Kalina
Moderator
[ Jum'at, 05 Juni 2009 ]
Ratusan Napi Ikut Tour de France
NANTES - Ini cara Prancis menyiapkan narapidana kembali ke masyarakat. Sedikitnya 194 penghuni penjara dilibatkan dalam Tour de France versi narapidana perdana bulan depan. Berbeda dengan Tour de France asli yang bernuansa balap sepeda, kompetisi kali ini sama sekali jauh dari unsur kecepatan.
"Tujuan utama program ini adalah membantu mereka (para narapidana) berintegrasi lagi dengan masyarakat," ujar Sylvie Marion, pejabat penjara di Nantes, seperti dilansir BBC kemarin (4/6). Kekompakan, lanjut dia, menjadi unsur utama Tour de France versi narapidana kali ini. Sebab, mereka harus bersepeda dalam barisan dan tidak boleh mendahului satu sama lain.
Menurut Marion, balap sepeda versi narapidana itu melibatkan tiga unsur penting yang bakal menjadi modal utama para tahanan kembali ke masyarakat. "Kerja keras, kekompakan, dan kepercayaan diri dalam even ini akan sangat membantu reintegrasi mereka," ujarnya. Dia menambahkan, tidak ada peringkat dalam Tour de France versi narapidana tersebut.
Dalam even itu, polisi akan mengerahkan sekitar 124 penjaga dan instruktur olahraga penjara. "Bagi kami, ini seperti melarikan diri. Kesempatan kabur dari realitas sehari-hari yang kami hadapi di penjara," kata Daniel, narapidana 48 tahun yang menghuni penjara Kota Nantes. Jika berperilaku baik selama mengikuti kompetisi, narapidana berpeluang bebas lebih awal.
Tour de France versi narapidana tersebut akan start dari Kota Lille di sebelah utara. Setelah berhenti di 17 kota yang masing-masing punya penjara, kompetisi itu berakhir di Kota Paris, sesuai tradisi Tour de France. Total masing-masing peserta menempuh jarak sekitar 2.300 kilometer dari Lille sampai Paris. Selama kompetisi berlangsung, para peserta direncanakan menginap di hotel sungguhan. Bukan di hotel prodeo masing-masing kota.
Mereka yang menjadi peserta dalam Tour de France versi narapidana tersebut rata-rata menjalani hukuman lima hingga 10 tahun penjara. "Kami ingin menunjukkan kepada mereka bahwa dengan latihan, semua orang bisa mencapai tujuan dan memulai hidup yang baru," tandas Marion dalam wawancara dengan Reuters saat program tersebut di-launching awal bulan ini. (hep/ami)
Ratusan Napi Ikut Tour de France
NANTES - Ini cara Prancis menyiapkan narapidana kembali ke masyarakat. Sedikitnya 194 penghuni penjara dilibatkan dalam Tour de France versi narapidana perdana bulan depan. Berbeda dengan Tour de France asli yang bernuansa balap sepeda, kompetisi kali ini sama sekali jauh dari unsur kecepatan.
"Tujuan utama program ini adalah membantu mereka (para narapidana) berintegrasi lagi dengan masyarakat," ujar Sylvie Marion, pejabat penjara di Nantes, seperti dilansir BBC kemarin (4/6). Kekompakan, lanjut dia, menjadi unsur utama Tour de France versi narapidana kali ini. Sebab, mereka harus bersepeda dalam barisan dan tidak boleh mendahului satu sama lain.
Menurut Marion, balap sepeda versi narapidana itu melibatkan tiga unsur penting yang bakal menjadi modal utama para tahanan kembali ke masyarakat. "Kerja keras, kekompakan, dan kepercayaan diri dalam even ini akan sangat membantu reintegrasi mereka," ujarnya. Dia menambahkan, tidak ada peringkat dalam Tour de France versi narapidana tersebut.
Dalam even itu, polisi akan mengerahkan sekitar 124 penjaga dan instruktur olahraga penjara. "Bagi kami, ini seperti melarikan diri. Kesempatan kabur dari realitas sehari-hari yang kami hadapi di penjara," kata Daniel, narapidana 48 tahun yang menghuni penjara Kota Nantes. Jika berperilaku baik selama mengikuti kompetisi, narapidana berpeluang bebas lebih awal.
Tour de France versi narapidana tersebut akan start dari Kota Lille di sebelah utara. Setelah berhenti di 17 kota yang masing-masing punya penjara, kompetisi itu berakhir di Kota Paris, sesuai tradisi Tour de France. Total masing-masing peserta menempuh jarak sekitar 2.300 kilometer dari Lille sampai Paris. Selama kompetisi berlangsung, para peserta direncanakan menginap di hotel sungguhan. Bukan di hotel prodeo masing-masing kota.
Mereka yang menjadi peserta dalam Tour de France versi narapidana tersebut rata-rata menjalani hukuman lima hingga 10 tahun penjara. "Kami ingin menunjukkan kepada mereka bahwa dengan latihan, semua orang bisa mencapai tujuan dan memulai hidup yang baru," tandas Marion dalam wawancara dengan Reuters saat program tersebut di-launching awal bulan ini. (hep/ami)
