Jangan Ganggu Timnas Dulu!

anak_dumai

New member
Selebrasi285.JPG


Jakarta - Jelang laga final, seluruh anggota timnas butuh untuk memusatkan perhatian dan terlepas dari semua beban serta ganjalan. Karena itulah sebaiknya timnas jangan diganggu dulu dengan beragam acara luar lapangan.

Lolos ke final, timnas tak cuma sibuk dengan menu latihan dari Alfred Riedl. Firman Utina dkk harus menghadiri acara yang tidak ada kaitannya dengan persiapan menghadapi Malaysia dan berpotensi merusak konsentrasi.

Hanya sehari setelah memetik kemenangan 1-0 atas Filipina di pertandingan kedua semifinal Piala AFF, timnas dapat undangan mengunjungi kediaman Keluarga Bakrie di wilayah Menteng. Acara tersebut sontak mendapat kritik karena kental berbau politis.

Malam tadi kembali timnas mengikuti acara yang tidak akan kaitannya langsung dengan persiapan pertandingan final pertama. Di Pesantren Assidiqiyah timnas melakukan doa bersama jelang laga kontra Malaysia, yang juga diduga berbau politis menyusul terlihatnya spanduk bertuliskan nama ketua umum PSSI di dalam pesantren.

Terlepas dari apapun aktivitasnya, beberapa hari sebelum laga final akan lebih baik dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri baik fisik maupun psikis. Soalnya seluruh kegiatan yang tak ada kaitannya dengan sepakbola tersebut sedikit banyak akan mengganggu psikologi pemain.

"Yang pertama jelas konsentrasi akan terganggu. Yang dibutuhkan pemain saat tampil di final adalah kondisi rileks, dan kondisi seperti itu harus bisa diciptakan. Jika dilihat sebulan ini, permainan timas sudah terlihat bentuknya, jadi yang diperlukan dalam laga final nanti adalah rileks," ujar M. Kusnaeni dalam perbincangannya dengan detiksport.

Bermain tenang dan tanpa beban dianggap sanggat penting oleh pria yang akrab disapa Bung Kus tersebut. Soalnya itu akan jadi syarat utama jika mau menundukkan Malaysia, dengan mempertimbangkan permainan yang sudah berhasil dibentuk Alfred Riedl.

"Di final timnas perlu untuk main lepas, tak ada yang mengganjal. Itu lebih penting dari strategi apapun karena selama satu bulan ini permainan timnas sudah terbentuk," lanjut dia.

Pengamat dan komentator sepakbola itu juga menyarankan timnas dihindarkan dari aktivitas-aktivitas serupa menjelang laga krusial kontra Malaysia. Sambil berseloroh dia menyebut kalau timnas bebas diundang ke mana saja jika final sudah selesai dan jadi juara.

"Publik hingga pejabat ingin bertemu timnas itu benar, tapi mementumnya tidak sekarang. Harusnya membiarkan pemain fokus menghadapi final, konsen berlatih, membentuk kebersamaan, beri waktu untuk fokus ke final. Setelah final dan jadi juara, terserah mau diapain timnas," pungkas dia.

SUMBER
 
itulah den masalah klasik yang sering terjadi di negara kita ini, dan anehnya hal semacam ini seakan sudah menjadi budaya yang sulit untuk di kikis... atau dihilangkan. Padahal kalau mau jujur, andai preatasi timnas tidak seperti hari ini, apakah mereka masih akan mau mengundang timnas atau menjamu timnas? Aku yakin tidak akan pernah...
Saya setuju denga artikel tersebut, sekarang yang lagi dibutuhkan adalah konsentrasi penuh... agar fokus ke pertandingan final, bukannya malah bersantai ria..
 
Ane setuju den karena kita manusia terkadang klu udh di puji dan di puja bisa lupa akan apa yg mereka harus lakukan.
 
sangat setuju sekali

seharus nya timnas tidak perlu menghadirin acara yang tidak penting

yang tidak berhubungan dengan bola

seperti menghadirin makan pagi rumah di salah satu tokoh politik nasional indonesia

menghadirin acara istiqosah di pondok pesantren

seharus nya mereka konsentrasi menghadapin pertandingan melawan malaysia

gue ngak yakin indonesia juara AFF 2010
 
tuch si bakterie sekutu malengsial kale, dia lg dapat mandat mengobrak abrik konsentrasinya timnas!!


Berpolitik ada tempatnya bung! Lapangan bola tuch ijo ga kuning!
 
Niat hati untuk bermain bola demu bangsa dan negara, apa daya malah dijual dan dilelang kemana-mana

Parodi timnas suatu negara dengan ketua asosiasi sepakbola yang serakah
 
semoga semua itu tetap tidak membuat Garudaku kehilangan arah, dan tetap konsentrasi tuk Ganyang Malaysia hari minggu nanti...
 
aku mulai meragukan kekuatan timnas indonesia

bukan cerita baru,berjaya di babak penyisihan di puja puja masyrakat

tapi pada akhir nya timnas mengalami antiklimaks dan gagal di partai puncak

seharusnya timnas tidak perlu di ganggu dahuluh dengan acara yang tidak penting
 
Ketua PSSI kutukuprettt.. kelola tiket aja ndak becus, pembeli tiket itu bawa uang, bukan antri zakat ato sembako!! Kini malah bawa timnas kampanye politik ala Bakrie dan TV One. Persebaya Surabaya dipecah belah, sampe2 Persik ikut terdegradasi.. karepmu opo su???!!
 
