Apakah Anda tahu bahwa satu dari setiap tiga orang di Amerika Serikat di prediksikan akan kejangkitan penyakit kanker ! Kanker merupakan pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung, bahkan dipastikan dalam jangka waktu tidak lama lagi akan menjadi Killer No. 1 („Top Ten" U.S. News edisi 20 Mei 1991).
Cobalah renungkan berapa besar keyakinan Anda, bahwa Anda sendiri tidak akan terjangkit penyakit kanker ? Mungkin kita semua sedang menunggu kloter yang berikutnya saja dalam antrean yang panjang ini !
Banyak orang menyepelekan penyakit kanker. Pada awalnya tumor ganas yang sebesar ukuran ujung jarum terbentuk dalam jangka waktu satu hingga lima tahun, maka dari itu sudah dapat dipastikan, apabila sebuah tumor sudah dapat diraba, berarti sel-sel kanker sudah merambat ke organ-organ lain (metastase): hati, paru-paru dan tulang belakang atau dalam arti kata lain dimana sebelah kaki Anda sudah berada diliang kubur ! Oleh sebab itulah berdasarkan statistik dari RS Kanker Dharmais ternyata 84% dari penderita baru datang saat kanker sudah mencapai stadium lanjut.
Memang benar pada saat ini kita sudah memiliki pendeteksi kanker yang canggih seperti mamogram, sehingga kanker payudara sekecil beras sekalipun sudah bisa ketahuan, tetapi kenyataannya berdasarkan statistik 10 sampai 30 di antara 100 wanita yang menjalani mamogram sering mendapatkan laporan yang tidak benar alias negatif palsu, seakan-akan tidak ada sel tumor yang ganas, tetapi kenyataannya mereka itu menderita kanker. Oleh sebab itulah juga jangan percaya 100% akan hasil dari mamogram atau USG, bila ada gumpalan sebaiknya selalu minta agar dibiopsi. (McDougall?s Medicine: A Challenging Second Opinion).
Kanker itu bukan hanya sejenis satu macam penyakit saja, tetapi banyak. Yang bisa dikategorikan sebagai penyakit kanker itu ada 250 macam jenisnya dan dapat dimulai dari semua sel tubuh kita.
Nama kanker itu sendiri sebenarnya diserap dari bahasa Inggris "Cancer". Celsus (28 SM - 50 sM) seorang dokter Rumawi yang pertama kali menterjemahkan kata Carcinos dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin "Cancer" yang berarti kepiting. Sedangkan perkataan "tumor" itu sendiri diserap dari bahasa Latin yang berarti pembengkakan.
Kebanyakan kanker itu walaupun pada awalnya telah dikalahkan dan kelihatannya menjadi sembuh, tetapi setelah sekian tahun akan kambuh kembali. Suatu laporan dari "Cancer & Diet" yang diterbitkan oleh East West Foundation menunjukkan bahwa dalam suatu penyelidikkan di Inggris pada wanita berusia di bawah 30 tahun yang mempunyai bibit kanker payudara yang telah diangkat, diketemukan bahwa 25 tahun kemudian 80% dari mereka meninggal dunia, karena penyakit lamanya kambuh kembali, walaupun menurut keterangan para Dr nya bibit kanker tsb telah dibersihkan total dari tubuhnya.
Dalam kasus penyakit kanker; penyebab kematian yang paling umum adalah kanker paru-paru, sedangkan pengidap penyakit kanker yang paling umum pada kaum pria adalah kasus penyakit kanker prostat sedangan bagi kaum perempuan adalah kanker payudara.
Ada tiga macam cara yang sudah dianggap sebagai prosedur standar dalam rangka penyembuhan kanker ialah melalui operasi, radiasi dan kemoterapi, walaupun demikian dari ketiga usaha tsb tidak ada satupun yang dapat memperkuat kekebalan tubuh terhadap kanker, sehingga dapat mencegah kanker tsb kambuh kembali.
Efek sampingannya dari terapi radiasi ialah sel-sel sehat di sekitar sel kanker akan turut menjadi hancur dan rusak. Hal ini terjadi karena energi radiasi cahaya tidak bisa difokuskan ke daerah tertentu saja, melainkan disebar ke sekeliling daerah penyakit.
Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk membunuh sel. Seperti yang ditulis dalam buku The Conquest of Cancer: Obat-obatan dan zat kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh Anda ada sedemikian beracunnya, sehingga bukan saja hanya sekedar mematikan sel-sel dan jaringan untuk membasmi tumor, tetapi sekaligus juga merusak sel-sel lainnya sehingga melemahkan sistem kekebalan Anda. Oleh sebab itulah efek sampingannya seperti pusing, mual terus menerus, rambut rontok dan anjloknya jumlah butiran darah selalu dialami oleh hampir setiap pasien yang melakukan terapi kemoterapi.
Bahkan menurut Harold W. Harper penulis buku "How you can beat the killer diseases", dalam usaha membinasakan sel-sel ganas dengan metode terapi radiasi maupun kemoterapi ini sama seperti juga ingin menghilangkan satu kutil kecil dengan cara membakar pakai obor api yang besar.
Oleh sebab itulah sekali Anda terkena kanker, maka sudah bisa dipastikan seumur hidup Anda harus selalu tetap berhubungan dengan dokter. Dan siapa yang nantinya akan keluar sebagai pemenang itu semuanya tergantung dari berapa besarnya kekuatan dompet keuangan maupun kekuatannya dari tubuh Anda.
