Kapal Ferry Penyeberangan Merak-Bakauheni Terbakar

Dipi76

New member
Kapal Ferry Penyeberangan Merak-Bakauheni Terbakar
Jumat, 28 Januari 2011 07:09 WIB

Merak (ANTARA News) - Kapal Ferry milik PT Bangun Putera Remaja terbakar pukul 03.59 WIB setelah membawa ratusan penumpang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni Lampung.

"Saat ini kami masih melakukan evakuasi seluruh penumpang yang ada dalam kapal itu," kata Kepala Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Danau (Gapesda) Merak Togar Napitapulu.

Kebakaran tersebut di tengah laut atau tiga mil dari Pelabuhan Merak atau dekat Pulau Ular.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui jumlah pasti korban kebakaran tersebut. (ANT/K004)

======================

Penumpang Kritis Kapal Ferry Terbakar Terus Bertambah
Jumat, 28 Januari 2011 07:48 WIB

Merak (ANTARA News) - Jumlah penumpang kritis akibat kebakaran Kapal Ferry KMP Laut Teduh II milik PT Bangun Putera Remaja yang terbakar Jumat pukul 03.59 WIB terus bertambah hingga mencapai lima orang.

"Kelima orang itu kini mendapat penanganan medis karena kondisi tubuhnya melepuh, bahkan seorang pingsan," kata petugas shift trafic control PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan Cabang Merak, Indra, saat dihubungi, Jumat.

Indra mengatakan, hingga kini sebanyak tujuh Kapal Ferry sedang membantu evakuasi terdiri dari Kapal Mustika Kencana, Titian Murni, Prima Nusantara, Dharma Kencana, Jatra II, Nusa Agung, dan Nusa Bahagia.

Saat ini ketujuh kapal tersebut baru sandar di Pelabuhan Merak yakni Kapal Mustika Kencana dan Titian Murni.

Sejauh ini, korban meninggal dunia akibat kebakaran Kapal Ferry KMP Laut Teduh II tercatat tiga orang, di antaranya dua anak-anak dan seorang dewasa. (ANT/K004)

================

Tiga Penumpang Kapal Feri Tewas Terbakar
Jumat, 28 Januari 2011 07:43 WIB

Merak (ANTARA News) - Tiga penumpang kapal Feri KMP Laut Teduh II yang terbakar Jumat dinihari ditemukan tewas setelah petugas melakukan evakuasi di kapal tersebut.

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi di tengah laut atau sekitar tiga mil dari Pelabuhan Merak.

Saat ini, petugas sedang melakukan evakuasi karena api masih membesar hingga pukul 07.00 WIB.

Diperkirakan ratusan penumpang yang hendak menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung masih terjebak dan kemungkinan jatuh korban lebih banyak lagi.

"Untuk sementara kami baru menerima laporan tiga orang ditemukan tewas dan seorang kritis akibat kobaran api," kata petugas shift trafic control PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan Cabang Merak, Indra, saat dihubungi, Jumat.

Indra mengatakan, pihaknya kini mengerahkan tujuh Kapal Feri yang lainya untuk memberikan pertolongan.

"Kami saat ini terus melakukan evakuasi karena dipastikan korban kebakaran cukup banyak," katanya. (MSR/B013/K004)


sumber: Antara


-dipi-
 
Kapal Terbakar
Kapolda: 434 Selamat, 12 Meninggal Dunia
Editor: Benny N Joewono
Jumat, 28 Januari 2011 | 15:34 WIB

1434075620X310.jpg


SERANG, KOMPAS.com — Sebanyak 434 penumpang kapal feri Laut Teduh 2 yang terbakar di Selat Sunda berhasil dievakuasi, tetapi 12 orang di antaranya meninggal dunia, sebagian besar karena terjun ke laut.

"Laporan yang kami terima dari petugas di lapangan, sebanyak 434 penumpang sudah berhasil dievakuasi, 12 orang di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Polda Banten Brigjen (Pol) Agus Kusnadi saat meninjau proses evakuasi kapal yang terbakar di sekitar Pantai Anyer, Serang, Jumat (28/1/2011).

Sebanyak 12 korban yang meninggal dunia sebagian besar karena mereka terjun ke laut kemungkinan karena panik. Korban meninggal dan luka-luka sudah dibawa ke RS Krakatau Medika, dua orang di antaranya sudah dibawa ke Bakauheni, Lampung.

Menurut Agus, kapal feri Laut Teduh 2 yang tebakar di Selat Sunda tersebut membawa ratusan penumpang yang hendak menyeberang ke Bakauheni, Lampung, serta mengangkut sekitar 93 unit berbagai jenis kendaraan.

Kapal tersebut diperkirakan terbakar sekitar pukul 03.59 WIB setelah perjalanan sekitar 45 menit dari Pelabuhan Merak.

"Saya mendapat laporan dari PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Merak, kapal tersebut terbakar sekitar pukul 03.59 WIB," kata Agus.

Sekitar sembilan kapal feri dari PT ASDP Merak dikerahkan untuk membantu evakuasi dibantu lima kapal tugboat dan kapal dari Polair Polda Banten dan Pangkalan TNI AL Banten.

Kapal yang terbakar akhirnya ditarik ke lokasi yang lebih aman untuk proses evakuasi, yakni ke sekitar Pantai Anyer di depan Hotel Mandalika Anyer.

Sementara itu, pantauan di lokasi kejadian, tiga unit kendaraan pemadam kebakaran dari Kota Cilegon dan Serang bersiaga tidak jauh dari lokasi terbakarnya kapal feri Laut Teduh 2 yang berada di sekitar Pantai Anyer, tepatnya di dermaga Hotel Mandalika Anyer Serang.