Ketua PSSI kutukuprettt.. kelola tiket aja ndak becus, pembeli tiket itu bawa uang, bukan antri zakat ato sembako!! Kini malah bawa timnas kampanye politik ala Bakrie dan TV One. Persebaya Surabaya dipecah belah, sampe2 Persik ikut terdegradasi.. karepmu opo su???!!

turunkan nurdin halid

knapa pak sby tidak bisa menurunkan nurdin halid


bukan cerita baru

timnas indonesia berjaya di babak penyisihan

tapi di partai final mengalami antiklimaks di final

karena hanya acara yang tidak berguna

jangan salahkan alfred apabila timnas indonesia gagal di final
 
Ketua PSSI kutukuprettt.. kelola tiket aja ndak becus, pembeli tiket itu bawa uang, bukan antri zakat ato sembako!! Kini malah bawa timnas kampanye politik ala Bakrie dan TV One. Persebaya Surabaya dipecah belah, sampe2 Persik ikut terdegradasi.. karepmu opo su???!!

bukan bermaksud membela seseorang, tetapi saya mengajak kita melihat dari aspek yang positif, berkaitan dengan pengelolaan penjualan tiket Final AFF Leg 2 di GBK beberapa hari ini yang terkesan kacau balau, saya berpendapat semua itu disebabkan karena masing-masing pihak tidak dapat mengendalikan diri dan terkesan lebih kepada memaksakan diri... alasan saya :

Pihak PSSI menjual tiket tentu jumlahnya berdasarkan kapasitas yang ada di GBK dan sudah berdasarkan hasil kesepakatan dengan Pihak Panitia Susuki AFF Cup, karena dari 110 ribu penonton sesuai daya tampung GBK pasti telah disisihkan sekian persen untuk supporter tim Malaysia nantinya.

Pihak PSSI dan Panitia Susuki AFF Cup tentunya sudah mencetak tiket sesuai dengan kapasitas tersebut, hanya dalam proses pendistribusiannya mendapat masalah dan menurut saya itu adalah hal yang wajar, karena perbedaan yang signifikan antara jumlah daya tampung dengan jumlah antrian pembelian tiket. KAsarnya gini den, kalao mau dihitung secara matematika : daya tampung stadion 110.000, animo masyarakat Jakarta saja kurang lebih 4.000.000 ya pasti sudah barang tentu akan terjadi perebutan dan kekacauan khan..?

Andaikan Pihak PSSI dan PAnitia mengikuti semua kemauan pendukung yang ingin membeli tiket dan melebihi daya tampung GBK, maka saya pribadi tidak dapat membayangkan bagaimana seandainya pada pertandingan Final AFF Cup Leg 2 tersebut terjadi peristiwa tragis di tribun penonton..seperti "tragedi Heiissel" beberapa dekade yang lalu, siapa yang akan bertanggung jawab dengan melayangnya nyawa orang lain andaikan peristiwa itu terjadi???


turunkan nurdin halid

knapa pak sby tidak bisa menurunkan nurdin halid

bukan cerita baru

timnas indonesia berjaya di babak penyisihan

tapi di partai final mengalami antiklimaks di final

karena hanya acara yang tidak berguna

jangan salahkan alfred apabila timnas indonesia gagal di final

Marilah kita tetap berpikir positif, justru pikiran-2 yang saat ini dirasa tidak perlu di kemukakan kita tahan dulu hingga berakhirnya Final Leg 2 ini, baru kita teriak turunkan NUrdin, turunkan Nugraha, dan yang lain-2
sekarang yang terpenting kita mendukung dengan doa untuk kejayaan dan kemenangan timnas.. jangan menghujat dulu lah..
 
Last edited:
Klu menurut saya ada baiknya PSSI memperbaiki system penjualannya..

Yg membuat saya sedih kenapa harga tiket begitu mahal? Sedangkan kondisi perekonomian bangsa kita lagi memprihatinkan??

saya takut di final kedua nanti akan terjadi sesuatu jikalau timnas kalah...
 
seperti biasa PSSI tidak antisipatif, sudah tau animo masyarakat besar, apalagi selalu saja tidak ada kejelasan tentang waktu dan jumlah tiket yang dijual, ribuan men yang antre..!!
Nurdin Halid dulu itu politisi, jadi kepemimpinannya ya kayak gtu, culas n rakus pastinya. Klo pun timnas kayak sekarang itu karena pas piala dunia kemaren SBY 'ingin' Indonesia masuk Piala Dunia, jangan tanya dana yang dikucurkan dah.. klo gak berprestasi, itu baru aneh..
si Nurdin Halid juga terlihat sebagai 'penjilat' sejati, terlihat 2x pas abis laga semifinal lawan Filipina, selalu cium tangan SBY!! wkwkwkwkwk.. amis.. maklum, SBY kan 'restui' munas PSSI, dan posisi Nurdin Halid pastinya terancam, dan kini sembunyi dibalik ketiak Bakrie.. BRAVO.. wkwkwkwkwk

* timnas YES, Nurdin n coro2nya NO!!
 
Bubarkan saja PSSI kalau ketuanya masih Nurdin Halid, karena secara terang-terangan dia telah mengumumkan bahwa PSSI antek golkar
 
Bubarkan saja PSSI kalau ketuanya masih Nurdin Halid, karena secara terang-terangan dia telah mengumumkan bahwa PSSI antek golkar

klu di bilang antek golkar kemungkinan iya juga sih soalnya kemarin sempat di jamu ama ketua umum>8o>8o>8o
 
media dan masyarakat seharusnya tak berlebihan mengexpose apa yang sedang dilakukan tim saat persiapan menghadapi setiap pertandingan, agar tim bisa berkonsentrasi dengan baik
 
Back
Top