ubay
New member
sebagian besar kasus pingsan yang bukan karena kelainan jantung(sinkop non-kardik) menurut para ahli, lebih disebabkan hipersensitivita vagus.
vagus adalah saraf otak kesepuluh yang mensarafi organ bagian dalam tubuh dan sangat berpengaruh terhadap frekuensi detak jantung
salah satu pencerminan hipersensivitas vagus dikenal sebagai sinkop vasovagal(berkaitan dengan pembuluh darah dan nervus vagus)
dan vasodepresif.ini terjadi karena timbulnya ketidakseimbangan refleks saraf otonom dalam bereaksi terhadap posisi berdiri yang
berkepanjangan.berawal dari kecenderungan terklumpulnya sebagian darah dalam pembuluh vena bawah akibat gravitasi bumi, hal ini menyebabkan
jumlah darah yang kembali ke jantung berkurang sehingga curah ke jantung serta tekanan darah sisitoliknya menurun.
guna mengatasi penurunan tersebut, otomatis timbul refleks kompensasi normal, berupa bertambahnya frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung
dengan tujuan mengembalikan curah ke jantung ke tingkat semula.pada seseorang yang hipersensitif, bertambahnya kekuatan kontraksi ini
justru mengaktifkan reseptor mekanik yang ada pada dinding bilik jantung kiri sehingga timbul refleks YANG DINAMAKAN refleks
bezold-jarisch.efeknya frekuensi detak jantung berbalik menjadi lemah/lambat,pembuluh darah tapi melebar,dan kemudian terjadi tekanan darah rendah
(hipotensi) sehingga aliran darah ke susunan saraf terganggu. disinilah sinkop terjadi.
vagus adalah saraf otak kesepuluh yang mensarafi organ bagian dalam tubuh dan sangat berpengaruh terhadap frekuensi detak jantung
salah satu pencerminan hipersensivitas vagus dikenal sebagai sinkop vasovagal(berkaitan dengan pembuluh darah dan nervus vagus)
dan vasodepresif.ini terjadi karena timbulnya ketidakseimbangan refleks saraf otonom dalam bereaksi terhadap posisi berdiri yang
berkepanjangan.berawal dari kecenderungan terklumpulnya sebagian darah dalam pembuluh vena bawah akibat gravitasi bumi, hal ini menyebabkan
jumlah darah yang kembali ke jantung berkurang sehingga curah ke jantung serta tekanan darah sisitoliknya menurun.
guna mengatasi penurunan tersebut, otomatis timbul refleks kompensasi normal, berupa bertambahnya frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung
dengan tujuan mengembalikan curah ke jantung ke tingkat semula.pada seseorang yang hipersensitif, bertambahnya kekuatan kontraksi ini
justru mengaktifkan reseptor mekanik yang ada pada dinding bilik jantung kiri sehingga timbul refleks YANG DINAMAKAN refleks
bezold-jarisch.efeknya frekuensi detak jantung berbalik menjadi lemah/lambat,pembuluh darah tapi melebar,dan kemudian terjadi tekanan darah rendah
(hipotensi) sehingga aliran darah ke susunan saraf terganggu. disinilah sinkop terjadi.