andree_erlangga
New member
Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Bandung menuntut Musyawarah Cabang (Muscab) Kelima diulang karena hasil pertemuan dinilai cacat hukum dan mencederai asas demokrasi. Mereka juga menolak kepemimpinan Hilman sebagai Ketua DPC PPP Kota Bandung. Tuntutan disampaikan kader PPP saat mendatangi Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/7).
Selain sarat muatan politis, Muscab pada 17 Juni 2006 diyakini penuh intrik dan nepotisme. Karena itulah kader yang tergabung dalam Gerakan Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan meminta Dewan Pimpinan Daerah PPP mengeluarkan rekomendasi untuk menggelar Muscab ulang dan mencabut kepengurusan DPC PPP Kota Bandung. Karena tidak satu pun pengurus ada di tempat, massa menyegel dan menduduki Kantor DPC PPP Kota Bandung.
Sementara kader dan simpatisan PPP di Kabupaten Bantul, Yogyakarta mendesak diadakan Muscab paling cepat Juli ini, karena pelaksanaannya sudah dua tahun tertunda. Kepengurusan DPC PPP Bantul saat ini seharusnya sudah pensiun, mengingat masa jabatan mereka yang melebihi dua tahun. Jika Muscab masih juga tertunda, bukan tidak mungkin DPC PPP Bantul akan kehilangan suara pada Musyawarah Wilayah di Yogyakarta dan Muktamar Dewan Pimpinan Pusat PPP pada 2007 mendatang.
Para kader menunjukkan kekesalan dengan mencoret-coret Kantor DPC PPP Bantul dan mengibarkan bendera setengah tiang. Seperti juga di Bandung, aksi massa di Bantul tidak ditanggapi pengurus partai setempat. Hingga aksi berakhir siang tadi, tidak seorang pun pengurus memperlihatkan batang hidungnya.
Selain sarat muatan politis, Muscab pada 17 Juni 2006 diyakini penuh intrik dan nepotisme. Karena itulah kader yang tergabung dalam Gerakan Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan meminta Dewan Pimpinan Daerah PPP mengeluarkan rekomendasi untuk menggelar Muscab ulang dan mencabut kepengurusan DPC PPP Kota Bandung. Karena tidak satu pun pengurus ada di tempat, massa menyegel dan menduduki Kantor DPC PPP Kota Bandung.
Sementara kader dan simpatisan PPP di Kabupaten Bantul, Yogyakarta mendesak diadakan Muscab paling cepat Juli ini, karena pelaksanaannya sudah dua tahun tertunda. Kepengurusan DPC PPP Bantul saat ini seharusnya sudah pensiun, mengingat masa jabatan mereka yang melebihi dua tahun. Jika Muscab masih juga tertunda, bukan tidak mungkin DPC PPP Bantul akan kehilangan suara pada Musyawarah Wilayah di Yogyakarta dan Muktamar Dewan Pimpinan Pusat PPP pada 2007 mendatang.
Para kader menunjukkan kekesalan dengan mencoret-coret Kantor DPC PPP Bantul dan mengibarkan bendera setengah tiang. Seperti juga di Bandung, aksi massa di Bantul tidak ditanggapi pengurus partai setempat. Hingga aksi berakhir siang tadi, tidak seorang pun pengurus memperlihatkan batang hidungnya.