Kalina
Moderator
[ Sabtu, 06 Juni 2009 ]
Ternyata Sampah, Bukan Serpihan Pesawat
PARIS - Hingga kemarin (5/6), pemerintah Prancis dan Brazil masih terus menelusur raibnya pesawat Airbus A330 flight AF 447 milik maskapai Air France di atas Samudera Atlantik Senin (1/6) dini hari lalu. Perkembangan terbaru, militer Brazil mengatakan bahwa serpihan yang ditemukan beberapa waktu lalu bukanlah bagian dari pesawat.
"Tidak ada serpihan pesawat yang sudah ditemukan," ujar Brigadir Ramon Borges Cardoso meralat keterangan sebelumnya. Kepada BBC, dia menyatakan bahwa benda yang semula diidentifikasi sebagai puing pesawat itu hanyalah sampah laut biasa. Benda yang sempat disangka bagian dari pesawat itu berupa pelampung dan sebuah rak kayu dengan noda minyak atau bahan bakar.
Berdasar keterangan yang dihimpun dari pihak Air France, diketahui bahwa pesawat tujuan Paris itu tidak membawa rak kayu. Sedangkan, noda minyak yang ada di atasnya, lebih cenderung pada bahan bakar kapal. Bukan pesawat terbang. "Tapi, ceceran bahan bakar yang ada di laut, bisa jadi berasal dari Airbus," lanjut Cardoso.
Karena itu, tim SAR dan militer Brazil masih tetap melanjutkan upaya pencariannya. Bersamaan dengan hilangnya pesawat berpenumpang 228 orang itu, beberapa saksi mengaku melihat serpihan badan pesawat dan tempat duduk di Samudera Atlantik. Kini, dua benda itu menjadi sasaran utama tim SAR dan militer gabungan Prancis serta Brazil dalam operasi pencarian.
Menteri Perhubungan Prancis Dominique Bussereau menegaskan bahwa pencarian kembali difokuskan ke zona satu. "Sejak awal, pemerintah Prancis telah mengimbau supaya pencarian dilakukan dengan benar-benar teliti dan cermat," ujarnya kepada radio Prancis RTL. Tapi, hingga kemarin (5/6), tim SAR Prancis yang dikirim ke Samudera Atlantik mengaku belum melihat apa pun.
Sementara itu, dua petinggi Air France mengumpulkan seluruh kerabat dan keluarga penumpang di sebuah hotel dekat Bandara Internasional Charles de Gaulle. Kepada mereka, Chief Executive Pierre-Henri Gourgeon dan Chairman Jean-Cyril Spinetta memberitahukan bahwa tidak ada harapan hidup lagi bagi para penumpang. "Yang pasti, (pesawat tersebut) tidak pernah mendarat. Tidak ada tanda-tanda seluncur darurat digunakan," ujar Guillaume Denoix de Saint-Marc, perwakilan keluarga korban, kepada Agence France-Presse.
Kemarin (5/6), kantor Airbus di Prancis merilis panduan darurat terbaru untuk pilot. Ini setelah ada dugaan, pilot pesawat nahas itu terbang pada kecepatan yang salah saat kecelakaan terjadi. Dalam peringatan yang dibagikan pada seluruh pilot Airbus, bukan jenis A330 saja, itu tertulis beberapa petunjuk wajib yang harus dipatuhi kru pesawat saat indikator kecepatan menyala. (hep/ami)
Ternyata Sampah, Bukan Serpihan Pesawat
PARIS - Hingga kemarin (5/6), pemerintah Prancis dan Brazil masih terus menelusur raibnya pesawat Airbus A330 flight AF 447 milik maskapai Air France di atas Samudera Atlantik Senin (1/6) dini hari lalu. Perkembangan terbaru, militer Brazil mengatakan bahwa serpihan yang ditemukan beberapa waktu lalu bukanlah bagian dari pesawat.
"Tidak ada serpihan pesawat yang sudah ditemukan," ujar Brigadir Ramon Borges Cardoso meralat keterangan sebelumnya. Kepada BBC, dia menyatakan bahwa benda yang semula diidentifikasi sebagai puing pesawat itu hanyalah sampah laut biasa. Benda yang sempat disangka bagian dari pesawat itu berupa pelampung dan sebuah rak kayu dengan noda minyak atau bahan bakar.
Berdasar keterangan yang dihimpun dari pihak Air France, diketahui bahwa pesawat tujuan Paris itu tidak membawa rak kayu. Sedangkan, noda minyak yang ada di atasnya, lebih cenderung pada bahan bakar kapal. Bukan pesawat terbang. "Tapi, ceceran bahan bakar yang ada di laut, bisa jadi berasal dari Airbus," lanjut Cardoso.
Karena itu, tim SAR dan militer Brazil masih tetap melanjutkan upaya pencariannya. Bersamaan dengan hilangnya pesawat berpenumpang 228 orang itu, beberapa saksi mengaku melihat serpihan badan pesawat dan tempat duduk di Samudera Atlantik. Kini, dua benda itu menjadi sasaran utama tim SAR dan militer gabungan Prancis serta Brazil dalam operasi pencarian.
Menteri Perhubungan Prancis Dominique Bussereau menegaskan bahwa pencarian kembali difokuskan ke zona satu. "Sejak awal, pemerintah Prancis telah mengimbau supaya pencarian dilakukan dengan benar-benar teliti dan cermat," ujarnya kepada radio Prancis RTL. Tapi, hingga kemarin (5/6), tim SAR Prancis yang dikirim ke Samudera Atlantik mengaku belum melihat apa pun.
Sementara itu, dua petinggi Air France mengumpulkan seluruh kerabat dan keluarga penumpang di sebuah hotel dekat Bandara Internasional Charles de Gaulle. Kepada mereka, Chief Executive Pierre-Henri Gourgeon dan Chairman Jean-Cyril Spinetta memberitahukan bahwa tidak ada harapan hidup lagi bagi para penumpang. "Yang pasti, (pesawat tersebut) tidak pernah mendarat. Tidak ada tanda-tanda seluncur darurat digunakan," ujar Guillaume Denoix de Saint-Marc, perwakilan keluarga korban, kepada Agence France-Presse.
Kemarin (5/6), kantor Airbus di Prancis merilis panduan darurat terbaru untuk pilot. Ini setelah ada dugaan, pilot pesawat nahas itu terbang pada kecepatan yang salah saat kecelakaan terjadi. Dalam peringatan yang dibagikan pada seluruh pilot Airbus, bukan jenis A330 saja, itu tertulis beberapa petunjuk wajib yang harus dipatuhi kru pesawat saat indikator kecepatan menyala. (hep/ami)