nurcahyo
New member
Jaksa Agung Lantik Pejabat Eselon II Kejagung
Kapanlagi.com - Jaksa Agung, Abdul Rahman Saleh, melantik 11 orang Pejabat Eselon II Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia di Sasana Baharudin Lopa, Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat.
Kesebelas pejabat yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung RI Nomor KEP-101/A/JA/11/2006 tersebut antara lain, Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI yang dijabat oleh Muhammad Salim SH.
Direktur Penuntutan pada Jampidsus Kejagung RI dijabat oleh Zulkarnain SH.
Direktur Pelanggaran HAM berat pada Jampidsus Kejagung RI kini dijabat oleh Mohammad Djaenuddin Nare SH MM.
Kepala Biro Umum pada Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejagung RI dijabat oleh R Widyo Pramono SH.
Kepala Biro Perlengkapan pada Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejagung RI dijabat oleh Gunawan Slamet SH.
Direktur Produksi dan Sarana Intelijen pada Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung RI dijabat oleh Sutioyono SH MH MBL.
Inspektur Keuangan, Perlengkapan dan Proyek Pembangunan pada Jaksa Agung Muda Pengawasan dijabat oleh Suhartoyo SH.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur dijabat oleh DR Marwan Effendi SH.
Kepala Kejati Riau dijabat oleh Jabadi Suprodjo SH.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejagung RI dijabat oleh Wisnu Subroto SH.
Dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kejagung Ri dijabat oleh Netty Firdas SH.
Dalam pidatonya seusai pelantikan yang dimulai tepat pukul 9.00 WIB tersebut, Jaksa Agung mengatakan, mutasi alih tugas adalah sesuatu yang biasa.
Dia mengatakan mutasi ini hendaknya menunjang kinerja agar lebih baik lagi, mengingat perkembangan globalisasi sekarang ini berbagai tindak kejahatan dengan modus operandi baru semakin berkembang.
"Karena itu diperlukan kreativitas dalam menyelesaikan kasus-kasus tersebut," ujar dia.
Jaksa Agung juga mengharapkan pejabat yang baru dilantik untuk ikut memantau kinerja aparat kejaksaan di bawahnya, karena banyak keluhan dari masyarakat mengenai kinerja kejaksaan yang mencoreng nama baik Kejagung.
Dia juga mengatakan Kejagung akan melakukan penataan kembali sebagai bagian dari reformasi peradilan akan dibahas dalam rapat kerja awal bulan Desember 2006 nanti.
Kapanlagi.com - Jaksa Agung, Abdul Rahman Saleh, melantik 11 orang Pejabat Eselon II Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia di Sasana Baharudin Lopa, Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat.
Kesebelas pejabat yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung RI Nomor KEP-101/A/JA/11/2006 tersebut antara lain, Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI yang dijabat oleh Muhammad Salim SH.
Direktur Penuntutan pada Jampidsus Kejagung RI dijabat oleh Zulkarnain SH.
Direktur Pelanggaran HAM berat pada Jampidsus Kejagung RI kini dijabat oleh Mohammad Djaenuddin Nare SH MM.
Kepala Biro Umum pada Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejagung RI dijabat oleh R Widyo Pramono SH.
Kepala Biro Perlengkapan pada Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejagung RI dijabat oleh Gunawan Slamet SH.
Direktur Produksi dan Sarana Intelijen pada Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung RI dijabat oleh Sutioyono SH MH MBL.
Inspektur Keuangan, Perlengkapan dan Proyek Pembangunan pada Jaksa Agung Muda Pengawasan dijabat oleh Suhartoyo SH.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur dijabat oleh DR Marwan Effendi SH.
Kepala Kejati Riau dijabat oleh Jabadi Suprodjo SH.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejagung RI dijabat oleh Wisnu Subroto SH.
Dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kejagung Ri dijabat oleh Netty Firdas SH.
Dalam pidatonya seusai pelantikan yang dimulai tepat pukul 9.00 WIB tersebut, Jaksa Agung mengatakan, mutasi alih tugas adalah sesuatu yang biasa.
Dia mengatakan mutasi ini hendaknya menunjang kinerja agar lebih baik lagi, mengingat perkembangan globalisasi sekarang ini berbagai tindak kejahatan dengan modus operandi baru semakin berkembang.
"Karena itu diperlukan kreativitas dalam menyelesaikan kasus-kasus tersebut," ujar dia.
Jaksa Agung juga mengharapkan pejabat yang baru dilantik untuk ikut memantau kinerja aparat kejaksaan di bawahnya, karena banyak keluhan dari masyarakat mengenai kinerja kejaksaan yang mencoreng nama baik Kejagung.
Dia juga mengatakan Kejagung akan melakukan penataan kembali sebagai bagian dari reformasi peradilan akan dibahas dalam rapat kerja awal bulan Desember 2006 nanti.