spirit
Mod
Berita mengejutkan datang dari dunia teknologi. Seorang pelopor antivirus dunia, John McAfee dinyatakan tewas akibat bunuh diri di penjara Barcelona, Spanyol pada Rabu, 23 Juni 2021.
Ia diketahui melakukan gantung diri setelah diputus ekstradisi oleh pengadilan setempat karena kasus penggelapan pajak. Tak ayal memang melihat McAfee berurusan dengan pengadilan.
Meski jadi salah satu pengusaha pengembang perangkat teknologi, McAfee adalah orang yang nyentrik dan selalu membuat "huru-hara".
Masih berdekatan dengan kasusnya di Barcelona, McAfee pernah membuat dinas perpajakan negaranya, AS, kebakaran jenggot karena ia dinilai menggelapkan nilai transaksi kripto yang menyentuh 1.000 dolar AS per hari atau senilai Rp 14,4 juta.
Ia bahkan menjuluki dirinya sebagai seorang "pecinta wanita, petualangan, dan misteri". Alih-alih tampak seperti seorang penemu, macam Elon Musk atau Zuckerberg, McAfee lebih mirip seorang musisi band hair metal.
Meski demikian, harta si pria nakal itu amatlah banyak, hasil dari buah pemikirannya akan teknologi. Barangkali tidak ada yang tahu antivirus bernama McAfee. Nama itu diambil dari nama belakang John McAfee.
Mulanya, McAfee bekerja sebagai seorang teknisi di perusahaan Lockheed Martin. Di sana, ia mengenal istilah virus untuk komputer. Awalnya McAfee tak pernah tahu bahwa ada virus untuk perangkat teknologi.
Keingintahuannya membuat ia mengulik tentang virus tersebut. Akhirnya, karena fokus dan kerja keras, McAfee berhasil mengendalikan virus tersebut hingga bahkan membuat antivirusnya sendiri.
Penemuannya itu membuat ia membangun sebuah perusahaan antivirus sendiri bernama McAfee Associates pada 1987. Nama McAfee kemudian menjadi nama produknya dan mulai dikenal di kancah international.
Perusahaannya itu kemudian dibeli oleh Intel pada 2011 dan membuat McAfee kaya raya hingga menyentuh angka 100 juta dolar AS atau senilai Rp 1,4 triliun. Nama McAfee terus digunakan oleh Intel hingga hari ini.
Selepas menjual McAfee Associates, John McAfee terus membangun berbagai perusahaan teknologi, seperti Tribal Voice, sebuah pengembang aplikasi pesan instan atau chatting.
Kemudian ia juga mendirikan perusahaan bernama QuorumEx yang berpusat di Belize. QuorumEx merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan antibiotik herbal.
Terakhir, John mendirikan Future Tense Central, sebuah perusahaan pengembang sistem keamanan jaringan bernama D-Centra. Saking banyaknya perusahaan yang ia rintis, John meninggal dalam keadaan kaya raya dan meninggalkan harta triliunan rupiah.