JAKARTA, JUMAT - Jakarta membutuhkan tambahan 327 alat berat untuk membersihkan sisa sampah dan lumpur pascabanjir yang melanda ibu kota pada dua pekan lalu.
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di Balaikota, Jumat (16/2) memaparkan proses rehabilitasi yang telah dimulai sejak Sabtu (10/2) pekan lalu ternyata masih membutuhkan tambahan alat berat, meski telah mengerahkan peralatan milik Pemprov, TNI dan Polri.
"Sejak Sabtu lalu kita telah lakukan rehabilitasi, namun kapasitas (sampah-red) sangat besar diperlukan partisipasi semua pihak. Kita ingin agar tahap ini lebih cepat karena itu kita ajak pengusaha yang tergabung dalam Kadin untuk berkoordinasi," ujar Sutiyoso.
Ia menargetkan dalam sepekan yang akan datang proses rehabilitasi terutama pembersihan jalan, sarana umum, sungai dan pemukiman penduduk dari sampah sisa banjir sudah dapat dilakukan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), MS Hidayat, usai bertemu dengan Gubernur DKI bersama sejumlah pengusaha dari asosiasi yang bergabung dalam Kadin menjelaskan sesuai dengan komitmen yang disampaikan dalam rapat dengan Wapres Jusuf Kalla tentang penanganan pascabanjir, pihaknya akan membantu sepenuhnya. "Berapa pun kebutuhannya akan dipenuhi oleh kami, oleh karena itu asosiasi alat berat kita panggil juga," ungkapnya.
Menurut Hidayat, program bantuan ini juga didukung oleh organisasi pengusaha Real Estate Indonesia, Asosiasi Kontraktor Indonesia, asosiasi pengusaha konstruksi, asoasiasi pengusaha alat berat dan asosiasi pengusaha aspal beton Indonesia.
Hidayat memaparkan alasan para pengusaha membantu pemerintah dan juga Pemprov DKI adalah agar kondisi ekonomi segera pulih selain melihat pemerintah maupun masyarakat memiliki keterbatasan kemampuan.
Ia memastikan bantuan yang diberikan tersebut berupa bantuan peralatan berat dan juga pengerahan tenaga sumber daya manusia dan tidak berbentuk uang. "Tentunya nilainya bisa hingga miliaran bantuan alat berat dan sumber daya manusianya," tegasnya.
Pembagian Zona
Sementara itu, pengusaha Ciputra usai bertemu dengan Sutiyoso bersama-sama pengusaha lainnya memaparkan untuk memudahkan pembagian kerja dalam proses rehabilitasi tersebut maka diusulkan setiap wilayah Jakarta ditangani oleh koordinator dan dibantu beberapa pengusaha lainnya.
"Di setiap wilayah biasanya terdapat 10-20 real estate, itu yang nantinya menjadi pendukung utama," kata Ciputra yang juga salah satu anggota tim perumus program rehabilitasi Jakarta pascabanjir jangka menengah dan jangka panjang selain Syahrial Oen, Jan Warid, Robert Mulyono, Hartati Murdaya, Lukman Purnomosidi, Sugianto Kusuma dan MS Hidayat selaku koordinatornya.
Ciputra mengusulkan di wilayah Jakarta Utara dan Timur program rehabilitasi dikoordinir oleh Sugianto Kusuma bersama Artha Graha Group dan Summarecon, di Jakarta Barat oleh Mochtar Wijaya, di Jakarta Pusat oleh Siti Hartati Murdaya dan di Jakarta Selatan oleh ia sendiri dibantu pengembang Bintaro dan Pondok Indah.
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di Balaikota, Jumat (16/2) memaparkan proses rehabilitasi yang telah dimulai sejak Sabtu (10/2) pekan lalu ternyata masih membutuhkan tambahan alat berat, meski telah mengerahkan peralatan milik Pemprov, TNI dan Polri.
"Sejak Sabtu lalu kita telah lakukan rehabilitasi, namun kapasitas (sampah-red) sangat besar diperlukan partisipasi semua pihak. Kita ingin agar tahap ini lebih cepat karena itu kita ajak pengusaha yang tergabung dalam Kadin untuk berkoordinasi," ujar Sutiyoso.
Ia menargetkan dalam sepekan yang akan datang proses rehabilitasi terutama pembersihan jalan, sarana umum, sungai dan pemukiman penduduk dari sampah sisa banjir sudah dapat dilakukan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), MS Hidayat, usai bertemu dengan Gubernur DKI bersama sejumlah pengusaha dari asosiasi yang bergabung dalam Kadin menjelaskan sesuai dengan komitmen yang disampaikan dalam rapat dengan Wapres Jusuf Kalla tentang penanganan pascabanjir, pihaknya akan membantu sepenuhnya. "Berapa pun kebutuhannya akan dipenuhi oleh kami, oleh karena itu asosiasi alat berat kita panggil juga," ungkapnya.
Menurut Hidayat, program bantuan ini juga didukung oleh organisasi pengusaha Real Estate Indonesia, Asosiasi Kontraktor Indonesia, asosiasi pengusaha konstruksi, asoasiasi pengusaha alat berat dan asosiasi pengusaha aspal beton Indonesia.
Hidayat memaparkan alasan para pengusaha membantu pemerintah dan juga Pemprov DKI adalah agar kondisi ekonomi segera pulih selain melihat pemerintah maupun masyarakat memiliki keterbatasan kemampuan.
Ia memastikan bantuan yang diberikan tersebut berupa bantuan peralatan berat dan juga pengerahan tenaga sumber daya manusia dan tidak berbentuk uang. "Tentunya nilainya bisa hingga miliaran bantuan alat berat dan sumber daya manusianya," tegasnya.
Pembagian Zona
Sementara itu, pengusaha Ciputra usai bertemu dengan Sutiyoso bersama-sama pengusaha lainnya memaparkan untuk memudahkan pembagian kerja dalam proses rehabilitasi tersebut maka diusulkan setiap wilayah Jakarta ditangani oleh koordinator dan dibantu beberapa pengusaha lainnya.
"Di setiap wilayah biasanya terdapat 10-20 real estate, itu yang nantinya menjadi pendukung utama," kata Ciputra yang juga salah satu anggota tim perumus program rehabilitasi Jakarta pascabanjir jangka menengah dan jangka panjang selain Syahrial Oen, Jan Warid, Robert Mulyono, Hartati Murdaya, Lukman Purnomosidi, Sugianto Kusuma dan MS Hidayat selaku koordinatornya.
Ciputra mengusulkan di wilayah Jakarta Utara dan Timur program rehabilitasi dikoordinir oleh Sugianto Kusuma bersama Artha Graha Group dan Summarecon, di Jakarta Barat oleh Mochtar Wijaya, di Jakarta Pusat oleh Siti Hartati Murdaya dan di Jakarta Selatan oleh ia sendiri dibantu pengembang Bintaro dan Pondok Indah.