Jawaban Al Quran Dalam semua bidang Dan Faktanya Bagian 1

ryadi19

New member
1. Apakah Matahari dan bulan itu bergerak sesuai dengan orbitnya?
Jawaban Al-Qur'an:
------------------
[21.33] Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Disebutkan juga pada ayat yang lain, bahwa matahari tidak statis tapi bergerak dalam orbit tertentu:
[36.38] dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al-Qur'an ini telah ditemukan pada pengamatan astronomi di zaman kita. Menurut perhitungan para astronom, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa 7200 km/jam ke arah bintang Vega pada orbit tertentu yang disebut dengan Solar Apex. Ini berarti bahwa matahari bergerak kira-kira 17.280.000 km/hari. Bersama dengan matahari, semua planet-planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga menempuh jarak yang sama. Di samping itu, semua bintang di alam jagad raya mempunyai gerak yang sama yang terencana.

2. Apakah jagad raya ini penuh dengan jalur-jalur dan orbit-orbit?
Jawaban Al-Quran:
[51.7] Demi langit YANG MEMPUNYAI JALAN-JALAN,

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam raya dengan hampir 200 milyar bintang didalam masing-masing galaksi. Kebanyakan dari bintang-bintang ini mempunyai planet, dan kebanyakan planet mempunyai satelit. Semua benda-benda langit ini bergerak dalam suatu orbit yang dihitung secara akurat. Selama jutaan tahun masing-masing telah "berenang" sepanjang orbitnya sendiri dalam suatu harmoni dan keteraturan yang sempurna satu sama lain. Disamping itu, banyak komet juga bergerak, pada orbit-orbit yang ditentukan untuknya. Orbit di jagad raya tidak hanya terbatas pada benda-benda langit. Galaksi juga bergerak dalam suatu kecepatan yang luar biasa dalam suatu orbit yang terhitung dan terencana. Selama gerakan ini, tidak satupun dari benda-benda langit ini, yang melintasi satu sama lain atau berbenturan satu sama lain.
Tentu saja ketika Al-Qur'an diwahyukan, manusia tidak memiliki teleskop atau tekhnologi pengamatan yang canggih untuk mengamati jutaan kilometer ruang angkasa, juga tidak mempunyai pengetahuan modern, fisika atau astronomi. Oleh karenanya, pada waktu itu tidak mungkin untuk menentukan secara ilmiah bahwa ruang angkasa penuh dengan "jalur dan orbit" sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini. Tetapi, ini dinyatakan secara terbuka di Al-Qur'an yang diwahyukan pada waktu itu, karena Al-Qur'an merupakan firman Allah

3. Apakah jagad raya itu terus mengembang?
Jawaban Al-Qur'an:

[51.47] Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya KAMI BENAR-BENAR MELUASKANNYA.

Kata "langit" sebagai mana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di berbagai tempat dalam Al-Qur'an dengan arti ruang dan jagad raya. Sekali lagi disini, kata tersebut digunakan dalam arti ini. Dengan kata lain, didalam Al-Qur'an diwahyukan bahwa jagad raya ini "berkembang". Dan ini merupakan kesimpulan sebenarnya yang telah dicapai oleh ilmu pengetahuan sekarang.
Sampai awal abad 20, satu-satunya pandangan yang berlaku di dunia Ilmu Pengetahuan adalah bahwa "jagad raya mempunyai sifat yang konstan dan telah ada sejak waktu yang tidak terbatas". Tetapi riset, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan tekhnologi modern, telah mengungkapkan bahwa jagad raya sebenarnya telah dimulai diciptakan, dan terus "berkembang".
Pada awal abad ke-20, ahli fisika Rusia yang bernama Alexander Friedman dan ahli kosmologi Belgia yang bernama Georges Lemaitre secara teoritis menghitung bahwa jagad raya ini selalu dalam keadaan bergerak dan berkembang.
Fakta ini dibuktikan juga oleh data observasi pada tahun 1929. ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, ahli astronomi Amerika,
menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus menerus bergerak menjauh
satu sama lain. Sebuah jagad raya dimana ia bergerak menjauh dari yang
lainnya menunjukkan suatu jagad raya yang terus menerus berkembang. Fakta
ini dijelaskan dalam Al-Qur'an ketika masih belum ada orang yang
mengetahuinya. Ini karena Al-Qur'an merupakan firman Allah, Pencipta, dan
Penguasa seluruh alam.

