spirit
Mod
Jangan Hanya Lihat Bentuknya, Kandungan dan Manfaat Jangkrik Ternyata Luar Biasa
Makan jangkrik telah menjadi salah satu kebiasaan di beberapa daerah di Indonesia. Walaupun bagi sebagian masyarakat kebiasaan ini mungkin dianggap tidak biasa, faktanya praktek makan serangga telah lama dilakukan di negara Asia dan Afrika. Bahkan, saat ini mulai bisa diterima di banyak negara lain.
Manfaat jangkrik untuk kesehatan didapatkan dari berbagai nutrisi penting di dalamnya. Serangga ini khususnya dianggap sebagai sumber protein yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan sumber protein hewani lainnya.
Makan jangkrik apakah aman untuk kesehatan?
Secara umum, makan jangkrik sama halnya dengan jenis serangga lain, cenderung aman dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Bahkan, selain aman dikonsumsi dalam jumlah besar, serangga seperti jangkrik bisa menjadi sumber protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat yang baik untuk tubuh.
Vitamin dan mineral yang terdapat pada jangkrik termasuk kalsium, kalium, seng, magnesium, tembaga, folat, biotin, asam pantotenat, dan zat besi. Jangkrik juga mengandung serat yang sangat menguntungkan bagi tubuh.
Meskipun demikian, memakan jangkrik mungkin saja menimbulkan berbagai risiko kesehatan seperti misalnya reaksi alergi serta kontaminasi patogen yang menginfeksi serangga. Maka dari itu, sebaiknya hanya mengonsumsi jangkrik dari peternak terpercaya serta diolah dengan cara yang tepat.
Manfaat jangkrik untuk kesehatan
Saat ini penelitian ilmiah terkait manfaat jangkrik masih sangat terbatas. Meski begitu, konsumsi jangkrik di seluruh dunia sudah meningkat karena serangga yang satu ini dianggap sebagai sumber protein alternatif masa depan.
Jangkrik juga memilki beberapa potensi manfaat yang membuatnya semakin populer sebagai salah satu bahan pangan alternatif. Berikut beberapa manfaat jangkrik yang bisa Anda dapatkan:
1. Meningkatkan kesehatan usus
Hasil penelitian dari University of Winconsin-Madison menunjukkan adanya potensi manfaat jangkrik untuk meningkatkan kesehatan usus. Ini disimpulkan dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan enzim metabolisme yang bisa meningkatkan kesehatan usus.
2. Mengurangi peradangan
Masih dalam penelitian yang sama, ditemukan pula bahwa kadar protein darah tumor necrosis factor alpha (TNF-alpha), telah mengalami penurunan. Protein TNF-alpha telah dikaitkan dengan kondisi peradangan usus.
Lebih jauh lagi, tingkat TNF-alpha yang lebih tinggi juga sering terlihat pada kondisi depresi dan bahkan kanker, sehingga penurunan kadar protein ini menunjukkan adanya potensi mengurangi peradangan pada tubuh setelah konsumsi jangkrik.
3. Meningkatkan jumlah bakteri baik
Jangkrik mengandung serat kitin yang berbeda dari buah-buahan dan sayuran. Salah satu fungsi serat adalah sebagai makanan bagi mikroba dan bakteri menguntungkan atau disebut juga dengan probiotik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jangkrik dapat meningkatkan jumlah bakteri probiotik yang menguntungkan seperti Bifidobacterium animalis. Ini adalah jenis bakteri baik yang telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi pencernaan dan berbagai kebaikan lainnya.
Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih banyak untuk mendukung hasil penelitian tersebut, serta memastikan komponen apa tepatnya yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan usus.
4. Sebagai sumber protein yang lebih sehat
Jika dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya, jangkrik adalah pilihan protein yang lebih menyehatkan serta lebih ramah lingkungan. Khususnya bagi masyarakat yang terbiasa dengan diet tinggi daging.
Sebuah studi juga menemukan bahwa sebagian besar jangkrik yang dapat dimakan memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada sumber protein hewani yang lebih umum, seperti kambing, ayam, dan babi.
Bahkan, beberapa jenis jangkrik yang bisa dimakan, merupakan sumber protein lengkap. Spesies jangkrik tersebut mengandung kesembilan asam amino esensial dalam proporsi yang ideal.
5. Sebagai sumber nutrisi bermanfaat
Tidak hanya protein, jangkrik juga kaya akan berbagai nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan, beberapa jenis kandungan nutrisi pada jangkrik lebih tinggi jika dibandingkan sumber nutrisi hewani lainnya, termasuk:
- Kandungan zat besi jangkrik 180% lebih tinggi dari daging sapi.
- Kandungan vitamin B2 atau riboflavin dan kalsium yang lebih tinggi dari daging ayam, sapi atau babi.
- Kandungan serat yang lebih banyak, dimana sumber hewani lainnya hanya mengandung sejumlah serat yang sangat terbatas.
Selain itu, jangkrik juga kaya asam lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung.
Itulah berbagai manfaat jangkrik yang bisa diperoleh.
Selain dikonsumsi dalam bentuk utuh, jangkrik juga bisa dikonsumsi dalam bentuk bubuk atau ekstrak. Secara umum mengonsumsi jangkrik tidak menimbulkan efek samping. Namun hentikan konsumsi jangkrik jika Anda mengalami gejala alergi setelah memakannya