Kalina
Moderator
Di tengah merebaknya virus flu, Anda harus lebih waspada terhadap penularan flu dengan tidak
berada dekat-dekat dengan orang yang telah
terinfeksi. Pasien flu dapat mengeluarkan partikel
kecil virus flu ke udara pada jarak yang lebih jauh dari perkiraan Anda. Para peneliti dari Wake Forest School of Medicine di Carolina Utara menunjukkan bahwa studi tentang penyebaran virus flu masih terus diperlukan. Penelitian tersebut dipimpin oleh Dr. Werner Bischoff yang melibatkan 94 pasien flu yang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Peneliti mengumpulkan sampel udara di sekitar
pasien dalam jarak 1 kaki, 3 kaki, dan 6 kaki, dimana
1 kaki setara dengan 0,3 meter. Sampel udara
tersebut kemudian diskrining dengan proses
laboratorium untuk mengetahui sejauh apa virus flu
beredar di sekitar pasien flu. Kemudian, peneliti juga mencatat berapa kali pasien mengalami batuk atau bersin dan menilai tingkat keparahan gejala-gejala tersebut. Pasien juga diminta menjawab pertanyaan tentang kondisi dan berapa lama dirinya mengalami flu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 43
persen pasien flu telah mengontaminasi udara di
sekitarnya. Pasien yang mengontaminasi udara
dengan virus flu pada jarak terjauh, diketahui
memiliki gejala flu yang terburuk diantara pasien
yang lain. Sebagian besar virus flu ditemukan dalam sampel udara pada jarak 6 kaki atau hampir 2 meter dari pasien yang terinfeksi. Meskipun semakin jauh
jaraknya, konsentrasi virus flu semakin menurun,
peneliti mencatat bahwa seseorang yang berada
pada jarak hingga 2 meter dari pasien masih dapat tertular flu. Keluarga, rekan kerja, dan penyedia layanan kesehatan di rumah sakit yang berinteraksi langsung dengan pasien flu, harus lebih waspada terhadap penularan virus flu. Anda harus selalu menjaga kesehatan tubuh agar sistem imun kuat untuk menangkal virus atau Anda perlu mendapatkan vaksinasi flu. Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Infectious Diseases edisi terbaru, seperti dilansir
everydayhealth, Jumat (1/2/2013).
DetikHealth
berada dekat-dekat dengan orang yang telah
terinfeksi. Pasien flu dapat mengeluarkan partikel
kecil virus flu ke udara pada jarak yang lebih jauh dari perkiraan Anda. Para peneliti dari Wake Forest School of Medicine di Carolina Utara menunjukkan bahwa studi tentang penyebaran virus flu masih terus diperlukan. Penelitian tersebut dipimpin oleh Dr. Werner Bischoff yang melibatkan 94 pasien flu yang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Peneliti mengumpulkan sampel udara di sekitar
pasien dalam jarak 1 kaki, 3 kaki, dan 6 kaki, dimana
1 kaki setara dengan 0,3 meter. Sampel udara
tersebut kemudian diskrining dengan proses
laboratorium untuk mengetahui sejauh apa virus flu
beredar di sekitar pasien flu. Kemudian, peneliti juga mencatat berapa kali pasien mengalami batuk atau bersin dan menilai tingkat keparahan gejala-gejala tersebut. Pasien juga diminta menjawab pertanyaan tentang kondisi dan berapa lama dirinya mengalami flu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 43
persen pasien flu telah mengontaminasi udara di
sekitarnya. Pasien yang mengontaminasi udara
dengan virus flu pada jarak terjauh, diketahui
memiliki gejala flu yang terburuk diantara pasien
yang lain. Sebagian besar virus flu ditemukan dalam sampel udara pada jarak 6 kaki atau hampir 2 meter dari pasien yang terinfeksi. Meskipun semakin jauh
jaraknya, konsentrasi virus flu semakin menurun,
peneliti mencatat bahwa seseorang yang berada
pada jarak hingga 2 meter dari pasien masih dapat tertular flu. Keluarga, rekan kerja, dan penyedia layanan kesehatan di rumah sakit yang berinteraksi langsung dengan pasien flu, harus lebih waspada terhadap penularan virus flu. Anda harus selalu menjaga kesehatan tubuh agar sistem imun kuat untuk menangkal virus atau Anda perlu mendapatkan vaksinasi flu. Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Infectious Diseases edisi terbaru, seperti dilansir
everydayhealth, Jumat (1/2/2013).
DetikHealth