tiaseptiani
New member
Liputan6.com, Pasadena : Asteroid raksasa selebar 2,7 kilometer akan melintas dalam jarak relatif dekat dengan Bumi. Sebuah fenomena astronomi yang tak hanya menarik perhatian para pengamat langit, ilmuwan, tapi juga pejabat Gedung Putih --yang tak ketinggalan menggelar acara bertema asteroid.
Seperti dimuat situs sains, SPACE.com, Kamis 30 Mei 2013, batu angkasa yang diberi nama 1998 QE2 memiliki ukuran sembilan kali kapal pesiar. Ia akan berada dalam jarak terdekatnya, yakni sekitar 5,8 juta kilometer atau kira-kira 15 kali jarak yang memisahkan Bumi dan Bulan.
Titik terdekat terjadi pada Jumat 31 Mei 2013 pukul 20.59 UTC atau Sabtu dini hari pukul 03.59 Waktu Indonesia Barat. Jarak yang paling "mepet" dengan Bumi setidaknya dalam 2 abad mendatang.
Ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meyakinkan, ia tak akan membahayakan Bumi dan seisinya. Sebaliknya, asteroid 1998 QE2 akan menjadi kesempatan berharga bagi para ilmuwan. Dua teleskop radar besar, Goldstone berukuran 70 meter milik NASA yang ada di California dan teleskop berukuran 305 meter di Observatorium Arecibo di Puerto Rico, disiagakan.
"Kami berharap untuk mendapatkan serangkaian gambar beresolusi tinggi yang dapat mengungkapkan banyak fitur permukaan asteroid," kata Lance Benner, ilmuwan Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California.
Dari gambar yang dihasilkan akan dipelajari secara rinci bentuk, rotasi, fitur permukaan, dan asal usul asteroid itu. Dan dengan menggunakan teknik penghitungan, ahli akan memperkirakan pola gerakannya jauh ke masa depan.
Asteroid 1998 QE2 ditemukan pada Agustus 1998 oleh para astronom yang bekerja untuk program Lincoln Near Earth Asteroid Research (LINEAR) MIT di New Mexico.
Meski berkode "QE2" nama asteroid tersebut tidak ada kaitan dengan Ratu Inggris, Elizabeth II, atau kapal Queen Elizabeth 2 yang pensiun 2008 lalu. Melainkan mengikuti skema alfanumerik penamaan asteroid.
NASA Lacak Asteroid Berbahaya
Program NASA saat ini memprioritaskan pelacakan asteroid yang berpotensi bahaya untuk melindungi planet manusia. Amerika Serikat telah meningkatkan anggaran program pengawasan obyek dekat bumi atau near-Earth object (NEO) dari US$ 6 juta menjadi US$ 20 juta.
Pada tahun 2016, NASA akan meluncurkan probe robot ke salah satu obyek dekat bumi yang diperkirakan berpotensi menghantam Bumi tahun 2182: Asteroid 101955 atau Bennu dalam misi OSIRIS-REx.
Pemantauan asteroid dan obyek dekat Bumi amatlah penting. Ini hanya salah satu alasannya: pada 15 Februari 2013, meteorit selebar 17 meter meledak tanpa peringatan di langit Rusia, hanya beberapa jam sebelum asteroid 2012 DA14 melintas dekat Bumi, dengan jarak hanya 27.000 km.
Kejadian itu sudah memicu geger, ratusan orang luka. Padahal, belum sedahsyat batu angkasa yang diduga bertanggung jawab memusnahkan dinosaurus.(Ein/Mut)
Seperti dimuat situs sains, SPACE.com, Kamis 30 Mei 2013, batu angkasa yang diberi nama 1998 QE2 memiliki ukuran sembilan kali kapal pesiar. Ia akan berada dalam jarak terdekatnya, yakni sekitar 5,8 juta kilometer atau kira-kira 15 kali jarak yang memisahkan Bumi dan Bulan.
Titik terdekat terjadi pada Jumat 31 Mei 2013 pukul 20.59 UTC atau Sabtu dini hari pukul 03.59 Waktu Indonesia Barat. Jarak yang paling "mepet" dengan Bumi setidaknya dalam 2 abad mendatang.
Ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meyakinkan, ia tak akan membahayakan Bumi dan seisinya. Sebaliknya, asteroid 1998 QE2 akan menjadi kesempatan berharga bagi para ilmuwan. Dua teleskop radar besar, Goldstone berukuran 70 meter milik NASA yang ada di California dan teleskop berukuran 305 meter di Observatorium Arecibo di Puerto Rico, disiagakan.
"Kami berharap untuk mendapatkan serangkaian gambar beresolusi tinggi yang dapat mengungkapkan banyak fitur permukaan asteroid," kata Lance Benner, ilmuwan Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California.
Dari gambar yang dihasilkan akan dipelajari secara rinci bentuk, rotasi, fitur permukaan, dan asal usul asteroid itu. Dan dengan menggunakan teknik penghitungan, ahli akan memperkirakan pola gerakannya jauh ke masa depan.
Asteroid 1998 QE2 ditemukan pada Agustus 1998 oleh para astronom yang bekerja untuk program Lincoln Near Earth Asteroid Research (LINEAR) MIT di New Mexico.
Meski berkode "QE2" nama asteroid tersebut tidak ada kaitan dengan Ratu Inggris, Elizabeth II, atau kapal Queen Elizabeth 2 yang pensiun 2008 lalu. Melainkan mengikuti skema alfanumerik penamaan asteroid.
NASA Lacak Asteroid Berbahaya
Program NASA saat ini memprioritaskan pelacakan asteroid yang berpotensi bahaya untuk melindungi planet manusia. Amerika Serikat telah meningkatkan anggaran program pengawasan obyek dekat bumi atau near-Earth object (NEO) dari US$ 6 juta menjadi US$ 20 juta.
Pada tahun 2016, NASA akan meluncurkan probe robot ke salah satu obyek dekat bumi yang diperkirakan berpotensi menghantam Bumi tahun 2182: Asteroid 101955 atau Bennu dalam misi OSIRIS-REx.
Pemantauan asteroid dan obyek dekat Bumi amatlah penting. Ini hanya salah satu alasannya: pada 15 Februari 2013, meteorit selebar 17 meter meledak tanpa peringatan di langit Rusia, hanya beberapa jam sebelum asteroid 2012 DA14 melintas dekat Bumi, dengan jarak hanya 27.000 km.
Kejadian itu sudah memicu geger, ratusan orang luka. Padahal, belum sedahsyat batu angkasa yang diduga bertanggung jawab memusnahkan dinosaurus.(Ein/Mut)