Adamsuhada
New member
Ivan Venkov Kolev menyatakan kesiapannya untuk melepaskan jabatan pelatih kepala timnas Indonesia seandainya gagal mengantar timnas U-23 menggapai medali emas di SEAG XXIV-2007 di Bangkok, Thailand. Pelatih berkebangsaan Bulgaria ini menegaskan kembali bahwa tugasnya adalah meningkatkan kinerja timnas U-23 yang dinilai tidak mengalami kemajuan berarti meski telah ditempa selama lima bulan lebih di Drachten, Belanda.
"Kalau gagal tentu saya siap mundur. Sebelum diminta mundur, saya pasti akan mundur," kata Kolev saat ditemui ketika menyaksikan para pemain timnas U-23 berlatih di Stadion Sanggraha Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (23/1) sore.
Kolev hanya menyaksikan para pemain timnas U-23 itu berlatih bersama beberapa asistennya, yakni Bambang Nurdiansyah, Widodo Cahyono Putro dan pelatih kiper Hermansyah. Menurut dia, hingga dua ujicoba terakhir timnas U-23, yakni melawan tim Ulsan Hyundai Mippo dari Korea pada Jumat (26/1) sore dan Persebaya Surabaya pada Minggu (28/1), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, dia hanya akan duduk mengawasi anak-anak U-23 berlatih dari bangku cadangan. Walau duduk di bench, dia tidak akan memberikan intruksi, baik kepada Bambang Nurdiansyah atau langsung kepada Taufik Kasrun dkk.
"Bambang Nurdiansyah sudah punya program sendiri, jadi saya hanya (ikut) mengawasi saja," kata Kolev.
Menurut rencana, Kolev baru akan langsung menangani latihan para pemain timnas U-23 setelah timnas U-23 menyelesaikan dua ujicoba terakhirnya.
Sementar itu Kolev secara tersirat mengakui bahwa nilai kontrak yang diterimanya dari PSSI --yang dikonversikan dalam bentuk gaji bulanan- memang tidak sebesar Peter Withe. Walau demikian, dia mengakui bahwa hal itu tidak akan mengurangi motivasinya dalam menangani timnas senior dan timnas U-23. Dia juga mengatakan, sama sekali tidak menjadi masalah baginya untuk menerima masukan, saran atau argumentasi dari orang lain.
Dia mengaku senang kalau PSSI kini membentuk tim monitoring untuk ikut membantu mengawasi proses pelatihan yang dilakukannya kepada timnas senior dan timnas U-23.
"Tidak menjadi masalah bagi saya. Saya siap berdiskusi dengan siapa saja," katanya. Tim monitoring PSSI itu terdiri dari mantan-mantan pemain nasional, seperti Ronny Pattinsarani, Iswadi Idris dan Risdianto
Latihan timnas U-23 sore tadi sudah diikuti oleh Atep, salah satu pemain kesayangan pelatih Peter Withe di timnas senior. Penampilan Atep yang menawan saat memperkuat timnya di babak penyisihan AFF Championship di Singapura, membuat manajer tim Rahim Soekasah 'kepincut' lagi pada pemain bertubuh mungil dari Persija Pusat itu. Padahal, Atep sebelumnya sempat dikembalikan dari skuad timnas U-23 menjelang pelatihan ke Belanda, karena diduga menderita hepatitis.
Disinggung mengenai masuknya Atep ini, Kolev mengatakan bahwa dia sebelumnya tidak banyak mengenal Atep. Namun, dia mengakui mengagumi penampilan Atep di babak penyisihan AFF Championship itu.
"Jadi bagus saja kalau manajemen memanggilnya kembali ke tim ini," katanya.
"Kalau gagal tentu saya siap mundur. Sebelum diminta mundur, saya pasti akan mundur," kata Kolev saat ditemui ketika menyaksikan para pemain timnas U-23 berlatih di Stadion Sanggraha Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (23/1) sore.
Kolev hanya menyaksikan para pemain timnas U-23 itu berlatih bersama beberapa asistennya, yakni Bambang Nurdiansyah, Widodo Cahyono Putro dan pelatih kiper Hermansyah. Menurut dia, hingga dua ujicoba terakhir timnas U-23, yakni melawan tim Ulsan Hyundai Mippo dari Korea pada Jumat (26/1) sore dan Persebaya Surabaya pada Minggu (28/1), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, dia hanya akan duduk mengawasi anak-anak U-23 berlatih dari bangku cadangan. Walau duduk di bench, dia tidak akan memberikan intruksi, baik kepada Bambang Nurdiansyah atau langsung kepada Taufik Kasrun dkk.
"Bambang Nurdiansyah sudah punya program sendiri, jadi saya hanya (ikut) mengawasi saja," kata Kolev.
Menurut rencana, Kolev baru akan langsung menangani latihan para pemain timnas U-23 setelah timnas U-23 menyelesaikan dua ujicoba terakhirnya.
Sementar itu Kolev secara tersirat mengakui bahwa nilai kontrak yang diterimanya dari PSSI --yang dikonversikan dalam bentuk gaji bulanan- memang tidak sebesar Peter Withe. Walau demikian, dia mengakui bahwa hal itu tidak akan mengurangi motivasinya dalam menangani timnas senior dan timnas U-23. Dia juga mengatakan, sama sekali tidak menjadi masalah baginya untuk menerima masukan, saran atau argumentasi dari orang lain.
Dia mengaku senang kalau PSSI kini membentuk tim monitoring untuk ikut membantu mengawasi proses pelatihan yang dilakukannya kepada timnas senior dan timnas U-23.
"Tidak menjadi masalah bagi saya. Saya siap berdiskusi dengan siapa saja," katanya. Tim monitoring PSSI itu terdiri dari mantan-mantan pemain nasional, seperti Ronny Pattinsarani, Iswadi Idris dan Risdianto
Latihan timnas U-23 sore tadi sudah diikuti oleh Atep, salah satu pemain kesayangan pelatih Peter Withe di timnas senior. Penampilan Atep yang menawan saat memperkuat timnya di babak penyisihan AFF Championship di Singapura, membuat manajer tim Rahim Soekasah 'kepincut' lagi pada pemain bertubuh mungil dari Persija Pusat itu. Padahal, Atep sebelumnya sempat dikembalikan dari skuad timnas U-23 menjelang pelatihan ke Belanda, karena diduga menderita hepatitis.
Disinggung mengenai masuknya Atep ini, Kolev mengatakan bahwa dia sebelumnya tidak banyak mengenal Atep. Namun, dia mengakui mengagumi penampilan Atep di babak penyisihan AFF Championship itu.
"Jadi bagus saja kalau manajemen memanggilnya kembali ke tim ini," katanya.