Keakuan

spirit

Mod
Keakuan seseorang atau egoisme keagamaan tak lain dan tak bukan dipicu oleh sebuah anggapan yang kemudian pada masa tertentu telah mengental menjadi sebuah doktrin, dan kemudian memadat menjadi sebuah fanatisme yang terwujud dalam sebuah egoisme yang berbaju agama. Akibatnya bila ada sebuah anggapan yang benar, maka doktrin menjadi sehat, dan fanatisme otomatis gugur, lalu secara otomatis pula egoisme keagamaan pun tak akan pernah lahir. Dalam bahasa teologi, anggapan seperti yang dimaksud di atas dapat disebut sebagai hermeneutika. Hermeneutika yang sehat melahirkan teologi yang benar dan sebaliknya.
 
Keakuan seseorang atau egoisme keagamaan tak lain dan tak bukan dipicu oleh sebuah anggapan yang kemudian pada masa tertentu telah mengental menjadi sebuah doktrin, dan kemudian memadat menjadi sebuah fanatisme yang terwujud dalam sebuah egoisme yang berbaju agama. Akibatnya bila ada sebuah anggapan yang benar, maka doktrin menjadi sehat, dan fanatisme otomatis gugur, lalu secara otomatis pula egoisme keagamaan pun tak akan pernah lahir. Dalam bahasa teologi, anggapan seperti yang dimaksud di atas dapat disebut sebagai hermeneutika. Hermeneutika yang sehat melahirkan teologi yang benar dan sebaliknya.

Tampaknya memang benar [walau saya belum terlalu paham soal Hermeneutika atau pun perenialist]. Tapi jika orang menyadari nya sesuai kehidupan yang dilakoni dan melihat kehidupan sekitarnya serta apa yg dialami dirinya sendiri, tanpa perlu jauh melihat atau mengacu pada hal2 diluar dirinya, tentunya segala doktrin pun berada pada koridor yang tepat dan kedamaian lebih mudah tercipta karena fanatism dileburkan.
 
Yup...
Allah menyampaikan FirmanNya kepada seluruh manusia sepanjang sejarah melalui para penulis Kitab. Untuk Firman itu sampai kepada manusia dengan baik, khususnya kepada manusia yang hidup di abad ini, ada gap yang sangat besar yang harus dijembatani. Firman Tuhan itu ditulis ribuan dan ratusan tahun y.l., oleh banyak penulis Kitab yang hidup pada jaman yang berbeda-beda dan dari latar belakang yang berbeda-beda, dan ditulis dalam bahasa-bahasa yang tidak kita kuasai. Bagaimana cara orang percaya abad ini mengerti Firman Tuhan agar Firman itu diterima sama seperti ketika para penulis Kitab mula-mula menerimaNya? Inilah tugas Hermeneutik!
 
Back
Top