Istana: Jalan Amblas, Peringatan untuk Foke

spirit

Mod
"Sudah diperingatkan Jakarta Utara mengalami penurunan tanah 12-26 centimeter per tahun."

96240jalanremartadinata.jpg

Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, menilai fenomena Jalan RE Martadinata yang amblas merupakan peringatan untuk pemerintah daerah Jakarta.
"Ini peringatan untuk pemerintah Jakarta membuat peta mikrozonasi gempa," kata Andi, di Jakarta, Jumat, 17 September 2010.

Dengan peta tersebut, pemerintah bisa mendapatkan data yang lengkap tentang potensi kegempaan, serta informasi-informasi rinci lainnya seperti tingkat kelabilan tanah dan intensitas pergeseran batuan dasar.

"Sejak awal, para ahli sudah memberikan peringatan bahwa Jakarta Utara mengalamai penurunan tanah sekitar 12 hingga 26 centimeter per tahun. Apabila pembangunan infrastruktur maupun pemukiman mengesampingkan hal tersebut, dampaknya justru akan merugikan kita sendiri,” kata Andi secara tertulis ke VIVAnews.

Andi menyarankan agar Kantor Gubernur dan DPRD DKI Jakarta segera mengundang para ahli yang terlibat dalam penyusunan Peta Seismic Hazard 2010 (Peta Bahaya Kegempaan 2010) untuk dapat mengeksplorasi lebih jauh tentang perihal peta mikrozonasi gempa tersebut.

Andi percaya bahwa keberadaan peta mikrozonasi gempa akan membantu Pemda DKI Jakarta memitigasi kemungkinan terjadinya peristiwa ambrolnya jalan atau amblesnya bangunan, di masa depan. Sehingga, terjadinya peristiwa serupa dengan ’Ambrol Martadinata’ diharapkan dapat dihindari.

Peta mikrozonasi gempa, kata Andi juga akan memandu Pemda DKI dalam membuat emergency plan guna mempersiapkan langkah-langkah darurat apabila terjadi bencana yang terkait dengan kondisi tanah dan gempa.

”Jakarta memiliki banyak fasilitas dan gedung gedung vital, sehingga perlu dipersiapkan langkah-langkah darurat kebencanaan. Emergency plan akan mempermudah pemerintah dalam memastikan keamanan infrastruktur penting seperti perbankan, telekomunikasi, dan internet,” katanya.

Tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang ke lapangan untuk mencari tahu apa yang salah hingga jalan ini ambruk sepanjang 103 meter itu. Padahal, jalan ini baru dua bulan selesai dibangun.

Sebelumnya, Jasa Marga menduga alam jadi salah satu penyebab insiden ini. Apa tanggapan Djoko? "Kami cek saja nanti." Sementara ini, ia akan menunggu laporan dari Litbang PU. Diduga, negara rugi Rp2,8 miliar karena ambrolnya jalan di Jakarta Utara ini.



• VIVAnews
 
Back
Top