pratama_adi2001
New member
SEOUL - Makin banyak saja warga Korea Selatan yang memilih mengakhiri hidup. Kasus bunuh diri yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah itu terjadi akibat depresi gara-gara kondisi perekonomian yang sulit serta perubahan drastis masyarakat.
Biro Pusat Statistik (BPS) Nasional Korea menyatakan, 26,1 dari 100 ribu orang nekat bunuh diri pada 2005. Angka itu melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding pada 1995 yang hanya 11,8 dari 100 ribu orang. "Tingkat bunuh diri pada 2005 adalah rekor tertinggi nasional sekaligus menjadi yang tertinggi di antara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)," ujar seorang pejabat BPS.
Data BPS menunjukkan, dari total jumlah kematian yang mencapai 245.511 pada 2005 itu, 12.047 di antaranya akibat bunuh diri. Yang mengakhiri hidup itu umumnya mereka yang lanjut usia. Media lokal menyebutkan, kesulitan ekonomi dan penyakit sering mendorong orang lanjut usia memilih mengakhiri hidup. Bunuh diri adalah penyebab kematian tertinggi kelima pada 2005. Sedangkan pembunuh nomor satu di Korea adalah kanker.
Menurut Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, tingkat bunuh diri di negaranya melonjak drastis dibanding anggota OECD dalam sepuluh tahun terakhir. Statistik kesehatan OECD pada 2002 menunjukkan, 18,1 dari 100 ribu orang Korea bunuh diri. Jumlah itu termasuk dalam empat tertinggi tingkat bunuh diri di antara 29 negara anggota lain, seperti Hungaria, Meksiko, dan Jepang.
Tingkat bunuh diri di Korea Selatan sangat kontras dibanding 20 tahun lalu. Pada 1982, jumlahnya relatif rendah, hanya 6,8 dari 100 ribu orang. (afp/ina)
Biro Pusat Statistik (BPS) Nasional Korea menyatakan, 26,1 dari 100 ribu orang nekat bunuh diri pada 2005. Angka itu melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding pada 1995 yang hanya 11,8 dari 100 ribu orang. "Tingkat bunuh diri pada 2005 adalah rekor tertinggi nasional sekaligus menjadi yang tertinggi di antara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)," ujar seorang pejabat BPS.
Data BPS menunjukkan, dari total jumlah kematian yang mencapai 245.511 pada 2005 itu, 12.047 di antaranya akibat bunuh diri. Yang mengakhiri hidup itu umumnya mereka yang lanjut usia. Media lokal menyebutkan, kesulitan ekonomi dan penyakit sering mendorong orang lanjut usia memilih mengakhiri hidup. Bunuh diri adalah penyebab kematian tertinggi kelima pada 2005. Sedangkan pembunuh nomor satu di Korea adalah kanker.
Menurut Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, tingkat bunuh diri di negaranya melonjak drastis dibanding anggota OECD dalam sepuluh tahun terakhir. Statistik kesehatan OECD pada 2002 menunjukkan, 18,1 dari 100 ribu orang Korea bunuh diri. Jumlah itu termasuk dalam empat tertinggi tingkat bunuh diri di antara 29 negara anggota lain, seperti Hungaria, Meksiko, dan Jepang.
Tingkat bunuh diri di Korea Selatan sangat kontras dibanding 20 tahun lalu. Pada 1982, jumlahnya relatif rendah, hanya 6,8 dari 100 ribu orang. (afp/ina)