4. Apakah langit (lapisan atmosfer) mempunyai fungsi yang penting bagi
kelangsungan hidup di bumi?
Jawaban Al-Quran
[21.32] Dan Kami menjadikan langit itu sebagai ATAP YANG TERPELIHARA, sedang
mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat
padanya.
Ciri langit ini telah dibuktikan oleh riset ilmiah yang dilakukan pada abad
ke-20.
Atmosfer yang mengelilingi bumi mempunyai fungsi yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup. Sambil menghancurkan banyak meteor-meteor besar dan
kecil ketika mencapai bumi, atmosfer ini mencegahnya jatuh ke bumi dan
merusak makhluk hidup.

Disamping itu, atmosfer menyaring berkas sinar yang datang dari ruang angkasa yang berbahaya bagi makhluk hidup. Yang menarik, atmosfer hanya membiarkan sinar-sinar dekat ultra violet, dan gelombang radio. Semua radiasi ini penting bagi kehidupan. Berkas sinar dekat ultra violet, yang hanya sebagian masuk kedalam atmosfer sangat penting bagi fotosintesis tumbuhan dan kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Sebagian besar berkas ultra violet yang intens yang dipancarkan dari matahari disaring oleh lapisan ozon atmosfer dan hanya sebagian kecil saja dari spektrum ultra violet yang sampai ke bumi.
Fungsi perlindungan atmosfer tidak hanya sampai disini. Atmosfer juga melindungi bumi dari dinginnya luar angkasa yang membekukan yaitu sekitar
minus 270 derajat celcius..
Bukan hanya atmosfer yang melindungi bumi dari efek yang berbahaya ini. Disamping atmosfer, Sabuk Van Allen, sebuah lapisan yang disebabkan oleh medan megnaetik bumi, juga berfungsi sebagai pelindung terhadap radiasi yang berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain, sangat mematikan terhadap makhluk hidup. Apabila tidak ada Sabuk Van Allen, ledakan yang hebat dari energi yang disebut dengan solar flares yang sering kali terjadi pada matahari akan menghancurkan semua kehidupan di muka bumi.
Doktor Hugh Ross mengatakan sesuatu yang penting mengenai Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Sebenarnya, bumi mempunyai kepadatan yang paling tinggi diantara planet didalam sistem solar kita. Inti besar yang terdiri dari nikel dan besi bertanggung jawab atas medan magnet kita yang besar. Medan magnet ini menghasilkan pelindung radiasi Van Allen, yang melindungi bumi dari bombardir radiasi. Apabila pelindung ini tidak ada, kehidupan tidak akan mungkin ada diatas bumi. Satu-satunya planet lain yang berbatu yang
mempunyai medan magnet adalah Mercurius -tetapi kekuatan medannya 100 kali lebih lemah dari dari kekuatan medan magnet bumi. Bahkan Venus, saudara planet kita, tidak mempunyai medan magnet sama sekali. Pelindung radiasi Van Allen merupakan suatu rancangan yang unik pada bumi
Energi yang dipancarkan dalam salah satu ledakan saja yang terdeteksi pada tahun-tahun terakhir dihitung ekuivalen dengan deteksi 100 juta bom atom yang sama yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah ledakan, diamati bahwa jarum magnetik kompas menunjukkan gerakan yang luar biasa dan 250 km diatas atmosfer bumi, suhu meningkat diatas 2500 derajat celcius.
Singkatnya, suatu sistem yang sempurna bekerja diatas bumi kita. Dia mengelilingi bumi dan melindungi bumi kita dari ancaman eksternal. Para ilmuwan baru-baru ini saja mengetahui, tetapi di abad-abad yang lalu, Allah memberitahukan kepada kita dalam Al-Qur'an tentang fungsi atmosfer bumi sebagai suatu lapisan pelindung.