"Kami sudah melakukan upaya pemadaman, tetapi kesulitan karena angin kencang dan jaraknya yang terlalu jauh dari dermaga sehingga air tidak sampai," kata Nasrullah, salah seorang tim pemadam kebakaran Kabupaten Serang.

Menurutnya, pemadaman yang dilakukan dari darat menggunakan kendaraan unit pemadam kebakaran kesulitan menjangkau kapal karena jaraknya yang terlalu jauh dari darat serta arah angin yang berlawanan dengan titik pemadaman.

Petugas masih menunggu perintah selanjutnya. Pemadaman harus dilakukan menggunakan kapal tugboat pemadam kebakaran yang bisa mendekati titik terbakarnya kapal.

Kapal feri Laut teduh 2 yang terbakar menjadi tontonan ribuan warga Anyer dan sekitarnya yang mendatangi lokasi. Sementrara itu, kondisi kapal yang terbakar masih terus mengeluarkan asap hitam pekat yang membumbung ke udara dan sesekali api keluar dari atas kapal disertai beberapa kali ledakan keras.

Sumber: kompas


-dipi-
 
Kisah Korban Kebakaran Kapal
"Anak Saya Terlepas Ditelan Gelombang"
Editor: Fikria Hidayat
Jumat, 28 Januari 2011 | 19:04 WIB

1901527620X310.jpg


BANTEN, KOMPAS.com — "Bunda, orang meninggal itu sepeti apa, orang meninggal itu sepertinya tidak kembali," ujar Veny menirukan pertanyaan Azis, putranya. Barangkali itulah firasat yang disampaikan Azis, bocah lima tahun putra pasangan Muhardi dan Veny sebelum meninggal akibat kebakaran KMP Laut Teduh II di Selat Sunda, Jumat (28/1/2011).

Veny, guru SMU 5 Negeri ****** Lampung, tak kuasa menahan tangis. Bekali-kali ia menyeka matanya yang basah dan bengkak saat menceritakan kejadian yang merenggut nyawa putranya. Muhardi, sang suami, larut dalam kesedihan dan bibirnya tak henti-hentinya menyebut nama putranya.

Menurut Veny, kebakaran terjadi sekitar pukul 02.00. Kapal yang berangkat dari Pelabuhan Merak tujuan Pelabuhan Bakauheni dan mengangkut lebih dari 400 orang tersebut mendadak terbakar di tengah laut.

"Pas malam tiba-tiba ada asap, orang-orang bangun dan kami keluar ambil baju pelampung. Kami naik di atas skoci, tapi tidak bisa digunakan karena tidak ada awak kapal," ujarnya.

Di tengah kepanikan di atas skoci, bersama sekitar 50 penumpang, Veny dan suaminya memutuskan untuk melompat dari atas kapal yang tengah dilalap api. Dua jam lebih mereka terapung di lautan. Baju pelampung yang belum terpasang sempurna membuat dia harus berjuang menyelamatkan istri dan anaknya.

"Saya berusaha agar istri dan anak saya tidak tenggelam, ombaknya tinggi sekitar 3 meter. Anak saya akhirnya terlepas dari pegangan dan ditelan gelombang," ujar Muhardi.

Dalam kondisi gelap, Muhardi tak mampu menemukan Azis, anaknya. Dia terus menopang dan memberi semangat kepada istrinya untuk mampu bertahan.

"Suami saya selalu teriak 'muntahin' saat kami diterjang ombak. Sebenarnya saya sudah tidak kuat, tapi suami saya menyemangati agar saya harus selamat," ujar Veny.

Veny dan suaminya diselamatkan oleh kapal penumpang yang berlayar dari Lampung menuju Pelabuhan Merak. Di atas kapal tersebut, seluruh penumpang membantu korban. "Penumpang membantu apa saja, baju-baju, makanan, dan obat," ujar Muhardi

Rencananya, mereka pergi ke Jakarta untuk mengurus paspor dan surat-surat Veny untuk mengajar di Thailand. Dia dijadwalkan berangkat 10 Februari mendatang untuk mengajar selama empat tahun di Thailand.

Sumber: Kompas

====================
>:'(>:'(


-dipi-
 
kendaraan buatan manusia banyak kesalahan nya

kendaraan sudah usang dan tua masih saja di pakai

jad ngak berani naik kapal laut,mobil bus dan pesawat udara

semua nya tidak ada yang bisa menjamin
 
Kebakaran Kapal di Selat Sunda
Ditemukan Lagi 2 Jasad di KM Laut Teduh
Editor: Glori K. Wadrianto
Senin, 31 Januari 2011 | 15:35 WIB

1001435620X310.JPG


ANYER, KOMPAS.com - Dua jenazah penumpang Kapal Laut Teduh II yang terbakar Jumat ditemukan di dek kapal dengan kondisi hangus dan telah menjadi abu.

"Kedua jenazah itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika, Cilegon," kata salah seorang petugas Polair Polda Banten, Briptu Iwan Rudini, usai melakukan evakuasi mayat tersebut di Anyer, Senin (31/1/2011).

Dia menjelaskan, petugas yang melakukan evakuasi mengalami kesulitan ketika menjangkau lokasi mayat berada. "Satu mayat berada di dekat pintu belakang dan satu lagi ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi mayat pertama," katanya.

"Seperti penemuan mayat-mayat sebelumnya, yang masih utuh hanya tengkorak kepalanya saja, sedangkan giginya sudah hangus," katanya. "Melihat posisi dua mayat yang sepertinya, keduanya saat kejadian kebakaran tengah tidur, sehingga ketika api sudah membesar tidak bisa kemana-mana dan terjebak," katanya.

Hingga berita ini diturunkan total korban meninggal sebanyak 20 orang, baik yang ditemukan di tengah laut maupun di dalam kapal.


sumber: kompas


-dipi-
 
Back
Top