Kalina
Moderator
[ Sabtu, 06 Juni 2009 ]
Oposisi Malaysia Rangkul Non-Muslim
KUALA LUMPUR - Partai Pan-Malaysia Islamic (PAS) merubah haluannya dan berjanji mengizinkan warga non-muslim menjadi anggota penuh partai. PAS juga menyatakan dirinya sebagai partai nasional untuk semua ras dan agama. Langkah itu dilakukan sebagai usaha untuk meraih suara dari minoritas India dan Tionghoa dalam pemilu 2013 mendatang.
''Kami mengganti dan menghancurkan tembok untuk non-Muslim yang mengkhawatirkan PAS,'' tutur Abdul Hadi Awang dalam kongres tahunan partai pada, Jumat (4/6) seperti dikutip Associated Press. Sayang dia tidak menjelaskan kapan tepatnya non-muslim bisa mendapatkan hak tersebut.
Sikap PAS itu merupakan suatu perubahan yang drastis. Sebelumnya mereka hanya memperhatikan suara dari golongan muslim. Sikap mereka berubah setelah bergabung dengan koalisi tiga partai yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim. Partai oposisi tersebut berhasil meraih suara dari 13 negara bagian pada pemilihan tahun lalu. ''Skenario politik bisa berubah yang terpenting adalah prinsip dan konsep kerjasama bukan berdasarkan individual,'' kata Hadi.
Partai yang lebih dikenal dengan sebutan PAS itu berambisi untuk dapat menjalankan pemerintahan dengan lebih menerapkan hukum agama dan moral yang lebih keras. Juga berharap kelak dapat memimpin pemerintahan yang bisa menjaga dan menghormati semua warga Negeri Ringgit tanpa menghiraukan perbedaan agama. Mereka bergabung dengan partai koalisi karena PAS merupakan partai dengan suara terkecil dari tiga oposisi itu di parlemen. Mereka hanya memiliki 24 kursi dari 83 kursi yang ada. Berdiri tahun 1951 PAS sebelumnya lebih terkonsentrasi pada suara Islam.
'' Ini adalah proyek PAS untuk menjadi partai nasional sehingga dapat nampak lebih meyakinkan. Bisa dilihat sendiri (mereka bertindak) sebagai payung untuk non-Melayu serta mengajak Sabah dan Sarawak untuk bergabung,'' ujar Bridget Welsh, ahli Malaysia dari Johns Hopkins University. (war/ami)
Oposisi Malaysia Rangkul Non-Muslim
KUALA LUMPUR - Partai Pan-Malaysia Islamic (PAS) merubah haluannya dan berjanji mengizinkan warga non-muslim menjadi anggota penuh partai. PAS juga menyatakan dirinya sebagai partai nasional untuk semua ras dan agama. Langkah itu dilakukan sebagai usaha untuk meraih suara dari minoritas India dan Tionghoa dalam pemilu 2013 mendatang.
''Kami mengganti dan menghancurkan tembok untuk non-Muslim yang mengkhawatirkan PAS,'' tutur Abdul Hadi Awang dalam kongres tahunan partai pada, Jumat (4/6) seperti dikutip Associated Press. Sayang dia tidak menjelaskan kapan tepatnya non-muslim bisa mendapatkan hak tersebut.
Sikap PAS itu merupakan suatu perubahan yang drastis. Sebelumnya mereka hanya memperhatikan suara dari golongan muslim. Sikap mereka berubah setelah bergabung dengan koalisi tiga partai yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim. Partai oposisi tersebut berhasil meraih suara dari 13 negara bagian pada pemilihan tahun lalu. ''Skenario politik bisa berubah yang terpenting adalah prinsip dan konsep kerjasama bukan berdasarkan individual,'' kata Hadi.
Partai yang lebih dikenal dengan sebutan PAS itu berambisi untuk dapat menjalankan pemerintahan dengan lebih menerapkan hukum agama dan moral yang lebih keras. Juga berharap kelak dapat memimpin pemerintahan yang bisa menjaga dan menghormati semua warga Negeri Ringgit tanpa menghiraukan perbedaan agama. Mereka bergabung dengan partai koalisi karena PAS merupakan partai dengan suara terkecil dari tiga oposisi itu di parlemen. Mereka hanya memiliki 24 kursi dari 83 kursi yang ada. Berdiri tahun 1951 PAS sebelumnya lebih terkonsentrasi pada suara Islam.
'' Ini adalah proyek PAS untuk menjadi partai nasional sehingga dapat nampak lebih meyakinkan. Bisa dilihat sendiri (mereka bertindak) sebagai payung untuk non-Melayu serta mengajak Sabah dan Sarawak untuk bergabung,'' ujar Bridget Welsh, ahli Malaysia dari Johns Hopkins University. (war/ami)