5. Apakah langit itu terdiri dari 7 lapisan?

Jawaban Al-Qur'an:
------------------
[2.29] Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya TUJUH LANGIT. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

[41.12] Maka Dia MENJADIKANNYA TUJUH LANGIT dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Atmosfer bumi terdiri dari berbagai lapisan yang terletak diatas satu sama lain. Disamping itu, atmosfer ini sama seperti yang digambarkan Al-Qur'an, persis tujuh lapisan. Didalam sumber-sumber yang ilmiah, subyek ini diuraikan sebagai berikut:
Para ilmuwan telah menemukan bahwa atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Lapisan ini berbeda dalam sifat-sifat fisik seperti tekanan dan jenis-jenis gas. Lapisan atmosfer yang paling dekat dengan bumi disebut TROPOSFER (1). Troposfer ini mengandung sekitar 90% dari total massa atmosfer. Lapisan diatas Troposfer disebut STRATOSFIR (2). LAPISAN OZON (3) merupakan bagian dari Stratosfir dimana penyerapan berkas ultra violet terjadi. Lapisan diatas Stratosfir disebut MESOSFIR (4). TERMOSFIR (5) terletak diatas Mesosfer. Gas-gas yang mengalami ionisasi membentuk suatu lapisan didalam Termosfer yang disebut IONOSFIR (6). Bagian terluar dari Atmosfer bumi membentang sekitar 480-960 Km. Bagian ini disebut dengan EKSOSFIR (7).
Maka jika kita menghitung jumlah lapisan yang dikutip pada sumber diatas kita melihat bahwa atmosfer terdiri dari persis tujuh lapisan sebagaimana dijelaskan dalam ayat tsb:
1. Troposfir
2. Stratosfir
3. Ozonosfir
4. Mesosfir
5. Ionosfir
6. Termosfir
7. Eksosfir
 
Dari sisi Al Qurannya, daku percaya 100 persen benar.
Tapi terkadang dari sisi analisis yang dilakukan manusia suka dipas-pasin, menghubungkan satu fenomena alam yang empiris dengan sebuah penafsiran, yang terkadang jadi seperti dipaksakan.
 
Allah berfirman:
29:49. Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang lalim.

ya, aku setuju dengan mbak dipe, Al-qur'an bukan lah buku science (Ilmu Pengetahuan) tapi kitab yang berisi sign (Tanda-tanda/Ayat-ayat) ke arah ilmu Pengetahuan. Lebih dari 6000 ayat-ayat dalam Al-qur'an, 1000 diantaranya berisi ayat-ayat tentang science.

Al Quran adalah bukan buku science, tetapi kitab suci pegangan umat Islam sebagai pedoman kehidupan didunia menuju akhirat.

Yang membedakan buku science dengan al Quran adalah kalau science semuanya harus logis dan melalui tahapan-tahapan hipothesis.

Didalam al Quran terdapat ayat-ayat tentang alam, juga menjelaskan hal ghaib, sehingga al Quran menjadi al-huda (petunjuk) dan al-basha'ir (pedoman) yang kebenarannya 100% mutlak benar.
 
Last edited:
Daku juga setuju dengan den Masykur.

Menurut daku menampilkan hal-hal berbau 'fakta' yang dihubungkan dengan isi dan kandungan Quran tentu sah-sah saja, dengan syarat memang sesuai dengan fakta tersebut secara ilmiah dan empiris. Kalau itu yang terjadi, tentu bagi kita umat Islam akan setidaknya menambah keyakinan kita. Tapi kalau dipaksakan tentu bisa jadi bumerang untuk kita sendiri.

Buat daku, Quran cukup dipahami dengan tataran dogma, kalaupun bisa dihubungkan secara ilmiah, itu hanya bagian sekunder saja.

Dalam arti begini, daku yakin sepenuhnya bahwa isi dan kandungan Al Quran itu memuat semua bidang yang ada di alam fana ini. Tapi terkadang kita belum cukup mampu untuk menggambarkannya face to face apa yang terkandung di Quran dengan satu bidang tertentu. Dan untuk hal-hal seperti itu, nggak perlu terlalu dipaksakan karena jika dipaksakan malah bisa berbalik dari tujuan awalnya dan bisa merendahkan makna Quran itu sendiri.

Toh yang namanya Quran itu wajib kita yakini, tanpa perlu adanya hal-hal yang disebutkan di awal postingan.

Coba kita sedikit beranalisa dari hal yang disampaikan dipostingan awal, dari apa yang daku bilang soal hal-hal yang dipaksakan tersebut. Anggap aja ini adalah autokritik untuk kita umat Islam.

Sebelumnya, correct me if i'm wrong karena daku nggak terlalu canggih untuk hal yang akan daku analisa ini. Coba kita bahas soal hal dibawah ini
[2.29] Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya TUJUH LANGIT. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

[41.12] Maka Dia MENJADIKANNYA TUJUH LANGIT dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Untuk hal diatas tentu bagi kita hukumnya adalah wajib percaya dan meyakini. Percaya dan yakin. Period.

Lalu ketika dihubungkan dengan hal seperti dibawah ini
Para ilmuwan telah menemukan bahwa atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Lapisan ini berbeda dalam sifat-sifat fisik seperti tekanan dan jenis-jenis gas. Lapisan atmosfer yang paling dekat dengan bumi disebut TROPOSFER (1). Troposfer ini mengandung sekitar 90% dari total massa atmosfer. Lapisan diatas Troposfer disebut STRATOSFIR (2). LAPISAN OZON (3) merupakan bagian dari Stratosfir dimana penyerapan berkas ultra violet terjadi. Lapisan diatas Stratosfir disebut MESOSFIR (4). TERMOSFIR (5) terletak diatas Mesosfer. Gas-gas yang mengalami ionisasi membentuk suatu lapisan didalam Termosfer yang disebut IONOSFIR (6). Bagian terluar dari Atmosfer bumi membentang sekitar 480-960 Km. Bagian ini disebut dengan EKSOSFIR (7).
Maka jika kita menghitung jumlah lapisan yang dikutip pada sumber diatas kita melihat bahwa atmosfer terdiri dari persis tujuh lapisan sebagaimana dijelaskan dalam ayat tsb:
1. Troposfir
2. Stratosfir
3. Ozonosfir
4. Mesosfir
5. Ionosfir
6. Termosfir
7. Eksosfir
Terus terang hal di atas itu sedikit mengusik pengetahuan yang ada di otakku.

Pertama soal jumlah lapisan, yang terlihat sangat dipaksakan sekali.
Lapisan atmosfer itu cuma ada 6, bahkan terkadang digolongkan dalam 5 lapisan saja. Tidak pernah ada lapisan ozonosfer, karena lapisan ozon itu terletak di bagian stratosfer.

Kedua, kenapa harus dipaksakan dengan pernyataan tentang langit dalam Quran? Bukankah itu akan jadi terasa aneh dan bisa jadi olok-olokan umat lain?

Atau Ok lah kita anggap saja pernyataan soal lapisan itu benar. Lalu gimana kalau kita hubungkan juga dengan keterangan soal langit yang lain. daku ambil contoh soal peristiwa Isra' Mi'raj. Tolong dikoreksi kalau yang daku sampaikan ini salah. Dalam peristiwa Mi'raj, Rasulullah dan Jibrail naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).
Rasulullah dan Jibrail masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan Nabi Adam Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim.
Itu dilangit pertama. Apakah ini bisa disamakan dengan lapisan Troposfer seperti yang dikatakan di atas? Apakah bertemunya Rasulullah dengan Nabi Adam itu hanya berlangsung 15 km di atas permukaan laut, sesuai dengan jarak lapisan troposfer?

Kita ambil lagi contoh
Rasulullah dan Jibrail naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya
Apakah bertemunya Rasulullah dengan nabi Isa dan Nabi Yahya itu terjadi di lapisan stratosfir yang hanya punya ketinggian 26 km dari atas permukaan laut??

Lalu bagaimana dengan keterangan-keterangan selanjutnya sampai dengan langit ketujuh saat peristiwa Mi'raj??

Agak mengusik nalar kita bukan?

Itu yang daku katakan bisa merendahkan diri kita sendiri. Coba bayangkan apa yang bisa kita sebutkan untuk para astronot yang udah mencapai lebih dari "langit ketujuh" dari versi di atas?

Jadi nggak perlu dipas-pasin kalau hasilnya malah nggak baik.
Kita cukup saja percaya dulu dengan yang dikandung Quran tanpa embel-embel ini itu. Nanti ketika otak kita sudah mampu menghubungkannya dengan hal-hal lain dan kita bisa membuktikannya, baru kita melangkah ke tahap itu.

just my 2 cents.
 
Daku juga setuju dengan den Masykur.

Menurut daku menampilkan hal-hal berbau 'fakta' yang dihubungkan dengan isi dan kandungan Quran tentu sah-sah saja, dengan syarat memang sesuai dengan fakta tersebut secara ilmiah dan empiris. Kalau itu yang terjadi, tentu bagi kita umat Islam akan setidaknya menambah keyakinan kita. Tapi kalau dipaksakan tentu bisa jadi bumerang untuk kita sendiri.

Buat daku, Quran cukup dipahami dengan tataran dogma, kalaupun bisa dihubungkan secara ilmiah, itu hanya bagian sekunder saja.

