Kalina
Moderator
[ Minggu, 07 Juni 2009 ]
Kirim 24 Pesan sebelum Hilang
PARIS - Hingga sepekan setelah kejadian, misteri Air France yang hilang di Samudera Atlantik tak kunjung terkuak. Kemarin (6/6) penyidik kecelakaan udara Prancis mengungkapkan, sebelum sistem operasional pesawat rusak, penerbangan dengan nomor 447 tersebut mengirimkan 24 pesan error ke pusat kontrol.
Pesan itu terkirim bersamaan dengan matinya sistem pengendali pesawat yang berangkat dari Rio de Janeiro pada Minggu (31/5) waktu setempat pukul 19.00 dengan tujuan Paris tersebut. Dilaporkan pula, sistem kendali otomatis (otopilot) pesawat berjenis Airbus A330 tersebut tidak berfungsi.
Ketua tim penyelidik kasus hilangnya pesawat itu, Paul-Louis Arslanian, mengatakan, tidak jelas apakah otopilot tersebut sengaja dimatikan oleh sang pilot atau memang tidak berfungsi karena menerima perintah tidak konsisten dari sistem pesawat yang rusak.
Namun, perusahaan pengembang Airbus mengatakan, kemungkinan rusaknya otopilot disebabkan perintah yang tumpang tindih dari instrumen berbeda di dalam pesawat saat pilot berusaha menghindari serangan petir. ''Kami juga melihat beberapa pesan yang menunjukkan sistem otopilot tidak berfungsi,'' tambah Kepala Investigator Alain Bouillard.
Sejumlah ahli cuaca Prancis menyatakan, tidak ada bukti bahwa pesawat yang mengangkut 228 penumpang itu rusak tersambar petir. Arslanian menegaskan, timnya terus mencari puing pesawat Air France 447 di Samudera Atlantik. Sebelumnya, militer Brazil -yang menemukan serpihan seperti puing pesawat di Samudera Atlantik- memastikan bahwa benda-benda itu bukan berasal dari pesawat yang hilang, melainkan sampah laut biasa. (cak/ami)
Kirim 24 Pesan sebelum Hilang
PARIS - Hingga sepekan setelah kejadian, misteri Air France yang hilang di Samudera Atlantik tak kunjung terkuak. Kemarin (6/6) penyidik kecelakaan udara Prancis mengungkapkan, sebelum sistem operasional pesawat rusak, penerbangan dengan nomor 447 tersebut mengirimkan 24 pesan error ke pusat kontrol.
Pesan itu terkirim bersamaan dengan matinya sistem pengendali pesawat yang berangkat dari Rio de Janeiro pada Minggu (31/5) waktu setempat pukul 19.00 dengan tujuan Paris tersebut. Dilaporkan pula, sistem kendali otomatis (otopilot) pesawat berjenis Airbus A330 tersebut tidak berfungsi.
Ketua tim penyelidik kasus hilangnya pesawat itu, Paul-Louis Arslanian, mengatakan, tidak jelas apakah otopilot tersebut sengaja dimatikan oleh sang pilot atau memang tidak berfungsi karena menerima perintah tidak konsisten dari sistem pesawat yang rusak.
Namun, perusahaan pengembang Airbus mengatakan, kemungkinan rusaknya otopilot disebabkan perintah yang tumpang tindih dari instrumen berbeda di dalam pesawat saat pilot berusaha menghindari serangan petir. ''Kami juga melihat beberapa pesan yang menunjukkan sistem otopilot tidak berfungsi,'' tambah Kepala Investigator Alain Bouillard.
Sejumlah ahli cuaca Prancis menyatakan, tidak ada bukti bahwa pesawat yang mengangkut 228 penumpang itu rusak tersambar petir. Arslanian menegaskan, timnya terus mencari puing pesawat Air France 447 di Samudera Atlantik. Sebelumnya, militer Brazil -yang menemukan serpihan seperti puing pesawat di Samudera Atlantik- memastikan bahwa benda-benda itu bukan berasal dari pesawat yang hilang, melainkan sampah laut biasa. (cak/ami)