(edit by admin)
Cobalah renungkan berapa besar keyakinan Anda, bahwa Anda sendiri tidak akan terjangkit penyakit kanker ? Mungkin kita semua sedang menunggu kloter yang berikutnya saja dalam antrean yang panjang ini !
Banyak orang menyepelekan penyakit kanker. Pada awalnya tumor ganas yang sebesar ukuran ujung jarum terbentuk dalam jangka waktu satu hingga lima tahun, maka dari itu sudah dapat dipastikan, apabila sebuah tumor sudah dapat diraba, berarti sel-sel kanker sudah merambat ke organ-organ lain (metastase): hati, paru-paru dan tulang belakang atau dalam arti kata lain dimana sebelah kaki Anda sudah berada diliang kubur ! Oleh sebab itulah berdasarkan statistik dari RS Kanker Dharmais ternyata 84% dari penderita baru datang saat kanker sudah mencapai stadium lanjut.
Memang benar pada saat ini kita sudah memiliki pendeteksi kanker yang canggih seperti mamogram, sehingga kanker payudara sekecil beras sekalipun sudah bisa ketahuan, tetapi kenyataannya berdasarkan statistik 10 sampai 30 di antara 100 wanita yang menjalani mamogram sering mendapatkan laporan yang tidak benar alias negatif palsu, seakan-akan tidak ada sel tumor yang ganas, tetapi kenyataannya mereka itu menderita kanker. Oleh sebab itulah juga jangan percaya 100% akan hasil dari mamogram atau USG, bila ada gumpalan sebaiknya selalu minta agar dibiopsi. (McDougall?s Medicine: A Challenging Second Opinion).
Kanker itu bukan hanya sejenis satu macam penyakit saja, tetapi banyak. Yang bisa dikategorikan sebagai penyakit kanker itu ada 250 macam jenisnya dan dapat dimulai dari semua sel tubuh kita.
Nama kanker itu sendiri sebenarnya diserap dari bahasa Inggris "Cancer". Celsus (28 SM - 50 sM) seorang dokter Rumawi yang pertama kali menterjemahkan kata Carcinos dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin "Cancer" yang berarti kepiting. Sedangkan perkataan "tumor" itu sendiri diserap dari bahasa Latin yang berarti pembengkakan.
Kebanyakan kanker itu walaupun pada awalnya telah dikalahkan dan kelihatannya menjadi sembuh, tetapi setelah sekian tahun akan kambuh kembali. Suatu laporan dari "Cancer & Diet" yang diterbitkan oleh East West Foundation menunjukkan bahwa dalam suatu penyelidikkan di Inggris pada wanita berusia di bawah 30 tahun yang mempunyai bibit kanker payudara yang telah diangkat, diketemukan bahwa 25 tahun kemudian 80% dari mereka meninggal dunia, karena penyakit lamanya kambuh kembali, walaupun menurut keterangan para Dr nya bibit kanker tsb telah dibersihkan total dari tubuhnya.
Dalam kasus penyakit kanker; penyebab kematian yang paling umum adalah kanker paru-paru, sedangkan pengidap penyakit kanker yang paling umum pada kaum pria adalah kasus penyakit kanker prostat sedangan bagi kaum perempuan adalah kanker payudara.
Ada tiga macam cara yang sudah dianggap sebagai prosedur standar dalam rangka penyembuhan kanker ialah melalui operasi, radiasi dan kemoterapi, walaupun demikian dari ketiga usaha tsb tidak ada satupun yang dapat memperkuat kekebalan tubuh terhadap kanker, sehingga dapat mencegah kanker tsb kambuh kembali.
Efek sampingannya dari terapi radiasi ialah sel-sel sehat di sekitar sel kanker akan turut menjadi hancur dan rusak. Hal ini terjadi karena energi radiasi cahaya tidak bisa difokuskan ke daerah tertentu saja, melainkan disebar ke sekeliling daerah penyakit.
Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk membunuh sel. Seperti yang ditulis dalam buku The Conquest of Cancer: Obat-obatan dan zat kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh Anda ada sedemikian beracunnya, sehingga bukan saja hanya sekedar mematikan sel-sel dan jaringan untuk membasmi tumor, tetapi sekaligus juga merusak sel-sel lainnya sehingga melemahkan sistem kekebalan Anda. Oleh sebab itulah efek sampingannya seperti pusing, mual terus menerus, rambut rontok dan anjloknya jumlah butiran darah selalu dialami oleh hampir setiap pasien yang melakukan terapi kemoterapi.
Bahkan menurut Harold W. Harper penulis buku "How you can beat the killer diseases", dalam usaha membinasakan sel-sel ganas dengan metode terapi radiasi maupun kemoterapi ini sama seperti juga ingin menghilangkan satu kutil kecil dengan cara membakar pakai obor api yang besar.
Oleh sebab itulah sekali Anda terkena kanker, maka sudah bisa dipastikan seumur hidup Anda harus selalu tetap berhubungan dengan dokter. Dan siapa yang nantinya akan keluar sebagai pemenang itu semuanya tergantung dari berapa besarnya kekuatan dompet keuangan maupun kekuatannya dari tubuh Anda.
(edit by admin)
Last edited by a moderator: