Kalina
Moderator
JEMBER, KOMPAS.com – Jember Fashion Carnaval (JFC) sudah berjalan selama kurang lebih 15 tahun.
Namun, tahukah Anda bahwa JFC memiliki sebuah cerita yang unik seiring debut penyelenggaraannya?
“JFC pertama kali di gelar pada tahun 2002 dimulai dari komunitas keluarga,” ujar Founder JFC, Dynand Fariz, saat ditemui di workshop miliknya di Jember, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2016) kemarin.
Dynand dan keluarganya sudah sejak lama senang mengadakan parade dengan berjalan dan berkeliling sekitar lingkungan rumah.
Dia menjelaskan, dahulu itu dia dan 11 saudaranya memiliki ide untuk membuat acara yang tidak membosankan.
Dynand pun mengenang, sangat menginginkan membuat sebuah acara untuk menarik banyak orang yang datang.
Inspirasi untuk JFC ini sendiri diakui oleh Dynand datang dari parade kecil-kecilan keluarga besarnya.
“Awalnya hanya 40 orang. Saya jadi mayoret. Lalu, lama-lama makin berkembang dan melibatkan orang lain untuk bergabung hingga menjadi besar,” imbuhnya.
Berangkat dari parade keluarga tersebut, Dynand mendapatkan ide untuk mengembangkannya dan menciptakan JFC.
Banyak komentar dan kritik mengenai keinginan luar biasa Dynand tersebut. Namun, dia pun tidak peduli dan terus berupaya mewujudkan cita-cita, meski banyak yang menyebut mereka sebagai keluarga narsis.
Kini, nama JFC sudah makin besar sampai dikenal di kancah mancanegara.
Selain itu, JFC juga mengharumkan bangsa Indonesia melalui prestasi yang diraihnya saat mengikuti International Carnaval de Victoria 2016 di Seychelles, Afrika.
Dynand berhasil membawa JFC hingga memperoleh peringkat ketiga pada April 2016 silam.
Namun, tahukah Anda bahwa JFC memiliki sebuah cerita yang unik seiring debut penyelenggaraannya?
“JFC pertama kali di gelar pada tahun 2002 dimulai dari komunitas keluarga,” ujar Founder JFC, Dynand Fariz, saat ditemui di workshop miliknya di Jember, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2016) kemarin.
Dynand dan keluarganya sudah sejak lama senang mengadakan parade dengan berjalan dan berkeliling sekitar lingkungan rumah.
Dia menjelaskan, dahulu itu dia dan 11 saudaranya memiliki ide untuk membuat acara yang tidak membosankan.
Dynand pun mengenang, sangat menginginkan membuat sebuah acara untuk menarik banyak orang yang datang.
Inspirasi untuk JFC ini sendiri diakui oleh Dynand datang dari parade kecil-kecilan keluarga besarnya.
“Awalnya hanya 40 orang. Saya jadi mayoret. Lalu, lama-lama makin berkembang dan melibatkan orang lain untuk bergabung hingga menjadi besar,” imbuhnya.
Berangkat dari parade keluarga tersebut, Dynand mendapatkan ide untuk mengembangkannya dan menciptakan JFC.
Banyak komentar dan kritik mengenai keinginan luar biasa Dynand tersebut. Namun, dia pun tidak peduli dan terus berupaya mewujudkan cita-cita, meski banyak yang menyebut mereka sebagai keluarga narsis.
Kini, nama JFC sudah makin besar sampai dikenal di kancah mancanegara.
Selain itu, JFC juga mengharumkan bangsa Indonesia melalui prestasi yang diraihnya saat mengikuti International Carnaval de Victoria 2016 di Seychelles, Afrika.
Dynand berhasil membawa JFC hingga memperoleh peringkat ketiga pada April 2016 silam.