/6) Brown diagendakan me-reshuffle kabinetnya. Menteri Keuangan Alistair Darling dan Menteri Luar Negeri David Miliband disebut-sebut sebagai dua menteri yang akan diganti. (hep/ami)