Kapan Kita Menoleh Kepada Tuhan?

the_gooner

New member
Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja dibawah. Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaanya dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh keatas, di lemparnya uang 1000an yg jatuh tepat di sebelah si pekerja. Si pekerja hanya memungut uang 1000 dan melanjutkan pekerjaanya.

Sang mandor akhirnya melemparkan 100.000 dan berharap si pekerja mau menegadah sebentar ke atas. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang 100.000 dan kembali bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yg tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.

Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita. Tuhan selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk bekerja.

Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur. Jadi jangan sampai kita mendapatkan batu kecil agar kita mau menoleh kepada Tuhan.


Sumber : www.gugling.com
 
Last edited by a moderator:
betul itu seringnya kita lupa akan sesuatu yg allah berikan kepada kita...semoga menjadi pengembangan diri yang lebih baik.amin
 
Luangkanlah waktu selalu untuk bersyukur kepada Tuhan dalam setiap langkah hidupmu, bahkan setiap detik. Setiap tarikan napas kita sebenarnya parlu disyukuri, bukan sebaliknya. Namun kenyataannya banyak orang lupa untuk bersyukur
 
yg jadi masalah.. keberadaan beliau saat melempar dimana?
...
cukup kah cuma tengadah lalu ngucap terima-kasih? atau harus berputar ge segenap arah berterima kasihnya? cpdh...
-----
adakah perumpamaan lain semisal kita dpt rizky lalu harus kita bagikan sebagian ke sesama yg kekurangan? mikir yuk....

- n1 -
cape mikir nasib + rizky.
 
Back
Top