Kalina
Moderator
[ Kamis, 04 Juni 2009 ]
Selada pun Diperlakukan seperti Pasien di Kamar Operasi
Jepang Kembangkan Sayur dalam Kebun yang Benar-benar Steril
Berkebun di lokasi yang sangat steril. Inovasi inilah yang tengah dikembangkan ilmuwan Negeri Sakura. Sayuran yang dihasilkan pun diklaim suci hama. Begitu dipetik, bisa langsung dinikmati. Teknik bercocok tanam yang pro-penyelamatan lingkungan, tanpa mengabaikan kesehatan.
--
TOKYO---Jangan berharap bisa menyentuh sayuran dalam kebun steril di Ozu tanpa mengenakan sarung tangan. Dilarang keras! Semua sayur yang dibiakkan di ruang tertutup itu benar-benar dilindungi layaknya perlakuan terhadap pasien di ruang ICU atau di kamar operasi. Semua yang masuk ke kebun sayur istimewa itu pun mesti mengenakan baju khusus dilengkapi penutup kepala, masker, serta sarung tangan.
Soal kehigienisan memang menjadi fokus perhatian dalam teknik ini. Meski hanya dikembangkan di tempat yang dari luar penampilannya mirip gudang, namun begitu masuk, barulah terlihat perbedaannya dengan pertanian konvensional. Seluruh tanaman ditata dalam rak-rak bertingkat yang berjajar rapi dan mudah untuk didorong. Ada beberapa cahaya lampu di beberapa tempat yang cukup menerangi ruangan.
Setiap sisi di ruangan yang penuh tanaman itu dikontrol ketat. Mulai dari cahaya, temperatur udara, kelembapan dan jumlah air. Begitu juga dengan tingkat perubahan karbondioksida. Para petugas tidak sembarangan memindahkan atau memanen tanaman. Pengawasan dan pengaturan yang sempurna diterapkan agar tercipta lingkungan yang secara keseluruhan dalam keadaan steril. Tidak terkontaminasi oleh kotoran, serangga ataupun udara bebas yang segar. Dengan demikian, sayuran yang ditanam tak akan diserang hama maupun bakteri karena bersentuhan dengan tangan yang berkuman. Dan, tanpa diberi pupuk pun, sayuran yang ditanam dalam bak-bak yang ditata rapi di rak itu tumbuh begitu subur.
Berkat terobosan pola tanam yang superketat tersebut, ilmuwan Jepang meyakini sayur yang dihasilkan suci hama dan jelas bebas dari pestisida. Begitu dipetik, langsung bisa disantap mentah krenyes-krenyes tanpa harus dicuci terlebih dulu. Ya. Irit air dan bagus untuk kesehatan.
Sayuran yang dikembangkan di wahana spesial itu, antara lain, beberapa jenis selada dan bunga serunai. Daun-daun hijau yang menyembul dari bak-bak tanaman terlihat begitu segar.
Yang asyik, selada di perkebunan milik Ozu itu bisa dipanen hingga 20 kali dalam setahun atau sebulan rata-rata bisa dua kali dipetik hasilnya. Tentu saja ini menggiurkan dan menarik untuk pasar. Mengingat, kebutuhan sayur warga Negeri Matahari Terbit sangat tinggi, sementara lahan untuk memproduksi kian terbatas. Tak heran jika harga sejumlah jenis sayuran di Jepang setara dengan daging maupun ikan. Dan, sayur suci hama ini nantinya bakal dilabeli harga premium.
Sayang tidak dibeberkan media apakah yang dipakai untuk penanaman sayuran tersebut. Yang jelas, pemerintah Negeri Sakura begitu antusias terhadap inovasi ini. Karena itu, otoritas akan membantu pendirian kebun sayuran serupa di berbagai tempat. Selain untuk memenuhi kebutuhan warga, juga demi menuju Jepang yang sehat.
''Produksi yang stabil dijamin sepanjang tahun dengan pengaturan cahaya, temperatur udara, kelembapan, karbondioksida, dan air. Kami juga bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan makanan aman,'' tutur juru bicara perusahaan Ozu di Tokyo seperti dikutip Daily Mail kemarin (3/6). (war/ami)
gue paling suka selada