Kalina
Moderator
[ Jum'at, 05 Juni 2009 ]
Kapal Korut Masuki Perairan Korsel
SEOUL - Korea Utara tiada lelah memprovokasi tetangganya. Kali ini kapal militer negeri komunis itu dituding memasuki perairan Korea Selatan (Korsel).
Seorang staf pimpinan pasukan gabungan AS-Korsel mengatakan, aksi memancing emosi tersebut berlangsung sekitar 50 menit. Kapal Korut baru mundur ke posisi semula setelah pesawat tempur Korsel memberikan tiga peringatan.
Juru bicara militer Korsel menjelaskan, kapal patroli itu sepertinya mengejar perahu nelayan Tiongkok yang beroperasi secara ilegal di perairan Korea. Kantor berita Yonhap melaporkan, sekitar 70-90 perahu nelayan Tiongkok bergerak meninggalkan Laut Kuning.
Namun, tidak tertutup kemungkinan juga mereka memprovokasi untuk memancing ketegangan dengan Korsel. Seorang menteri mengatakan, provokasi dari Pyongyang itu mungkin perintah Kim Jong-il. Tujuannya, meningkatkan dukungan terhadap pemerintahan Kim sebelum penyerahan kekuasaan ke salah seorang putranya.
Pekan-pekan terakhir, Korut memang terus membakar kemarahan negeri jiran itu dan internasional. Mereka memulai dengan uji coba nuklir bawah tanah, disusul peluncuran enam rudal jarak pendek. Rezim Kim pun mengumumkan batalnya gencatan senjata dalam perang Korea 1950-1953 dan mengancam menyerang Korsel.
Terpisah, Menteri Unifikasi Korsel Hyun In-Taek yang berwenang dalam urusan lintas perbatasan mengatakan bahwa provokasi itu dilatarbelakangi kegelisahan Kim terhadap masa depan rezimnya yang kian tak menentu. Ditambah, dia ingin mempercepat penyerahan kekuasaan kepada putranya.
Hal tersebut dilakukan karena kesehatan Kim memburuk. Namun, Hyun tidak dapat memastikan siapa yang akan dipilih Kim di antara tiga putranya untuk menggantikan posisi itu. Pemberitaan media setempat menyebutkan, Kim bakal menyerahkan kekuasaan tersebut kepada putra termudanya, Kim Jong-un, 26. (cak/ami)
Kapal Korut Masuki Perairan Korsel
SEOUL - Korea Utara tiada lelah memprovokasi tetangganya. Kali ini kapal militer negeri komunis itu dituding memasuki perairan Korea Selatan (Korsel).
Seorang staf pimpinan pasukan gabungan AS-Korsel mengatakan, aksi memancing emosi tersebut berlangsung sekitar 50 menit. Kapal Korut baru mundur ke posisi semula setelah pesawat tempur Korsel memberikan tiga peringatan.
Juru bicara militer Korsel menjelaskan, kapal patroli itu sepertinya mengejar perahu nelayan Tiongkok yang beroperasi secara ilegal di perairan Korea. Kantor berita Yonhap melaporkan, sekitar 70-90 perahu nelayan Tiongkok bergerak meninggalkan Laut Kuning.
Namun, tidak tertutup kemungkinan juga mereka memprovokasi untuk memancing ketegangan dengan Korsel. Seorang menteri mengatakan, provokasi dari Pyongyang itu mungkin perintah Kim Jong-il. Tujuannya, meningkatkan dukungan terhadap pemerintahan Kim sebelum penyerahan kekuasaan ke salah seorang putranya.
Pekan-pekan terakhir, Korut memang terus membakar kemarahan negeri jiran itu dan internasional. Mereka memulai dengan uji coba nuklir bawah tanah, disusul peluncuran enam rudal jarak pendek. Rezim Kim pun mengumumkan batalnya gencatan senjata dalam perang Korea 1950-1953 dan mengancam menyerang Korsel.
Terpisah, Menteri Unifikasi Korsel Hyun In-Taek yang berwenang dalam urusan lintas perbatasan mengatakan bahwa provokasi itu dilatarbelakangi kegelisahan Kim terhadap masa depan rezimnya yang kian tak menentu. Ditambah, dia ingin mempercepat penyerahan kekuasaan kepada putranya.
Hal tersebut dilakukan karena kesehatan Kim memburuk. Namun, Hyun tidak dapat memastikan siapa yang akan dipilih Kim di antara tiga putranya untuk menggantikan posisi itu. Pemberitaan media setempat menyebutkan, Kim bakal menyerahkan kekuasaan tersebut kepada putra termudanya, Kim Jong-un, 26. (cak/ami)