resi_dj
New member
Percaya atau tidak, kehidupan pernikahan yang sesungguhnya tak selalu identik dengan film-film Hollywood. Dalam film-flm tersebut segala hal dalam kehidupan pernikahan akan selalu tampak romantis, indah dan berbunga-bunga.
Kenyataan ini tentu jauh berbeda. Coba bayangkan, dua orang dari latar keluarga yang berbeda harus mentolerir diri dalam satu wadah yang disebut sebagai keluarga. Usai pesta pernikahan yang meriah bak pangeran dan putri, anda baru memasuki kehidupan yang sesungguhnya.
Sebagaimana Alexandra Dewi menuliskan dalam bukunya The Heart Inside The Heart bahwa menikah itu gampang banget, tapi mempertahankan pernikahan apalagi membuatnya menjadi happily married amat sangat sukar. Karena pada akhirnya masalah itu muncul tidak hanya bersumber dari anda bersama pasangan. Beberapa faktor eksternal juga ikut serta,
seperti kehadiran orang ketiga diantara anda dan pasangan. Jadi jangan pernah berpikir bahwa rumput tetangga lebih hijau dari rumput anda sendiri.
Rumput tetangga lebih hijau karena anda tidak perah merasakan memeliharanya, anda ‘cuma’ kebagian memandangi hijaunya rumput tersebut. Coba anda tanyakan bagaimana upaya pemilik rumput yang rumputnya tampak hikau segar itu. Pasti jawabannya tak lebih dari upaya yang anda lakukan untuk menghijaukan rumput anda sendiri. Hanya saja dia melakukannya dengan sabar dan penuh cinta.
Intinya, dalam kehidupan pernikahan, jangan pernah membandingkan kehidupan rumah tangga kita dengan kehidupan rumah tangga orang lain yang tampak bahagia, atau bahkan memiliki keinginan untuk bersuami lelaki yang menurut kita lebih segalanya dari suami yang kita miliki saat ini.
Tiap pasangan yang menikah pasti punya masalah masing-masing dan sesulit apapun masalah yang dihadapi dalam kehidupan rumah tangga anda, usahakan tidak mencari solusi pada teman anda yang masih single, karena sudut pandang mereka yang masih sendiri dengan yang sudah menikah amat sangat berbeda.
Alexandra Dewi bahkan menegaskan bahwa mencari solusi pada teman yang masih single hanya akan memperuncing masalah anda. Ibu dua anak ini juga menghimbau agar selalu mensyukuri apapun yang ditunjukan oleh suami (selama itu bukan tindak kekerasan, suami bukan pecandu alcohol dan obat terlarang serta tidak ketagihan ****).
Selalu bina komunikasi yang intensif dengan suami, kalau suami bikin anda sebel karena keseringan bangun siang atau lebih mementingkan nonton acara bola ketimbang mengajak anda having sex, biarkan saja. Anggap suami anda sedang ingin bersenang-senang sendiri. Andapun bisa melakukan hal yang sama dengan membaca buku kegemaran atau menonton film favorit yang belum sempat anda tonton kan?
Setidaknya, anda tak perlu bertengkar hanya untuk masalah-masalah yang sepele. Ini salah satu contoh kecil perubahan-perubahan habbit yang bakal anda peroleh ketika baru membina sebuah pernikahan.