Dalam arti begini, daku yakin sepenuhnya bahwa isi dan kandungan Al Quran itu memuat semua bidang yang ada di alam fana ini. Tapi terkadang kita belum cukup mampu untuk menggambarkannya face to face apa yang terkandung di Quran dengan satu bidang tertentu. Dan untuk hal-hal seperti itu, nggak perlu terlalu dipaksakan karena jika dipaksakan malah bisa berbalik dari tujuan awalnya dan bisa merendahkan makna Quran itu sendiri.

Toh yang namanya Quran itu wajib kita yakini, tanpa perlu adanya hal-hal yang disebutkan di awal postingan.

Coba kita sedikit beranalisa dari hal yang disampaikan dipostingan awal, dari apa yang daku bilang soal hal-hal yang dipaksakan tersebut. Anggap aja ini adalah autokritik untuk kita umat Islam.

Sebelumnya, correct me if i'm wrong karena daku nggak terlalu canggih untuk hal yang akan daku analisa ini. Coba kita bahas soal hal dibawah ini

Untuk hal diatas tentu bagi kita hukumnya adalah wajib percaya dan meyakini. Percaya dan yakin. Period.

Lalu ketika dihubungkan dengan hal seperti dibawah ini

Terus terang hal di atas itu sedikit mengusik pengetahuan yang ada di otakku.

Pertama soal jumlah lapisan, yang terlihat sangat dipaksakan sekali.
Lapisan atmosfer itu cuma ada 6, bahkan terkadang digolongkan dalam 5 lapisan saja. Tidak pernah ada lapisan ozonosfer, karena lapisan ozon itu terletak di bagian stratosfer.

Kedua, kenapa harus dipaksakan dengan pernyataan tentang langit dalam Quran? Bukankah itu akan jadi terasa aneh dan bisa jadi olok-olokan umat lain?

Atau Ok lah kita anggap saja pernyataan soal lapisan itu benar. Lalu gimana kalau kita hubungkan juga dengan keterangan soal langit yang lain. daku ambil contoh soal peristiwa Isra' Mi'raj. Tolong dikoreksi kalau yang daku sampaikan ini salah. Dalam peristiwa Mi'raj, Rasulullah dan Jibrail naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).
Itu dilangit pertama. Apakah ini bisa disamakan dengan lapisan Troposfer seperti yang dikatakan di atas? Apakah bertemunya Rasulullah dengan Nabi Adam itu hanya berlangsung 15 km di atas permukaan laut, sesuai dengan jarak lapisan troposfer?

Kita ambil lagi contoh

Apakah bertemunya Rasulullah dengan nabi Isa dan Nabi Yahya itu terjadi di lapisan stratosfir yang hanya punya ketinggian 26 km dari atas permukaan laut??

Lalu bagaimana dengan keterangan-keterangan selanjutnya sampai dengan langit ketujuh saat peristiwa Mi'raj??

Agak mengusik nalar kita bukan?

Itu yang daku katakan bisa merendahkan diri kita sendiri. Coba bayangkan apa yang bisa kita sebutkan untuk para astronot yang udah mencapai lebih dari "langit ketujuh" dari versi di atas?

Jadi nggak perlu dipas-pasin kalau hasilnya malah nggak baik.
Kita cukup saja percaya dulu dengan yang dikandung Quran tanpa embel-embel ini itu. Nanti ketika otak kita sudah mampu menghubungkannya dengan hal-hal lain dan kita bisa membuktikannya, baru kita melangkah ke tahap itu.

just my 2 cents.

Aq juga sangat setuju dgn non dipe....
Bener kata non, ketujuh langit yg dijelaskan di dalam al Qur'an adalah langit yg sangat luas terbentang. sedangkan lapisan ozon yg melindungi bumi kita ini masih bisa dijangkau (diukur). jadi, ga mungkin langit yg dimaksudkan di dalam Al Qur'an itu adalah 'hanya' lapisan ozon.
 
ilmu gathuk mathuk itu ilmu yang dulu biasa dipake tokoh fenomenal ii, jeng delapanjagad :D
intinya sih, dicocok-cocokan, siapa tahu cocok.
 
kalo pun antara bahasa Al Quran dg analisa/penelitian manusia ada perbedaan, itu hanya karena kelemahan manusia yg blm sampai kesana pemikirannya....
 
Back
Top