pratama_adi2001
New member
Kasus flu burung merebak, bahan baku shuttlecock pun langka
Selain mengakibatkan anjloknya harga ayam, kembali merebaknya kasus avian influenza (AI) atau flu burung belakangan ini rupanya juga berimbas kepada industri shuttlecock di wilayah Makam Bergolo, Serengan. Bagaimana kemudian nasib industri shuttlecock tersebut? Wartawan magang SOLOPOS, Indah Septiyaning Wardani, menuliskan laporannya.
Tahun 2007 ini rupanya diawali dengan suasana tak sedap, bagi kalangan pengrajin dan pemilik home industry shuttlecock, di Makam Bergolo, Serengan. Pasalnya, tahun ini diawali dengan kembali merebaknya kasus AI.
Bahkan, bagi kalangan pengrajin, kondisi itu kemudian diperparah lagi dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan pemusnahan terhadap unggas nonkomersial. Kebijakan itulah yang kemudian sedikit banyak berpengaruh terhadap industri shuttlecock, khususnya menyangkut ketersediaan bahan baku.
?Sekarang ini bahan baku sangat sulit karena banyaknya ayam yang kini dimusnahkan,? tutur salah satu pengrajin shuttlecock, Sugiyanto, ketika dijumpai Espos, di kediamannya, Minggu (28/1).
Selain mengakibatkan anjloknya harga ayam, kembali merebaknya kasus avian influenza (AI) atau flu burung belakangan ini rupanya juga berimbas kepada industri shuttlecock di wilayah Makam Bergolo, Serengan. Bagaimana kemudian nasib industri shuttlecock tersebut? Wartawan magang SOLOPOS, Indah Septiyaning Wardani, menuliskan laporannya.
Tahun 2007 ini rupanya diawali dengan suasana tak sedap, bagi kalangan pengrajin dan pemilik home industry shuttlecock, di Makam Bergolo, Serengan. Pasalnya, tahun ini diawali dengan kembali merebaknya kasus AI.
Bahkan, bagi kalangan pengrajin, kondisi itu kemudian diperparah lagi dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan pemusnahan terhadap unggas nonkomersial. Kebijakan itulah yang kemudian sedikit banyak berpengaruh terhadap industri shuttlecock, khususnya menyangkut ketersediaan bahan baku.
?Sekarang ini bahan baku sangat sulit karena banyaknya ayam yang kini dimusnahkan,? tutur salah satu pengrajin shuttlecock, Sugiyanto, ketika dijumpai Espos, di kediamannya, Minggu (28/1).