jozz78
New member
Ghiboo.com - Para ilmuwan tak henti-hentinya meneliti buruknya ganja terhadap kesehatan.
Terbaru, terdapat hubungan kompleks antara ganja dan psikosis. Ganja diyakini dapat menyebabkan pengalaman psikotik jangka pendek seperti halusinasi dan paronoid, bahkan gangguan psikotik kronis, skizofrenia.
Temuan dalam journal Frontiers in Psychiatry terungkap bahwa pengguna ganja memiliki aktivitas otak yang sama dengan penderita skizofrenia.
Mereka yang menghisap ganja juga memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengembangkan skizofrenia.
Skizofrenia merupakan salah satu penyakit jiwa kronis dimana penderitanya kesulitan memproses pikirannya sehingga timbul halusinasi, delusi, pikiran yang tidak jelas dan tingkah laku atau bicara yang tidak wajar.
Hingga kini penyebab skizofrenia belum diketahui. Para pakar kesehatan jiwa sependapat bahwa ganja dapat menyebabkan gangguan kognitif. Kerusakan kognitif inilah yang pada gilirannya memicu timbulnya skizofrenia.
Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa penderita gangguan jiwa berat di Indonesia mencapai angka 0,46 persen. Diprediksi jumlahnya akan terus meningkat.
http://www.iyaa.com/gayahidup/kesehatan/2292578_2386.html
Terbaru, terdapat hubungan kompleks antara ganja dan psikosis. Ganja diyakini dapat menyebabkan pengalaman psikotik jangka pendek seperti halusinasi dan paronoid, bahkan gangguan psikotik kronis, skizofrenia.
Temuan dalam journal Frontiers in Psychiatry terungkap bahwa pengguna ganja memiliki aktivitas otak yang sama dengan penderita skizofrenia.
Mereka yang menghisap ganja juga memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengembangkan skizofrenia.
Skizofrenia merupakan salah satu penyakit jiwa kronis dimana penderitanya kesulitan memproses pikirannya sehingga timbul halusinasi, delusi, pikiran yang tidak jelas dan tingkah laku atau bicara yang tidak wajar.
Hingga kini penyebab skizofrenia belum diketahui. Para pakar kesehatan jiwa sependapat bahwa ganja dapat menyebabkan gangguan kognitif. Kerusakan kognitif inilah yang pada gilirannya memicu timbulnya skizofrenia.
Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa penderita gangguan jiwa berat di Indonesia mencapai angka 0,46 persen. Diprediksi jumlahnya akan terus meningkat.
http://www.iyaa.com/gayahidup/kesehatan/2292578_2386.html